Sapto Djojokartiko Siapkan 60 Pakaian demi Perayaan Ulang Tahun ke-57 Hotel Indonesia

Rencana fashion show Sapto Dojokartiko di Hotel Indonesia itu bakal menjadi pagelaran solo ketiganya selama berkarir di dunia mode.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 06 Agu 2019, 07:02 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2019, 07:02 WIB
Bazaar Fashion Festival 2014 - Sapto Djojokartiko 01
Desainer Sapto Djojokartiko.

Liputan6.com, Jakarta - Desainer Sapto Djojokartiko digandeng Hotel Indonesia untuk menutup puncak acara perayaan ulang tahun ke-57. Lelaki kelahiran Solo, Jawa Tengah, itu akan membawakan 60 pakaian ke panggung runway yang berlokasi di Hotel Indonesia.

Sapto mengaku awalnya sedang mempersiapkan koleksi Spring/Summer 2020 saat pihak Hotel Indonesia menghubunginya. Setelah berdiskusi dan mendapatkan benang merah, ia pun setuju mengisi acara yang bakal digelar pada 20 Agustus 2019.

"Saya terinspirasi dari performing art, seni pertunjukan. Lihat wayang orang, ketoprak, sendratari, kok sepi ya? Nggak ada lagi anak muda yang nonton," kata dia dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2019.

Untuk itu, ia akan membawakan rangkaian koleksi yang kental budaya Jawa tetapi dibawakan secara modern. Dengan begitu, anak-anak muda yang menjadi sasaran utama akan merasa terhubung dengan koleksinya.

Lulusan ESMOD itu juga mengatakan show tersebut akan menjadi pagelaran fesyen solonya yang ketiga. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ia mencari lokasi yang unik untuk mempertunjukkan rangkaian koleksinya. Pada tahun ini, Ballroom Hotel Indonesia lah yang jadi pilihan.

"Ballroom Hotel Indonesia adalah ballroom pertama di Indonesia. Desainnya juga unik sehingga nanti aku ingin tamu yang datang akan merasakan hal itu juga," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Deadline Ketat

Sapto Djojokartiko - Bazaar Live 1115 4
Foto: Antonius Hermanto

Sapto menerangkan, mulai mempersiapkan koleksi terbarunya sejak tiga bulan lalu. Dari 60 koleksi yang akan dihadirkan, sepuluh di antaranya ditujukan untuk kaum lelaki.

Ia mengaku belum berani mengeluarkan seri koleksi tersendiri karena berbagai pertimbangan. "Marketnya cowok udah ada, karena itu kita buat. Tapi, kita lebih ke cewek, belum berani bikin koleksi terpisah," tuturnya.

Hingga kini, proses merancang seluruh koleksi masih berlangsung. Ia pun makin deg-degan mengingat tenggat waktu makin dekat.

"Sebenarnya kalau buat desainer, sampai sebelum show pun merasa belum selesai. Kalau sudah show, baru benar-benar tuntas," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya