Sapto Djojokartiko ialah seorang perancang busana asal Indonesia. Ia lahir di kota Solo, Jawa Tengah yang memiliki sejarah dari adat Jawa yang dicampur dengan feodalisme Belanda, sehingga tradisi, cerita rakyat, tari, musik dan arsitektur yang ditangkapnya dijadikannya sebagai sebuah imajinasi dalam menciptakan karya seni.
Sapto akrab dengan dunia seni lukis sejak lahir. Di tahun 2007, Sapto berhasil meluncurkan brand miliknya sendiri. Kemudian pada tahun 2011, Sapto mendapat penghargaan Fashion Designer of The Year oleh Elle Style Award. Penghargaan itu diberikan kepada Sapto sebagai bentuk penghargaan terhadap eksplorasi karya yang diciptakannya dengan sentuhan surealisme sebagai sebuah inspirasi baru dan menciptakan desain dengan imajinasi.
Jawa di Mata Yunani dalam Imajinasi Busana Sapto Djojokartiko
Sore di hotel Dharmawangsa, Senin 30 November 2015, tetamu dalam balutan dandanan apik berkumpul untuk menyaksikan peragaan busana dari desainer Sapto Djojokartiko. Yang ditampilkan di acara Wings of Change dari SK-II dan Bazaar Live dari Harper's Bazzar adalah koleksi Spring/Summer 2016.
Inspirasi perancang dibalik label Saptodjojokartiko untuk koleksi tersebut adalah `Iabadiu`. Kata itu ditemukan di karya `Geographia` yang dibuat Ptolomeus, seorang Greco-egyptian yang dalam berbagai bidang ilmu, mulai dari matematika hingga astronomi. Buku Geographia merupakan atlas berisi peta-peta. `Iabadiu` atau `Jabadiu` dikatakan sosok berdarah Yunani itu sebagai pulau padi yang kaya akan emas. Merujuk pada apa yang dimaksud olehnya, kata itu diperkirakan berakar dari kata dalam bahasa Sanskerta `Java Dvipa` atau `Yawadvipa` dengan arti yang sama dan merupakan sebutan untuk Pulau Jawa. Imajinasi tentang bagaimana Jawa akan dibayangkan oleh seorang Greco-Egyptian ialah bahan yang darinya tercipta koleksi Spring/Summer 2016 Saptodjojokartiko. Hasilnya? Jiwa siluet `H` pakaian-pakaian Yunani kuno bercampur detil budaya Jawa melalui motif batik Srikuncara dan Buket Pakis.
Kesalahan Fashion Orang Indonesia di Mata Sapto Djojokartiko
Sudahkah orang Indonesia berbusana dengan pantas? Sebaik apakah orang Indonesia dalam berpakaian? Ternyata bukan itu masalah utama orang Indonesia berpakaian! Bukan masalah baju itu pantas atau tidak, mahal atau murah, serta keren atau ketinggalan zaman. Sapto mencurahkan pendapatnya tentang dunia fashion Indonesia.
Di mata desainer Sapto Djojokartiko, seseorang yang berbusana dengan tujuan seperti itu berarti bahwa dirinya dengan sengaja ingin dihakimi oleh orang lain. Sapto mengatakan bahwa kesalahan fashion yang sering kali menimpa masyarakat Indonesia adalah bahwa seseorang memilih pakaian dengan memperkiraan penilaian yang akan diberikan lingkungan dan bukan apakah pakaian tersebut sesuai dengan dirinya. Jika seseorang sudah nyaman dengan satu gaya, maka Sapto menganjurkan orang itu untuk konsisten dengan gaya tersebut dan hanya perlu menghadirkan inovasi-inovasi minor agar ada kesegaran dalam gayanya.
Berita Terbaru
El Rumi Lindungi Syifa Hadju dari 'Serangan' Fajar Sadboy, Aksinya Curi Perhatian
Makanan untuk Penderita Hiperglikemia, Nutrisi Tepat untuk Gula Darah Stabil
Cara Bikin Cilok Bumbu Kacang yang Lezat dan Kenyal, Cocok Jadi Ide Jualan
7 Menu Diet dengan Nasi Putih yang Lezat dan Mengenyangkan, Simak Resepnya
Persaingan Ketat Paslon PDIP vs KIM PLUS di Pilkada 2024, Koalisi Gendut Potensial Kuasai 4 Daerah Ini
Ragam Program Menarik Citroen di GJAW 2024, Ada Bunga Nol Persen
Cara Buat Mie Ayam Lezat dan Praktis di Rumah
Ridwan Kamil Bertemu Sandiaga Uno di Hari Tenang Pilkada: Saling Mendoakan
Terkena OTT KPK, Bagaimana Nasib Pencalonan Rohidin Mersyah?
Binus University Buka Cabang di Medan, Hadirkan 5 Program Studi Unggulan
Bitcoin Terkoreksi, Pasar Kripto Terlikuidasi Rp 8,7 Triliun Sehari
Pilkada Kota Depok 2024, Ribuan Petugas Keamanan Gabungan Akan Bersiaga di TPS