Asita Jakarta Travel Mart 2019 Menarik Perhatian Negara Asing

Selain dari Indonesia, pelaku wisata dari Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, Bangladesh, Vietnam, Turki, India dan Amerika turut andil dalam gelaran tersebut.

oleh Fitri.Syarifah diperbarui 26 Sep 2019, 14:36 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 14:36 WIB
Kemenpar
Kemenpar

Liputan6.com, Jakarta Event Asita Jakarta Travel Mart 2019 (AJTM) yang diselenggarakan untuk mempertemukan antara pengelola wisata atau seller dengan agen wisata atau buyer menarik perhatian wisatawan. Event tersebut berlangsung sejak Selasa (24/9) lalu hingga Kamis (26/9). Acara AJTM 2019 digelar di lantai 5 Hotel Harris Vertu Harmoni Jakarta.

Asita Jakarta Travel Mart 2019 (AJTM) yang diselenggarakan ASITA DKI Jakarta ini juga memicu perhatian banyak pelaku wisata. Selain dari Indonesia, pelaku wisata dari Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, Bangladesh, Vietnam, Turki, India dan Amerika turut andil dalam gelaran tersebut.

Ketua ASITA DKI Jakarta Hasiyanna S. Ashadi mengatakan AJTM memang didirikan sebagai ajang bisnis to bisnis dari para biro perjalanan di Jakarta khususnya dan Indonesia maupun internasional.

"Event ini adalah kali ke empat. Kita sudah adakan 4 tahun berturut turut. Alhamdulillah dari seller maupun buyernya bertambah dan juga dari sisi kualitas bertambah karena pada tahun ini memang kita sudah tidak bisa lagi membendung permintaan dari overseas dari luar negeri untuk ikut berpartisipasi apakah itu menjadi seller ataupun menjadi buyer," kata Hasiyanna Ashadi, Rabu (25/9).

Lebih lanjut Hasiyanna mengatakan pihaknya mulai memfasilitasi tahun ini, dan diharapkan dengan partisipasinya lebih dari 106 seller dan lebih dari 200 buyer yang berasal dari Jakarta, luar daerah maupun dari luar negeri, akan terbangun jaringan bisnis antar mereka.

"Kita harapkan karena ini sifatnya business to business bahwa mereka bisa menambah networkingnya. Jadi yang sudah punya networking bisa mengupdate, dan saling tukar informasi. Selain itu bisa mengembangkan produk dan hubungan antara buyer maupun seller, sehingga nanti terjadi suatu paket yang memang diminta dan disukai oleh klien mereka dan mereka segera bisa jual," tutur Hasiyanna.

"Kita percaya bahwa business to business itu sifatnya lebih berkelanjutan daripada yang hanya datang beli dan besok pergi kemudian selesai. Di sini kita memikirkan terus menerus setiap tahunnya. Misalnya tahun ini bagaimana dan tahun depan bagaimana. Jadi kita lebih suistanable, dan menghidupkan bisnisnya masing masing lebih semangat," kata Hasiyanna.

Sementara itu Asdep Pengembangan Pemasaran Regional II Kemenpar, Adelia Raung mengatakan AJTM 2019 ini memang luar biasa karena ini acaranya bisnis to bisnis (B2B) jadi dengan bisnis to bisnis bisa langsung bertransaksi.

"Jadi bisa terukur berapa sih potensi transaksi mereka untuk membeli paket ataupun produk yang mereka tawarkan dari seller-seller yang ada," kata Adelia Raung.

"Kita harapkan dengan jumlah kurang lebih dari 100 buyer yang hadir paling tidak minimal 30% dari itu ada potensi transaksi, kita harapkan destinasi khususnya Jakarta sekitarnya Indonesia unumnya bisa terangkat" kata Adelia Raung.

Menurut Adelia, tidak menutup kemungkinan ini semua pemain tampil dari seluruh Indonesia. Seperti ada dari NTT Labuan Bajo dan sebagainya. Jadi, kata Adelia, Buyer yang hadir bukan hanya dari Jakarta tapi dari seluruh Indonesia. "Jadi tidak hanya jual Jakarta tapi jual seluruh Indonesia". ucap Adelia Raung.

"Menurut saya tahun depan harus terus dikembangkan karena inilah menjadi potensi mendatangkan wisatawan ke Indonesia sebanyak banyaknya," tambah Adelia Raung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya