Cerita Batik Jawa Timur dan Kain Ikat Nusa Tenggara Timur Menuju UNESCO House di Paris

Setelah melalui perjalanan panjang, batik Jawa Timur dan kain ikat Nusa Tenggara Timur akhirnya mejeng di UNESCO House di Paris.

oleh Asnida Riani diperbarui 22 Okt 2018, 13:15 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 13:15 WIB
Cerita Batik Jawa Timur dan Kain Ikat Nusa Tenggara Timur Menuju UNESCO House di Paris
Setelah melalui perjalanan panjang, batik Jawa Timur dan kain ikat Nusa Tenggara Timur akhirnya mejeng di UNESCO House di Paris. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Oscar Lawalata dan Bank Mandiri bekerja sama dengan Rumah Kreatif BUMN membina pengrajin batik di Jawa Timur, serta penenun di Nusa Tenggara Timur. Hal ini dilakukan demi melestarikan kisah dalam sehelai kain yang sudah diwariskan secara turun-menurun.

"Pengrajin itu sebenarnya sangat terbatas atas informasi. Lama-lama nanti bisa kalah dengan produk fashion luar kalau tidak kreatif. Pembinaan ini meliputi permodalan, pemasaran, dan kreativitas," tutur Oscar di pameran Batik for The World: Menuju Seribu Kain di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018.

Pameran ini memperlihatkan perjalanan Oscar Lawalata Culture membina pengrajin batik Jawa Timur, yakni Trenggalek, Ponorogo, Kediri, Gresik, Surabaya, juga Madura dan penghasil tenun Nusa Tenggara Timur terdiri dari Kupang, Waingapu, dan Maumere, hingga akhirnya sampai di UNESCO House di Paris, Perancis, Juni 2018 lalu.

Setelah berbulan-bulan lamanya turun ke lapangan dan memberi penyuluhan langsung, terutama soal warna, Oscar kemudian membawa batik Indonesia untuk diperlihatkan pada dunia di UNESCO House, Paris. Ratusan kain heritage karya pengrajin binaan menghiasi gedung pusat UNESCO. "Waktu itu dilihat warga mancanegara pastinya," tambah Oscar.

Jumat, 19 Okober 2018 kemarin, pameran Batik for The World memperlihatkan kembali perjalanan Oscar dalam membina pengrajin Indonesia, dari daerah asalnya hingga ke Perancis. Dimeriahkan dengan pagelaran busana menggunakan kain batik di Jawa Timur hasil binaan, serta pameran batik dan tenun. 

Tak sekedar pagelaran busana dan pameran, waktu ini juga dimanfaatkan untuk melakukan penggalangan dana bagi para korban gempa dan tsunami di Lombok dan Palu melalui rangkaian lelang tertutup. Ditambah penyisihan dana untuk amal atas penjualan kain-kain batik hasil binaan.

Bekerjasama dengan Mandiri Amal Insani, Bank Mandiri dan Oscar Lawalata mengajak para undangan untuk memberi kepedulian, tak hanya pada pelestarian kain, namun juga kepedulian lingkungan dan sesama.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya