Alasan Satai dan Makanan Panggang Bisa Memicu Kanker

Mengonsumsi makanan panggang dan dibakar seperti satai bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan.

oleh Henry Hens diperbarui 01 Sep 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2019, 16:00 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Satai atau sate termasuk makanan favorit banyak orang. Bahkan sate termasuk kuliner khas Indonesia yang dikenal di banyak negara. Tak hanya sate, berbagai makanan panggang lainnya juga sangat disukai dan menggugah selera.

Maklum saja, makanan yang dibakar atau dipanggang memang memiliki cita rasa yang enak dan aroma yang sedap. Namun, mungkin Anda pernah mendengar atau membaca informasi kalau ternyata mengonsumsi makanan panggang bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan.

Hal tersebut memang benar adanya. Pada sebuah artikel yang diterbitkan oleh laman kesehatan The Diagnosa, dikatakan bahwa satai dan jenis makanan panggang lainnya mengandung zat karsinogen.

Dalam artikel yang ditulis oleh Dr Latif Saad tersebut dijelaskan dengan lebih detail bahwa daging panggang, seperti satai dan barbeque, telah mengalami reaksi Maillard, yaitu pencokelatan non enzimatis.

Reaksi tersebut muncul karena makanan tersebut dimasak dengan temperatur panas yang tinggi. Hasilnya, gula dan asam amino yang terkandung pun 'rusak'.

Makanan tersebut kemudian berubah menjadi senyawa akrilamida yang dapat menyebabkan atau memicu penyakit kanker. Lalu, bagaimana cara agar senyawa akrilamida tersebut tak terbentuk di dalam makanan yang dibakar seperti satai?

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Buah dan Sayuran

Food - Barbecue
Barbeque. Foto: Net

Sayangnya, pembentukan senyawa tersebut tak dapat dihindari ketika kita memanggang makanan. Bahkan akrilamida ini akan semakin banyak terbentuk kalau kita memasak dalam waktu lama dan dengan temperatur suhu yang terlalu panas.

Meski begitu, Anda tak perlu cemas. Adanya senyawa tersebut tak berarti membuat Anda harus berhenti sama sekali mengonsumsi satai dan makanan panggang lainnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat atau FDA menjelaskan bahwa yang terpenting adalah memperbanyak makanan bernutrisi dan minimalisir makanan dengan metode memasak yang dapat menghasilkan kadar akrilamida yang tinggi.

Anda tetap bisa makan satai tapi tetap diimbangi dengan mengonsumsi buah, sayuran, olahraga teratur dan istirahat cukup agar badan Anda selalu terasa segar dan sehat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya