Media Digital Bantu Guru Sebar Isu Keamanan Pangan di Sekolah

Meski membantu, penggunaan media digital untuk menyebar isu keamanan pangan di sekolah wajib diawasi oleh para guru.

oleh Komarudin diperbarui 19 Des 2019, 15:01 WIB
Diterbitkan 19 Des 2019, 15:01 WIB
Foto Bersama
Perwakilaan dari FFI, Kemendikbud, BPOM berfoto bersama dalam acara penutupan Gerakan Nusantara pada Rabu (18/12). (Liputan6.com/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Guru berperan penting untuk menyebarkan ilmu penting, termasuk soal keamanan pangan. Namun, keterampilan guru untuk mengajarkan isu tersebut perlu terus diasah.

Salah satunya lewat program pemanfaatan media digital bagi para guru yang digelar oleh PT Frisian Flag Indonesia. 

"Kami sadar bahwa guru juga menghadapi tantangan untuk mengoptimalkan pemanfaatan media digital. Itu sebabnya kami terus memberikan pendampingan melalui program GerNus untuk meningkatkan kualitas pendidikan," ujar Andrew F. Saputro, Corporate Affairs PT Frisian Flag Indonesia, di Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senayan, Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019.

Kerja sama kedua program tersebut telah melatih 1.300 guru secara online yang tersebar di 20 kota di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan dan sosialsasi keamanan pangan di sekolah dasar.

Semakin berkembangnya teknologi, pemanfaatan media digital dipercaya dapat membantu guru untuk menambah pengetahuannya. FFI pun bekerja sama dengan pakar edukasi digital, Eko Indrajit, memperkenalkan pengetahuan mengenai gizi yang dapat diakses pada laman resmi FFI.

"Sangat penting sekali (pemanfaatan media digital di kalangan guru), sekarang kan zamannya era digital, dengan memanfaatkan media digital anak-anak menjadi lebih aktif," ujar Nur Sri Widiastuti, Guru SDN Kotagede 3 Yogyakarta.

 

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Masih Perlu Pengawasan

Penyerahan kenang-kenangan
Penyerahan kenangan dari PT FFI. (Liputan6.com/Tri Ayu Lutfiani)

 

Nur menambahkan, penggunaan media digital di SDN Kotagede 3 sejauh ini hanya di kelas 6 saja. Itu pun hanya boleh dioperasikan pada waktu tertentu dan berdasarkan persetujuan dari guru. Bagaimanapun, penggunaan media digital masih perlu pengawasan dari para guru agar tidak digunakan secara sembarangan.

Penutupan GerNus 2019 semakin meriah dengan adanya pengumuman pemenang Duta SIGAP (Sehat, Inspiratif, sadar Gizi, Aktif, dan Peduli) yang dipilih dari 15 finalis. Duta SIGAP yang telah terpilih akan menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah.

Selain itu, pemenang tersebut dapat membantu menyebarkan pengetahuan tentang susu, pedoman gizi seimbang, perilaku hidup sehat, dan memperhatikan lingkungan. (Tri Ayu Lutfiani)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya