Kolaborasi Seniman Grafiti Indonesia dan Singapura dalam Mural Under The Same Sun

Mural hasil kolaborasi seniman grafiti Indonesia dan Singapura itu untuk membangkitkan imajinasi tentang masa depan perjalanan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 09 Apr 2021, 08:01 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 08:01 WIB
Kolaborasi Seniman Grafiti Indonesia dan Singapura dalam Mural Under The Same Sun
Mural di M Bloc Space, Jakarta. (dok. SIngapore Tourism Board)

Liputan6.com, Jakarta - Sembari menunggu waktu pembukaan kembali perbatasan antara kedua negara, dua seniman grafiti dari Indonesia dan Singapura berkolaborasi menciptakan karya. Mural berjudul "Under The Same Sun" menjadi bukti karya bersama bisa tercipta meski terpisah jarak.

Mewakili Indonesia adalah Adi Dharma yang memiliki nama panggung Stereoflow. Sementara, seniman grafiti Singapura adalah Zero yang akrab disapa Zul. Mereka adalah kawan lama yang terkoneksi lewat Tembok Bomber.

Adi menjadikan tembok di M Bloc Space, Jakarta, sebagai kanvasnya, sementara Zero menghias dari Bali Lane, Kampong Gelam. Dalam karya tersebut, Zero menampilkan gapura, sedangkan Stereoflow memilih Marina Bay dan Gardens by the Bay sebagai ikon dari gambarnya. 

Lewat ilustrasi itu keduanya memproyeksikan harapan untuk masa depan perjalanan lintas batas. Kedua mural itu bermakna satu, yakni meski saat ini terpisah dan tidak dapat melakukan perjalanan, semua melalui situasi itu bersama dan bersatu di bawah matahari yang sama. 

Karya seni ini juga menggambarkan gagasan perjalanan pikiran, penghormatan terhadap kekuatan imajinasi, dan mengingatkan pengunjung akan kemampuan mereka sendiri. Karya mural ini juga merupakan bagian lebih luas dari proyek Hall of Fame2 di Kampong Gelam, Singapura.

"Kita sudah kenal satu sama lain, sudah kenal karakter visual seninya. Jadi, combine karya jadi satu itu cukup mudah karena cukup paham," kata Adi dalam jumpa pers SingapoReimagine, Kamis, 8 April 2021.

Zul mengungkapkan hal senada. Dari segi warna, mereka punya benang merah, yakni bermain dengan warna-warna cerah seperti pink dan biru. Maka, ia mengaku cocok bila berkolaborasi ciptakan mural dengan Adi.

"Lebih cocok lagi kalau Mas Adi ke Singapura. Kolaborasi visual lebih enak kalau bersama secara physical, sehingga proses bisa physical dan immediate," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Teknologi AR

Kolaborasi Seniman Grafiti Indonesia dan Singapura dalam Mural Under The Same Sun
Mural komplet di Bali Lane, Kampong Gelam. (dok. Singapore Tourism Board)

Masyarakat Indonesia juga dapat memanfaatkan teknologi untuk menikmati karya mural tersebut melalui Augmented Reality (AR) yang akan tersedia secara langsung di lokasi. Pengunjung dapat menikmati karya seni sekaligus berpose menggunakan karya mural ini sebagai latar belakang.

Mohamed Firhan Abdul Salam, Area Director STB Indonesia (Jakarta) menjelaskan proyek mural itu bagian dari inisiatif SingapoReimagine di Indonesiayang menjadi titik penting dalam proses pemulihan wisata leisure. Sebagai permulaan, pihaknya ingin membangkitkan imajinasi masyarakat Indonesia untuk berwisata kembali melalui seni.

"Seni mural telah memainkan peran penting dalam memberikan pengalaman menyegarkan di kawasan terkenal Singapura, seperti Little India, Chinatown dan Kampong Gelam. Sebelum pandemi, orang Indonesia juga senang berfoto dengan seni mural di Singapura untuk mengingat liburan mereka serta membagikannya di media sosial," kata dia.

Ia berharap penggunaan Augmented Reality (AR) dalam aktivasi mural di M Bloc space Jakarta akan semakin meningkatkan pengalaman dan imajinasi pengunjung. "Kami berharap karya mural ini akan semakin menarik minat masyarakat untuk berwisata kembali dalam waktu dekat dan menjelajahi Singapura," ucapnya.

Wacana Sertifikat Vaksin Covid-19 sebagai Syarat Perjalanan

Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya