Merebahkan Senderan Kursi Saat di Pesawat, Bagaimana Etikanya?

Meski terkesan sepele, merebahkan senderan kursi ternyata ada etikanya.

oleh Putu Elmira diperbarui 17 Feb 2020, 17:02 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 17:02 WIB
Ilustrasi kursi pesawat.
Ilustrasi kursi pesawat. (dok. Oliver89/pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Merebahkan  kursi ke belakang selama melakukan perjalanan mungkin bisa memberikan kenyamanan bagi Anda, namun bagaimana dengan orang di belakang? Apakah tindakan tersebut cukup layak untuk dilakukan?

Dilansir dari Travel+Leisure, Senin (17/2/2020), CEO Delta Ed Bastian mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC, sebaiknya pastikan terlebih dahulu penumpang di belakang merasa tidak terganggu sebelum Anda membaringkan kursi.

Perbincangan mengenai etika merebahkan kursi ini mulai ramai sejak beredar sebuah video di mana seorang lelaki terus-menerus memukul kursi di depannya. Seorang perempuan di depannya merasa terganggu bahkan dilaporkan harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut di lehernya akibat tingkah lelaki itu.

Merebahkan kursi merupakan tindakan yang bisa mengurangi jumlah ruang yang tersedia untuk orang di belakangnya. Bahkan, hal itu bisa jadi hal mengganggu seseorang untuk beraktivitas normal, seperti menonton, mengerjakan tugas, atau bekerja menggunakan laptopnya.

Bastian mengatakan, semua penumpang berhak untuk menggunakan fitur kursi yang bisa dibaringkan tersebut. Namun, perlu memerhatikan kondisi sekelilingnya apakah baik atau tidak untuk dilakukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Tegur dengan Sopan dan Perlahan

Ilustrasi meminta bantuan pramugari.
Ilustrasi meminta bantuan pramugari. (dok. lukasbieri/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Sama halnya dengan Bastian, seorang penasihat bisnis di bidang lifestyle dan etika dan pramugari di maskapai Continental Airlines, Elaine Swann pun setuju untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum merebahkan kursi.

Swann menyarankan untuk menepuk dengan lembut bahu penumpang di depannya. “Saya tidak yakin apakah Anda sadar atau tidak, tetapi kursi Anda mengenai saya. Maukah Anda memajukannya sedikit saja?”

Gunakan kalimat tersebut untuk memberi tahu mereka bahwa Anda tidak tahu apakah mereka sengaja melakukannya. Tetapi jika hal tersebut tidak berhasil, Anda bisa pindah ke kursi lain jika masih ada ruang atau coba tanyakan kembali dengan sesopan mungkin tetapi lebih tegas.

Jika usaha tersebut tetap tidak membuahkan hasil, datangilah pramugari dan minta tolong pada mereka. Tetapi, jangan sampai membuat ricuh keadaan sekitar.

Hal tersebut kemungkinan besar berhasil, meskipun orang tersebut tidak mau mendengarkan Anda, mereka pasti akan mendengarkan anggota kru. Sebab, jika tidak menuruti perintah dari pramugari, mereka akan berisiko didenda atau bahkan dipaksa untuk membayar denda. (Tri Ayu Lutfiani)

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya