Jakarta Dior lagi-lagi berhasil mencuri perhatian dengan suguhan yang apik. Masa lalu tak pernah bisa terlepaskan dari masa kini menjadi kisah pengantar yang begitu dramatis, untuk koleksi musim panas 2020. Dior hidup dan terkoneksi dengan cerita sejarah masa lalu.
Kim Kones selaku artistic director kembali memberikan karya terbaiknya. Ia menjelajah dan berkolaborasi dengan multidisciplinary American Artist Daniel Arsham, yang bekerja untuk menghadirkan ide di masa kini. Hasilnya, sebuah karya berkelanjutan yang akan jadi warisan rumah mode Dior.
Advertisement
Baca Juga
Presentasinya kali ini menjadi ajang penemuan kembali dirinya sendiri dari garis rancangan Dior yang terkenal bergaya klasik. Ia pernah dianggap kebal terhadap mode dan dipisahkan secara ketat dalam kategori gender maskulin abad ke-20. Jones, dengan cermat menghadirkan nuansa baru pada koleksi Dior terkini.
Â
Koleksi musim panas Dior Men
Jones terus mengembangkan koleksi musim panasnya, dengan memadukan selempang, menambahkan aksen kerag, dan lainnya. Sebuah gagasan bahwa generasi baru penemu Dior dari Jones mungkin berasal dari tim arkeolog gurun. Relik yang ditinggalkan sejak masa John Galliano di rumah itu telah ditemukan kembali.
Cetakan-cetakan korannya muncul kembali pada kemeja, dan bentuk kantong pelana Dior, yang digunakan dalam replika setiap koleksinya. Jones jelas percaya bahwa laki-laki abad ke-21 melihat binari tidak terpaku pada batasan gender. Dia melihat milenial dan pelanggan Gen-Z di Los Angeles, New York, Shanghai, dan Seoul siap mengadopsi toile de Jouy print jumpsuits atau pembom organza. Disulam lembut dengan pola yang diambil dari motif tradisional Jepang. Tak heran jika koleksi Dior Men untuk musim panas ini benar-benar variatif dan memasukkan banyak unsur di dalamnya. Â Â
Â
Advertisement