Target Kunjungan Wisman 2025 Naik Jadi 17--19 Juta Orang, Pariwisata Berkualitas Tetap Jadi Fokus Utama

Sektor pariwisata diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dengan target pada 2025, yaitui Rasio PDB Pariwisata sebesar 4,6 persen,

oleh Henry diperbarui 05 Des 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 05 Des 2024, 07:00 WIB
Pra Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata (Pra Rakornas Pariwisata) Bahas Target Kunjungan Wisman 2025 Naik Jadi 17--19 Juta Orang
Pra Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata (Pra Rakornas Pariwisata) Bahas Target Kunjungan Wisman 2025 Naik Jadi 17--19 Juta Orang.  foto: dok. Kemenpar

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan hasil dari Pra Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata (Pra Rakornas Pariwisata) 2024 akan jadi landasan penting bagi transformasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, sekaligus mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.

Pra Rakornas ini dihadiri 800 orang mencakup 200 peserta luring dan 600 peserta daring yang terdiri dari lintas kementerian/lembaga. Pra Rakornas ini dihadiri pejabat-pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), perwakilan lintas Kementerian/Lembaga (K/L), stakeholder, dan asosiasi pelaku pariwisata.

Menpar Widiyanti saat membuka Pra Rakornas 2024 secara daring, Rabu, 4 Desember 2024 di Hotel Pullman Central Park Jakarta, mengatakan forum yang mengangkat tema “Transformasi Pembangunan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas” ini menjadi langkah untuk menyatukan visi dan misi menuju Indonesia Emas 2045, yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara yang tangguh, mandiri, dan inklusif.

Menurut Menpar Widiyanti, ada harapan besar untuk sektor pariwisata, tercermin dalam kebijakan pembangunan kepariwisataan nasional dalam RPJPN 2025-2044 dan RPJMN 2025–2029.

"Kami menantikan masukan konkret dari forum Pra Rakornas 2024, terutama dalam tiga hal yaitu pertama, penyusunan program strategis pembangunan pariwisata tahun 2025; kedua, penetapan prioritas utama untuk mendukung flagship projects dan quick wins, di antaranya program Bangga Berwisata di Indonesia, Tourism 5.0, penerapan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, serta peningkatan kualitas SDM dan pelaku usaha," terang Menpar dalam keterangan tetrulis yang diterima Liputan6.com, Rabu, 4 Desember 2024.

"Dan yang ketiga, memperkuat komitmen untuk sinergi dan kolaborasi antar sektor guna mempercepat tercapainya tujuan kita bersama,” sambungnya.

Sektor pariwisata diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dengan target pada 2025, yaitui Rasio PDB Pariwisata sebesar 4,6 persen, Devisa Pariwisata mencapai 22,1 hingga 25,2 miliar dolar AS;  Kunjungan Wisatawan Mancanegara (wisman) naik sebesar 17 juta-19 juta kunjungan; Pergerakan Wisatawan Nusantara sebesar 1,08 miliar pergerakan; dan tenaga kerja pariwisata sebesar 25,8 juta orang.

 

Pariwisata yang Berkelanjutan akan Berkembang

Menpar Widiyanti Putri Wardhana bersama Wamenpar Ni Luh Puspa beserta jajaran pejabat Kemenpar dalam rapat kerja Komisi VII DPR RI, 20 November 2024.  foto: Kemenpar
Menpar Widiyanti Putri Wardhana bersama Wamenpar Ni Luh Puspa beserta jajaran pejabat Kemenpar dalam rapat kerja Komisi VII DPR RI, 20 November 2024. foto: Kemenpar

Transformasi pembangunan pariwisata Indonesia saat ini berfokus pada kualitas dan keberlanjutan. “Pariwisata bukan hanya tentang jumlah, tetapi juga dampak positif yang ditinggalkannya,” ujar Menpar.

"Dengan meningkatkan kualitas layanan dan produk, kita akan mampu menciptakan pengalaman wisata yang bernilai tinggi, meningkatkan daya saing global, serta memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi unggulan,” tambahnya.

Menpar juga menyampaikan, pariwisata yang berkelanjutan akan berkembang tanpa mengorbankan lingkungan, budaya, dan kesejahteraan masyarakat, serta memberikan manfaat bagi generasi mendatang  Ia menekankan pentingnya kolaborasi aktif dari semua pihak. Alasannya, dengan kebijakan yang mendukung, alokasi anggaran yang memadai, serta koordinasi antar lembaga pemerintah menjadi kunci keberhasilan.

"Dengan semangat kebersamaan, kita wujudkan pembangunan pariwisata yang memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan, serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan," ujarnya.

Pemerintah juga perlu melibatkan sektor swasta dan masyarakat dalam perumusan kebijakan dan pelaksanaan program. "Kolaborasi dan sinergi yang kita lakukan tentu harus terfokus. Untuk itu, momen pra-Rakornas ini sangat penting untuk menyerap aspirasi lintas sektor, merinci permasalahan yang ada beserta solusinya, serta melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan," tutur Menpar.

Tantangan dan Peluang Transformasi Sektor Pariwisata

Suasana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Suasana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. (Foto: Tim Humas Imigrasi)

Sementara itu Plt. Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji mengatakan, Pra Rakornas 2024 ini bertujuan untuk memetakan tantangan dan peluang transformasi sektor pariwisata, serta membangun sinergi dan kolaborasi antar kementerian/lembaga, pemerintah daerah, industri, hingga akademisi.

"Saya ucapkan terima kasih kepada semua seluruh narasumber peserta yang meluangkan waktu dan tenaga untuk hadir pada hari ini, dan saya berharap kegiatan ini dapat mewujudkan komitmen untuk sinergi dan kolaborasi lintas kementerian dan lintas satuan kerja, termasuk industri," kata Bayu.

Di tahun ini, performansi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia menunjukkan peningkatan positif. Secara kumulatif, angka kunjungan wisman sepanjang Januari sampai Agustus 2024 mencapai 9,09 juta, atau naik 20,38 persen dibanding periode yang sama pada 2023.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya, mengatakan bahwa pihaknya membagi dua skenario terkait kunjungan wisman, yakni target bawah sebesar 10,41 juta kunjungan dan target atas 14,3 juta kunjungan.

"Dengan capaian Januari hingga Agustus (2024), kita sudah cukup bagus karena bisa mencapai 87,35 persen untuk target bawah. Sementara target atas kita telah mencapai 63,59 persen," kata Nia saat The Weekly Brief With Sandi Uno yang digelar hybrid, Senin, 7 Oktober 2024.

Jumlah Wiisman ke Indonesia

Kunjungan Wisman Naik sampai Agustus 2024 tapi Konversi dari Pencarian Mengenai Indonesia ke Booking Rate Masih Rendah
Kunjungan Wisman Naik sampai Agustus 2024 tapi Konversi dari Pencarian Mengenai Indonesia ke Booking Rate Masih Rendah.  foto: dok. Kemenparekraf

Saat ini, kontributor terbesar penyumbang wisatawan mancanegara periode Januari–Agustus 2024 secara berurutan berasal dari Malaysia, Australia, China, Singapura, dan Timor Leste. Pintu-pintu masuk utama hampir melewati target bawah dan mendekati target atas, terutama Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali yang mencatat 2,95 juta wisatawan.

"Yang jadi pekerjaan rumah terbesar adalah pintu di Batam-Bintan atau Kepri (Kepulauan Riau). Hal ini masih jadi pekerjaan rumah yang cukup jauh dari target per pintu atau masih berkisar di bawah 700 ribu wisatawan yang masuk," terang Nia.

Ia juga membandingkan jumlah wisatawan Indonesia yang ke luar negeri dan wisman yang masuk ke Indonesia. Secara kumulatif pada periode Januari sampai Agustus 2024, jumlah wisnus sebesar 5,99 juta.

"Kalau dibilang, masih ada surplus sebesar 3,10 juta kunjungan, tapi ada harapan wismannya semakin besar dan wisnasnya semakin kecil. Memang secara year on year ada peningkatan, tapi month to month untuk wisnus menurun, mungkin ini terkait berakhirnya masa liburan sekolah," jelasnya.

Destinasi tujuan wisnas ke luar negeri masih didominasi Malaysia, disusul Arab Saudi, Singapura, Thailand, dan Timor Leste. Adapun pintu utama yang dilalui wisnas meliputi Bandara Internasional Soekarno Hatta, Bandara Internasional Hang Nadim, Bandara Internasional Kualanamu, dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

 

Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia
Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya