Kisah Perempuan Penderita Autoimun, 30 Tahun Hadapi Diabetes Tipe 1

Fisiknya yang terlihat sehat membuat perempuan penderita penyakit autoimun ini sering mendapat tatapan aneh dari publik.

oleh Putu Elmira diperbarui 09 Okt 2019, 14:02 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2019, 14:02 WIB
Jade Bryne
Jade Byrne dalam poster sebuah pertunjukkan yang berjudul Pricks (dok Twitter @petermannwriter/https://twitter.com/petermannwriter/status/1172432237045747715/photo/1/Ossid Duha Jussas Salma

Liputan6.com, Jakarta - Secara fisik, tak ada salah dengan Jade Byrne. Tak tampak bahwa perempuan 32 tahun tersebut setiap harinya berjuang melawan penyakit autoimun, yakni diabetes tipe satu, yang diidap.

Mengutip dari Metro UK, Minggu, 6 Oktober 2019, penyakit diabetes tipe satu sangat berbeda dengan diabetes tipe dua. Sementara, pola makan buruk seringkali jadi trigger diabetes dua, diabetes satu belum diketahui benar sebabnya.

Jade sendiri sudah didiagnosa sebagai penderita autoimun sejak usia empat tahun. Rutinitas demi menjaga kondisi prima tubuhnya harus dilakukan setiap. Salah satunya dengan mendeteksi kadar gula dalam tubuh menggunakan beberapa alat.

Mereka adalah Continuous Glucose Monitor (GCM), Dexcom G6 (sensor kadar gula yang ditempel di perutnya), dan Popma Insulin Insulte Omipod yang sensornya disambungkan langsung ke ponsel pribadi Jade.

Jika ponsel berbunyi 'bip', kadar gula dalam tubuh Jade berarti terlalu rendah atau tinggi. Saat itu, ia harus segera menyuntikkan insulin, alat yang sudah dipakai selama 30 tahun bertahan dengan penyakit autoimun

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jade Kuat

Jade Byrne
Jade dan anak-anaknya sedang melakukan aktivitas kumpul keluarga (dok Twitter @jadebryne/https://twitter.com/JadeByrne_Actor/status/1161180682825191424/photo/1/Ossid Duha Jussas Salma)

Pada praktiknya, Jade tidak bisa berdiri terlalu lama. Ia bahkan sering menggunakan toilet disabilitas saat buang air dan mendapat tatapan aneh dari orang lain saat keluar. Reaksi yang sama juga diperlihatkan saat Jade duduk di kursi prioritas kendaraan umum.

Jade sering bangun saat tengah malam ketika alarm ponselnya berbunyi, tanda harus segera menyuntikkan insulin.

"Kondisi seperti ini tidak membuat kita cepat mati, hanya saja harus mau repot supaya bisa hidup dengan nyaman. Seperti saya harus membawa suntik insulin ke manapun saya pergi. Tidak boleh terlalu lelah, stres, dan lainnya," kata Jade.

Selain sebagai ibu rumah tangga, Jade juga bekerja sebagai penulis. Tahun ini, Jade bakal meluncurkan buku anak berjudul Daisy Donald pada 14 November, tepat di Hari Diabetes Sedunia.

Buku itu menceritakan karakter bernama Daisy yang mengenakan jubah tak kasat mata dengan penyakit tak kasat mata pula. Penyakitnya seperti monster yang kadang jinak, kadang kasar. Jade sengaja menceritakan lewat simbol dengan arti monster dalam buku tersebut adalah diabetes tipe satu yang dideritanya.

(Ossid Duha Jussas Salma)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya