Perempuan Bekukan Sel Telurnya karena Riwayat Keluarga Menopause Dini

Setelah sempat gagal dan menghabiskan ribuan dolar AS, seorang perempuan berhasil membekukan sel telurnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2021, 03:03 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 03:03 WIB
Ilustrasi Perempuan
Ilustrasi perempuan. (dok. Unsplash.com/@artemkovalev)

Liputan6.com, Jakarta - Kisah menyentuh datang dari seorang perempuan yang gagal membekukan sel telurnya untuk kedua kalinya setelah menghabikan 5 ribu Pound sterling atau setara Rp99,3 juta. Sejak itu pula, perempuan bernama Amy Hart ini sempat kehilangan harapan menjadi seorang ibu.

Dilansir dari laman The Sun, Jumat, 26 Maret 2021, kendati demikian, Amy memilih untuk mencoba untuk terakhirnya. Perjuangan perempuan berusia 28 tahun ini tidak sia-sia karena akhirnya ia berhasil melakukannya.

Amy menyampaikan, ia selalu ingin punya anak dan tidak dapat membayangkan dirinya tidak akan pernah memilikinya. "Itulah mengapa saya ingin membekukan sel telur saya sekarang, selagi mereka masih muda dan sehat," kata Amy.

Dikatakannya, dua percobaannya gagal dan hal tersebut membuatnya panik dan berpikir apakah ia harus IVF atau bayi tabung dan segera memiliki bayi karena pembekuan tidak berhasil.

"Saya merasa tidak yakin tentang apa yang akan terjadi jika saya maju ke percobaan ketiga dan tidak berhasil," tambahnya.

Amy telah menjalani pemeriksaan kesuburan pada Januari tahun lalu dan diberi tahu bahwa levelnya rendah. Ia bermimpi memiliki keluarga sejak usia muda.

"Saya sangat keibuan, saya mencintai anak-anak, jadi saya tidak ingin hal ini menghalangi," ungkap Amy.

Menopause dini terjadi dalam keluarga Amy, di mana sang ibunda hingga tantenya mengalaminya di awal usia 40-an. Usai berbincang dengan ibunya, Amy memutuskan membayar 1.500 Pound sterling atau setara Rp29,7 juta untuk putaran ketiga pembekuan sel telur.

"Selama empat minggu (sebelum perawatan) saya tidak minum minuman bersoda atau alkohol, dan saya berolahraga serta terus bergerak. Prosedurnya meliputi pengumpulan sel telur, pembekuan, dan pencairannya saat Anda ingin menggunakannya untuk perawatan kesuburan," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penuh Perjuangan

Ilustrasi Perempuan
Ilustrasi perempuan. (dok. Unsplash.com/@overdriv3)

Amy juga mendapat suntikan hormon selama dua minggu, yang merangsang ovarium untuk menghasilkan banyak sel telur dalam satu siklus. Ia memulai perawatan pada 22 Februari 2021 dan awal bulan ini mendapat kabar bahwa dia telah berhasil.

"Beruntung saya mencoba untuk ketiga kalinya, karena berhasil. Saya pikir ini akan sangat mudah, tetapi ternyata tidak. Banyak hal yang harus dilalui," ungkap Amy.

"Ada yang belajar menyuntik diri sendiri, lalu efek sampingnya juga. Saya mengalami sakit kepala dan mual, tetapi itu semua sepadan, karena mereka berhasil mengumpulkan sembilan telur dan lima cukup besar untuk langsung membeku," tambahnya. (Melia Setiawati)


Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya