Liputan6.com, Jakarta - Wijen termasuk salah satu biji-bijian yang biasa digunakan sebagai penghias ataupun pelengkap berbagai olahan makanan. Misalnya saja seperti onde-onde, kue, topping rotim sushi, pelengkap salad, dan lain sebagainya. Namun pada akhir April lalu, undang-undang federal terbaru di Amerika Serikat (AS) memasukkan wijen sebagai makanan pemicu alergi.
Penyebabnya, sebanyak satu juta warga di negara itu, mengalami sesak napas sampai gatal-gatal, usai mengonsumsi biji-bijian tersebut. Dilansir dari Eat This, Minggu, 9 Mei 2021, Presiden AS Joe Biden resmi menandatangani FASTER Act atau Food Allergy Safety Treatment, Education, and Research. RUU itu sebelumnya sudah pernah ada, tapi kini dikembangkan karena muncul permasalahan baru terkait makanan penyebab alergi.
Advertisement
Baca Juga
Dalam undang-undang tersebut sebelumnya, delapan makanan lebih dulu terdaftar sebagai makanan pemicu alergi. Delapan makanan itu adalah kacang tanah, kacang yang berasal dari biji pohon, kerang, kedelai, ikan, telur, produk susu, dan gandum.
Sampai sekarang, sekitar 32 juta jiwa di AS menderita alergi makanan. Total perkiraan biaya untuk rehabilitasi dan meditasi mencapai 24,8 juta dolar AS atau sekitar dengan Rp350 miliar.
Di tahun ini, wijen rencananya akan jadi makanan ke sembilan dalam daftar makanan penyebab alergi. Produsen makanan juga diminta memberi label khusus alergen pada Januari 2023 mendatang.
Menurut profesor klinis penelitian alergi dan asma di Universitas Stanford, Tina Sandher, biji wijen termasuk berbahaya. Alergi wijen termasuk penyakit yang sulit diobati dan reaksinya bisa lebih parah.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Kerap Dialami Anak-Anak
Wijen kerap dijadikan sebagai topping atau penambah aroma dalam beberapa masakan. Apalagi belakangan ini, banyak orang Amerika telah menciptakan ragam cita rasa internasional, sehingga kerap memasukkan wijen sebagai bahan utama.
Contohnya falafel, beberapa hidangan mi, tumisan, sampai saus turut mendapat sentuhan taburan biji wijen di atasnya. Wijen sekarang tergolong biji-bijian yang harus dihindari oleh penderita alergi, terutama anak kecil.
Sebagian besar kasus alergi yang mengancam kesehatan paru-paru itu, kerap dialami dan terjadi pada anak-anak. Di tahun masa pertumbuhan batita sampai balita, wijen tidak diperkenalkan secara umum kepada mereka. Tujuannya, untuk menghindari anak-anak dari sakit pada area mulut, pernapasan, diare, dan gejala kronis lainnya.
Biji wijen berasal dari tumbuhan wijen yang termasuk ke dalam keluarga Pedaliaceae. Hingga kini, biji wijen masih sangat mudah untuk ditemukan, karena jenis biji ini cukup dinamis saat disandingkan dengan berbagai jenis makanan.
Advertisement