Keluar dari Fakultas Kedokteran, Adik Andien Sukses Jadi Diplomat

Sukses sebagai diplomat muda, adik Andien Dias Kinanthi sempat mengalami ujian dan hambatan yang tak mudah.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2019, 17:32 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2019, 17:32 WIB
Dias Kinanthi
Dias Kinanthi (kanan) bersama Andien dan ibunya. (dok.Instagram @diaskinanthi/https://www.instagram.com/p/B1BevynAQiW/Henry

Liputan6.com, Jakarta - Cantik, muda dan berbakat, sepertinya ketiga hal ini melekat pada sosok diplomat muda Dias Kinanthi. Gadis jelita ini merupakan adik kandung penyanyi Andien Aisyah.

Ia adalah pemegang gelar master dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) pada 2016.  Sosok Dias dikenal sebagai perempuan yang cerdas. Bukan hanya dikenal peduli dengan lingkungan hijaber satu ini juga sangat peduli dengan isu-isu kemanusiaan.

Bahkan beberapa tahun lalu, ia pernah diutus ke kota Tomsk Siberia, Rusia, dalam misi sosial untuk membantu pendidikan dan pembinaan anak-anak kurang mampu. Ia juga pernah menjadi wakil Indonesia di forum internasional APEC di Bali. Bukan hanya menjadi diplomat, Dias juga sering menjadi guru bagi anak-anak pemulung di Jakarta.

Meski begitu apa yang diraihnya sekarang ini tak dicapai dengan mudah dan mulus. Ada banyak jalan terjal yang telah dilaluinya. Dilansir dari laman Dream.co.id, ia pernah mengalami momen penuh perjuangan di masa perkuliahan. Dias awalnya masuk Fakultas Kedokteran UI.

Namun ia merasa tidak cocok dengan bidang kedokteran yang sudah ia jalani selama 4 semester.  Dengan modal nekat, ia banting setir jadi mahasiswi Sastra Jerman di kampus yang sama.  Dias ternyata lebih menyukai pelajaran yang berbau filsafat, sejarah, dan sosial.

Sempat ada pergolakan batin di diri Dias, apalagi dengan stigma masyarakat tentang pendidikan yang sedang ia jalani dan jumlah uang yang tidak sedikit pula untuk sampai di posisi tersebut.  Namun tekadnya sudah bulat. Setelah memberi pengertian para orangtuanya, ia pun memutuskan untuk pindah jurusan.

Setelah lulus dari Sastra Jerman, Dias meneruskan kuliahnya di FISP UI untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang diplomat.  Namun bekerja sesuai kesukaan dan keinginan boleh dibilang merupakan 'barang mewah'. Tak semua orang bisa melakukan seperti yang dialami adik Andien, Dias.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jangan Salah Pilih Jurusan

Dias Kinanthi
Dias Kinanthi (kiri) bersama Stephanie Wijanarko dan Barli Asmara. foto: istimewa

Faktanya, menurut penelitian dari Indonesia Human Resources Forum padsa 2017, sebanyak 87 persen pelajar di Indonesia mengakui mereka dengan salah memilih jurusan yang ditempuh.

Data Kemenaker juga mengatakan bahwa pada 2017 terungkap 63 persen dari total lulusan di Indonesia tidak bekerja sesuai bidang yang mereka ambil di perkuliahan. Menurut Stephanie Wijanarko, selaku Program Director Vooya mengungkapkan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhinya.

Faktor utama adalah ekspektasi orang tua yang terlalu besar kepada anak.  "Lalu adanya tekanan sosial di masyarakat, sistem edukasi yang kurang memberi arahan tentang passion, dan yang terakhir adalah adanya keraguan dan kegelisahan pada diri sendiri," terangnya.

Berangkat dari hal-hal diatas, akhirnya terciptalah gerakan #TauApaMaumu yang diharapkan bisa memberi kontribusi nyata bagi generasi muda untuk dapat mengejar kesuksesan sesuai dengan keinginan diri.

"Vooya percaya dengan terbentuknya generasi yang #TauApaMaumu dapat membangun masyarakat yang tangguh, passionate, produktif, dan akhirnya membuahkan kontribusi yang maksimal untuk masyarakat dan lingkungan sosialnya," tutur Stephanie

Dias sendri berharap agar mereka yang akan masuk kuliah atau memilih profesi tertentu, yakin dengan pilihannya meski akan menghadapi ujian yang tidak mudah.

"Yang paling utama adalah kita sendiri yakin pada pilihan dan passion kita. Kalau itu sudah tercapai, barulah kita bisa meyakinkan orangtua dan orang lain," tukas Dias.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya