Busana Modest Lokal Terinspirasi dari Pakaian Tradisional Korea di Jakarta Fashion Week 2019

Sentuhan siluet yang masih membawa unsur pakaian tradisional Korea, kemudian dikreasikan kembali menjadi modest wear bergaya urban.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2018, 20:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2018, 20:30 WIB
JFW 2019 - IFF
JFW 2019 - IFF

Liputan6.com, Jakarta Jakarta Fashion Week menjadi ajang para desainer lokal maupun mancanegara untuk unjuk kebolehan. Berdasara pantauan, desainer lokal Tanah Air kembali mencuri perhatian di Jakarta Fashion Week (JFW) 2019.

Berlangsung di atas runway putih, para desainer lokal yang tergabung bersama Indonesia Fashion Forward (IFF),--di hari kedua JFW, lagi-lagi berlangsung meriah seperti di JFW tahun sebelumnya.

Flashback tentang Indonesia Fashion Forward, program ini adalah bukti langkah nyata JFW untuk menjadikan industri fashion Indonesia sebagai industri sejati yang kapabel menembus pasar Internasional.

Di dalamnya, terdapat sinergi antara para desainer untuk membuktikan kreativitas, sesuai dengan personal idea-nya masing-masing. Wujud kreativitas para desainer lokal itu pun terlihat nyata. KAMI, PVRA, dan ERI mewarnai JFW 2019 dengan acara fashion yang memiliki cita rasa lokal, namun berkelas internasional.

KAMI misalnya. Sebagai salah satu brand yang tergabung di dalam IFF, JFW menjadi kesempatan emas untuk menampilkan koleksi pakaian modest ready-to-wear kembali. Butuh waktu sebulan untuk mempersiapkan semua pakaian agar terlihat sempurna di atas runway JFW.

Terinspirasi dari seorang tokoh perempuan Korea bernama Hwang Jin Yi, KAMI mencoba untuk merepresentasikan sebuah pakaian yang mampu mencerminkan karakter seorang perempuan cerdas, dan mandiri. Koleksi pakaian ini disebut dengan NEOMA. Jika kita melihat koleksi pakaian KAMI sebelumnya, tentu ini sangat berbeda.

Bekerjasama dengan studio Lace & Bordir, lace menjadi material pakaian yang paling mendominasi. Mempersembahkan 16 koleksi NEOMA, sentuhan siluet yang masih membawa unsur pakaian tradisional Korea, kemudian dikreasikan kembali menjadi modest wear bergaya urban. Seperti blazer berwarna coklat terakota, abu, dan krem,--yang juga menjadi favorit FIMELA.

Untuk memperkuat sentuhan pakaian tradisional Korea selatan, blazer dengan material lace, vitrase, dan polyester itu dijahit menjadi potongan desain yang sedikit bervolume. Agar semakin dramatis, sentuhan menjuntai dan berlapis pun turut dituangkan.

Koleksi NEOMA – KAMI di IFF JFW kali ini, terlihat sangat berkelas sekali. Tentu saja, KAMI pun berharap agar koleksi modest wear ini dapat diterima dengan baik oleh pecinta di Tanah Air dan mancanegara. Selain fashion show KAMI, IFF di hari kedua ini pun diisi dengan show milik PVRA dan ERI sebagai penutup gelaran acara

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya