23 Februari 1945: Momen Bersejarah Pengibaran Bendera AS di Iwo Jima

Pada 23 Februari 1945, pasukan Marinir AS mengibarkan bendera di Gunung Suribachi, menandai titik penting dalam pertempuran Iwo Jima. Meski demikian, perlawanan sengit Jepang masih berlanjut.

oleh Alya Felicia Syahputri Diperbarui 23 Feb 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 06:00 WIB
Marinir AS dari Resimen ke-28, Divisi ke-5, mengibarkan bendera Amerika di puncak Gunung Suribachi, Iwo Jima, pada tanggal 23 Februari 1945 (AP/Arsip)
Marinir AS dari Resimen ke-28, Divisi ke-5, mengibarkan bendera Amerika di puncak Gunung Suribachi, Iwo Jima, pada tanggal 23 Februari 1945 (AP/Arsip)... Selengkapnya

Liputan6.com, Iwo Jima - 80 tahun lalu, tepat hari ini, Pasukan Amerika Serikat (AS) telah mengibarkan bendera Stars and Stripes di Pulau Iwo Jima. Momen itu terjadi empat hari setelah mereka mendarat di pulau vulkanik yang dikuasai Jepang. 

Pada 23 Februari 1945, Resimen ke-28 dari Divisi Marinir ke-5 berhasil merebut Gunung Suribachi pada pukul 10.30 waktu setempat. Gunung berapi yang telah punah ini menjadi titik strategis dalam pertempuran yang kala itu masih berlangsung untuk menguasai pulau tersebut.

Iwo Jima, yang terletak di Samudra Pasifik barat laut, sekitar 1.045 km dari Tokyo, memiliki nilai strategis yang penting. Pulau ini dapat dijadikan pangkalan bagi pesawat tempur jarak jauh guna mendukung pengeboman B-29 Superfortress ke ibu kota Jepang.

Meskipun bendera AS telah berkibar di Iwo Jima, pertempuran masih jauh dari selesai. Pasukan Jepang mempertahankan setiap inci wilayahnya dengan sistem pertahanan bawah tanah yang kompleks. Komandan Marinir AS di Pasifik, Letnan Jenderal M "Howling Mad" Smith, menyebut pertempuran ini sebagai pertempuran paling berat dalam sejarah Korps Marinir AS.

Pada 19 Februari, setelah empat hari serangan udara dan laut menggempur pantai serta melemahkan pertahanan Jepang, Divisi Marinir ke-4 dan ke-5 mendarat di sisi selatan pulau di bawah komando Laksamana Madya Richmond Kelly Turner. Awalnya, perlawanan musuh tidak terlalu kuat, tetapi keesokan harinya Jepang mulai melancarkan serangan sengit.

Tersembunyi di dalam gua-gua yang diperkuat dan bunker yang terhubung melalui jaringan terowongan, pasukan Jepang terus-menerus menyerang tentara AS dengan tembakan artileri, granat, dan bom, serta serangan udara. Selama 24 jam terakhir, pertempuran semakin sengit, dengan setiap langkah menuju puncak Gunung Suribachi dipertahankan mati-matian oleh pasukan Jepang.

Namun, pada pukul 10.35 waktu setempat, pasukan Marinir AS akhirnya mencapai puncak Gunung Suribachi. Melaporkan dari pangkalan AS di Guam, Laksamana Chester W. Nimitz menyatakan bahwa pertempuran sejauh ini telah menyebabkan 5.372 korban tewas, termasuk 644 tentara tewas. Selain itu, pesawat tempur berbasis kapal induk AS yang beroperasi di Kepulauan Bonin di utara Iwo Jima berhasil menghancurkan tiga pesawat musuh.

Kantor berita Reuters juga melaporkan bahwa pasukan Marinir AS akhirnya berhasil mencapai pangkalan pesawat tempur Jepang di tengah pulau, yang berjarak sekitar 700 yard (640 meter) dari lapangan udara pengebom yang telah direbut dua hari sebelumnya.

Pasukan Jepang yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Kuribayashi Tadamichi bertempur hingga titik darah penghabisan. Namun, pada 26 Maret, pasukan Marinir AS akhirnya mengamankan seluruh pulau dalam salah satu pertempuran paling berdarah selama Perang Dunia II. Dari 74.000 Marinir yang mendarat, lebih dari sepertiganya tewas atau terluka.

Setelah berhasil merebut Iwo Jima, AS menggunakan pulau tersebut sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan udara ke Jepang.

Foto ikonik yang menunjukkan Marinir AS mengibarkan bendera di puncak Gunung Suribachi diabadikan oleh fotografer Associated Press, Joe Rosenthal. Foto ini menjadi salah satu gambar paling terkenal dari perang dan memenangkan Penghargaan Pulitzer pada tahun 1945.

Sebuah monumen berdasarkan foto tersebut kini berdiri di Pemakaman Arlington, Virginia. Iwo Jima kemudian dikembalikan kepada Jepang pada tahun 1968.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya