Bandara Mopah Merauke Siap Sambut Pengunjung Festival Crossborder Sota 2019

Merauke sudah siap menyambut wisatawan yang datang lewat pos perbatasan, atau pun via udara. Apalagi Merauke dilengkapi Bandara Mopah.

oleh Fitri.Syarifah diperbarui 13 Jun 2019, 19:36 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2019, 19:36 WIB
Bandara Mopah Merauke
Bandara Mopah Merauke

Liputan6.com, Merauke Daerah paling timur di Indonesia, Merauke, Papua, bakal dihentak oleh Festival Crossborder Sota 2019. Tepatnya pada 14-16 Juni. Soal kesiapan, tidak perlu diragukan. Merauke sudah siap menyambut wisatawan yang datang lewat pos perbatasan, atau pun via udara. Apalagi Merauke dilengkapi Bandara Mopah.

Lokasi Bandara Mopah sangat dekat dari Kota Merauke. Akses menuju bandara pun lancar dengan kondisi jalan yang mulus. Kalian yang ingin menginap, hanya dibutuhkan 15-20 menit perjalanan dari bandara untuk menemukan hotel representatif.

Dengan kondisinya sekarang, Bandara Mopah sudah sangat ramah buat wisatawan. Berbagai fasilitas pun ada di sana. Namun salah satu yang paling menarik perhatian adalah foodcourt yang berada di bagian luar bandara. Penjemput, pengantar, atau pengunjung yang tidak sedang buru-buru, bisa bersantai di sana. Sembari meminum kopi panas tentunya.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh. Ricky Fauziyani, Bandara Mopah sudah sangat siap menyambut wisatawan atau pengunjung Festival Crossborder Sota.

“Akses yang dimiliki Merauke sangat luar biasa. Meski berada di ujung timur Indonesia, Merauke tidak tertinggal. Justru, mereka memiliki akses yang akan memanjakan setiap wisatawan yang hadir. Apalagi, pengembangan sedang dilakukan di Bandara Mopah. Ada bangunan bandara yang lebih modern yang akan dihadirkan. Luar biasa,” tutur Ricky, Kamis (13/6).

Yup, tepat di samping bandara lama, sudah berdiri megah bangunan baru yang akan membuat Mopah menjadi lebih modern.

“Kita hanya berharap nantinya bandara baru itu tetap menonjolkan ciri khas Merauke. Seperti patung rusa dan lainnya. Identitas Merauke tidak boleh hilang. Karena hal itu yang juga dicari wisatawan saat pertama turun dari pesawat,” papar Ricky.

Bandara Mopah sendiri memiliki cerita yang cukup panjang. Bandara ini menjadi bagian dari sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Bandara Mopah berdiri sejak 1943. Saat itu, Mopah difungsikan sebagai keperluan darurat perang. Juga tempat didropnya keperluan logistik di masa itu.

Namun, fokus pembangunan dari perbatasan yang dilakukan Presiden Joko Widodo, membuat bandara ini terus berbenah. Pesawat Boeing Tipe 737 series pun sudah hilir mudik. Beberapa maskapai yang melayani penerbangan ke Merauke adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, dan beberapa bandara lain.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga memuji Bandara Mopah yang menjadi teras buat Bangsa Indonesia. Menurutnya, pembangunan segala sektor yang dilakukan Presiden Joko Widodo turut mengubah wajah bandara ini.

“Saya memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo dan Kementerian Perhubungan. Karena, sekarang akses di Indonesia menjadi lebih lancar. Baik akses darat maupun udara. Dan salah satu yang paling terasa adalah di daerah perbatasan, seperti Merauke. Akses kesana sangat mudah dan tidak ada kendala. Bahkan, terus berkembang,” papar mantan Dirut PT Telkom itu.

Menpar Arief Yahya menambahkan, bandara adalah wajah bangsa. Keramahan, pelayanan yang baik, serta keindahan sudah bisa dirasakan wisatawan saat pertama kali menjejakkan kaki di bandara.

“Hal itu, juga bisa mereka rasakan di Bandara Mopah. Sebagai bandara yang berada di ujung timur Indonesia, Mopah nyaman dan ramah buat wisatawan. Keindahan khas Papua pun sudah bisa dirasakan wisatawan sejak awal mereka menjejakkan kaki di sana. Bandara ini memang luar biasa,” puji menteri lulusan Telematika di University of Surrey Inggris itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya