Liputan6.com, Jakarta - "Saya pikir saya akan melihat sesuatu. Tapi, saat pintu terkunci, swoosh," kata seorang warga Tokyo, Masataka Kumasaki, mengomentari keberadaan toilet umum transparan dilansir dari laman South China Morning Post, Selasa (18/8/2020).
Didesain para arsitek dari Shigeru Ban sebagai bagian dari proyek Tokyo Toilet, keberadaan toilet umum transparan ini sukses mencuri perhatian. Saat tak dipakai, publik bisa melihat jelas bagian dalam toilet umum tersebut.
Namun, saat pintu dikunci, kaca transparan yang jadi materialnya langsung buram. Dengan begitu, sang desainer mengatakan, publik bisa melihat dulu apakah toilet benar bersih sebelum menggunakannya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Lonely Planet, bilik toilet umum transparan ini telah ditempatkan di Yoyogi Fukamachi Mini Park dan Haru-no-Ogawa Community Park di kawasan Shibuya, Tokyo. Dengan sentuhan kaca transparan berwarna oranye, merah, hijau, biru, dan ungu, toilet-toilet ini menambah kesan vibrant di area taman.
Karena pemilihan warna itu pula, saat malam, bilik toilet umum transparan ini punya manfaat lain. Warna yang dihasilkan karena pemilihan material menambah semarak suasana taman setelah matahari tenggelam.
"Saat malam, toilet umum jadi semacam penerang taman seperti lentera kertas yang cantik," ungkap pihak perusahaan arsitektur tersebut. Di samping, pihaknya tetap menjamin privasi dengan teknologi yang membuat material kaca toilet umum langsung buram saat digunakan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Proyek Tokyo Toilet
Sejauh ini, proyek Tokyo Toilet telah melibatkan 16 pendesain dalam mencanangkan ragam ide untuk 17 toilet umum di area Shibuya. Tiga toilet pertama telah dibuka untuk digunakan publik pada awal Agustus. Ketikanya diinstal dengan desain warna cerah di Ebisu Park.
Nippon Foundation yang menggarap proyek ini mengatakan, Jepang sendiri dikenal sebagai salah satu negara paling bersih di dunia. "Bahkan, toilet umum punya standar higienitas lebih tinggi dari kebanyakan negara lain," imbuh pihaknya.
Sayang, penggunaan toilet umum di Jepang justru terbatas karena stereotip bahwa mereka gelap, kotor, kecil, dan menakutkan.
"Demi meruntuhkan persepsi itu, Nippon Foundation memutuskan memugar toilet umum di Shibuya. Sebagai tambahan dari konstruksi, kami pun mengatur perawatannya. Jadi, orang-orang akan merasa nyaman menggunakan toilet umum dan meningkatkan kepedulian akan kebersihan toilet bagi orang yang akan memakainya setelah mereka," tandasnya.
Advertisement