4 Fakta Unik tentang Upacara Galungan di Bali, dari Penjor hingga Ngejot

Jatuh pada hari ini, Rabu (26/12/2018), ini dia fakta-fakta yang harus kalian ketahui mengenai hari raya Galungan.

oleh Putu Elmira diperbarui 26 Des 2018, 12:45 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 12:45 WIB
Mengetahui 4 Fakta tentang Hari Raya Galungan
Jatuh pada hari ini, Rabu, (26/12/2018), ini dia fakta-fakta yang harus kalian ketahui mengenai hari raya Galungan. (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Hindu kini tengah merayakan Hari Suci Galungan pada hari ini, Rabu (26/12/2018). Perayaan ini dilaksanakan sebagai wujud kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).

Selain bersembahyang bersama keluarga, umat Hindu juga membawa sesajen (sesaji) ke pura sebagai bentuk raya syukur kepada Yang Maha Kuasa. Perayaan diakhiri dengan Hari Raya Kuningan yang jatuh 10 hari setelah Galungan.

Tak hanya itu, ada pula fakta-fakta lain mengenai Hari Suci Galungan. Apa saja? Simak rangkuman selengkapnya seperti di bawah ini.

1. Dirayakan Setiap 210 Hari

Berdasarkan perhitungan kalender Bali, Hari Raya Galungan dirayakan setiap 210 hari sekali tepatnya hari Rabu Kliwon wuku Dungulan. Hal itu berarti ada dua perayaan Galungan setiap tahunnya. Tahun ini sendiri, Galungan sebelumnya telah dirayakan pada 30 Mei 2018 lalu.

2. Penjor

Perayaan Hari Suci Galungan sangat lekat dengan kehadiran penjor yang jadi simbol permohonan kesejahteraan. Penjor sendiri merupakan bambu yang melengkung dan dihias dengan janur yang telah dirangkai menarik hingga padi.

Penjor harus terdiri atas lima unsur yakni janur atau daun kelapa muda, hasil bumi atau palawija, umbi-umbian, buah-buahan, hingga sampian. Penjor diletakan tepat di depan rumah.

3. Adanya Tradisi Ngejot

Selain memohon kesejahteraan dan wujud syukur, Hari Suci Galungan juga diwarnai dengan tradisi ngejot. Ini merupakan momen memberi makanan kepada para tetangga sebagai wujud rasa terima kasih.

Makanan yang disajikan kepada para tetangga pun beragam dan dapat disesuaikan. Tradisi ini sekaligus jadi cara untuk mempererat hubungan dan menjaga keharmonisan.

4. Rangkaian Jelang dan Sesudah Galungan

Persiapan menjelang Hari Suci Galungan dilaksanakan lewat beberapa rangkaian. Sebut saja tiga hari menjelang Galungan terdapat Penyekeban, proses 'nyekeb' buah-buahan, Penyajaan atau dua hari sebelum Galungan, prosesi membuat jaja atau kue.

Satu hari jelang Galungan yakni Penampahan, di mana umat Hindu disibukkan dengan persiapan masak-memasak hingga membuat penjor. Tak ketinggalan, Manis Galungan, satu hari setelah Galungan biasanya dimanfaatkan untuk mengunjungi saudara dan juga berwisata.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya