7 Tips Puasa Aman bagi Pengidap dan Penyintas Autoimun

Berpuasa dapat menjadi hal yang menantang untuk dilakukan oleh penyintas autoimun, bagaimana agar tetap aman?

oleh Ade Nasihudin Al Ansori Diperbarui 17 Mar 2025, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2025, 17:00 WIB
7 Tips Puasa Aman bagi Pengidap dan Penyintas Autoimun
7 Tips Puasa Aman bagi Pengidap dan Penyintas Autoimun. Foto dibuat oleh AI.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Asupan nutrisi adalah hal yang amat penting bagi pengidap atau penyintas autoimun. Lantas, apakah orang dengan autoimun boleh menjalankan puasa Ramadan?

Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi dan imunologi Eka Hospital Cibubur, Yovita Mulyakusuma, penyakit autoimun terjadi karena sistem imunitas tubuh berbalik menyerang jaringan tubuh sendiri.  Penting bagi penyintas autoimun untuk menjaga asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh agar sistem imun tubuhnya tetap terkendali dengan baik.

Sementara, puasa merupakan bagian penting dari ibadah yang dalam berbagai penelitian telah terbukti memiliki manfaat yang baik dalam mengurangi proses peradangan dan memperbaiki imunitas tubuh.

“Berpuasa dapat menjadi hal yang menantang untuk dilakukan oleh penyintas autoimun, namun dengan persiapan yang baik dan memerhatikan beberapa hal, puasa dapat tetap aman bagi penyintas autoimun, dan dapat memberikan manfaat tanpa mengorbankan kesehatan,” kata Yovita dalam keterangan pers dikutip Senin (17/3/2025).

Yovita pun memberikan tips berpuasa untuk pengidap atau penyintas autoimun, yakni:

Konsultasi dengan Dokter

Sebelum puasa, Yovita menyarankan pasien autoimun untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Pasalnya, penyakit autoimun bermacam-macam jenis dan kondisi tubuh masing-masing penyintas berbeda.

“Pastikan bahwa tubuh Anda memungkinkan untuk menjalani puasa,” katanya.

 

Promosi 1

Jaga Hidrasi Tubuh

Dehidrasi dapat mengganggu fungsi normal sel-sel tubuh yang sudah bekerja lebih keras pada tubuh seseorang yang memiliki autoimun.

Menjaga asupan air minum sejak berbuka hingga sahur untuk menghindari dehidrasi. Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung air dapat membantu hidrasi. Sebaiknya hindari minuman berkafein.

Konsumsi Makanan Kaya Nutrisi

Kecukupan nutrisi penting untuk menjaga tubuh, termasuk agar sistem imun tetap berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama berpuasa, yakni saat sahur dan berbuka.

Perbanyak makanan alami, dengan proses sederhana, tinggi protein seperti ikan, ayam, kacang-kacangan untuk mendukung regenerasi sel-sel tubuh.

“Cukup serat dari sayur mayur dan memilih karbohidrat yang kompleks agar kenyang dan memiliki energi yang tahan lama. Pilih lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, alpukat, mengurangi daging merah,” saran Yovita.

 

Hindari Menu Pantangan

Pengidap dan penyintas autoimun sebaiknya menghindari makanan yang diproses berlebihan, makanan olahan, makanan dengan pengawet, serta pewarna.

Secara umum, penyintas autoimun sebaiknya menghindari makanan yang dapat memicu proses radang, yaitu makanan yang tinggi lemak, tinggi gula dan tinggi garam.

“Pada kondisi tertentu, misalnya ada riwayat alergi terhadap suatu jenis makanan, atau pada penyakit autoimun tertentu yang mengharuskan untuk menghindari makanan beberapa jenis makanan, sebaiknya tetap dihindari agar tidak terjadi serangan,” imbau Yovita.

Teratur Minum Obat

Apabila masih ada obat-obatan yang diberikan oleh dokter untuk dikonsumsi secara rutin, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter sehingga dapat dilakukan penyesuaian.

“Jangan menghentikan atau mengurangi sendiri obat-obatan rutin yang diberikan oleh dokter agar tidak terjadi putus obat atau kekambuhan,” ujar Yovita.

 

Kelola Stres dan Pola Tidur

Tidur yang cukup agar tubuh tetap bugar. Hindari melakukan aktivitas berat. Melakukan olahraga ringan sesuai kondisi tubuh masing-masing, melakukan kegiatan yang menenangkan, menghindari stres agar tidak memicu flare (kambuh tiba-tiba).

Pantau Gejala dan Kondisi Tubuh

Apabila muncul gejala yang dirasakan seperti pusing, sakit kepala, kelelahan ekstrem, mual, nyeri atau tanda-tanda flare, segera konsultasikan kembali dengan dokter.

infografis journal
infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya