Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Hamish Daud Ajak Berdayakan Pemulung Sambil Bantu Ekonomi Lokal

Hamish Daud menjelaskan bahwa pemberdayaan pemulung ini dilakukan melalui layanan berbasis aplikasi.

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Jun 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2021, 19:00 WIB
Hamish Daud
Hamish Daud (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Aktor Hamish Daud lekat dengan berbagai aksi mengurangi dampak lingkungan. Hadir dalam peringatan virtual Hari Lingkungan Hidup Sedunia oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sabtu (5/6/2021), suami Raisa Andriana ini membawa semangat baru.

Di kesempatan itu, Hamish mengajak publik untuk sama-sama mendorong pemberdayaan pemulung, sembari meningkatkan ekonomi lokal. "Pemulung ini akhirnya kami ganti penyebutannya jadi Pelestari," tutur ayah anak satu tersebut.

Ia menjelaskan, implementasi ide itu tertuang dalam pengoperasian aplikasi bernama Octopus. Tujuannya untuk memudahkan pengolahan kembali berbagai kemasan bekas pakai, yang mana kebanyakan masuk kategori sampah rumah tangga yang kian menumpuk selama pandemi COVID-19.

"Selain mendaur ulang, kita juga membantu Pelestari mendapat pemasukan 10 kali lebih banyak. Kemarin sempat tercatat bahwa dalam bulan pertama, Pelestari di Bandung bisa mengantongi pendapatan Rp7 juta di bulan tersebut," ucapnya.

Hamish Daud menjelaskan, layanan berbasis aplikasi ini baru tersedia di Sulawesi Selatan, Bali, dan, yang terbaru, Jawa Barat. "Nantinya semoga bisa hadir di setiap kota di Indonesia untuk menjaga lingkungan, sekaligus membantu ekonomi lokal," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

KLHK dan Peran Apresiasi Pemulung

5 Poin Penting Era Baru Pengelolaan Sampah di Indonesia yang Diluncurkan di HPSN 2021
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dalam puncak peringatan HPSN 2021. (dok. Biro Humas KLHK)

Masih soal pemulung, seorang siswi asal Gorontalo, bertanya pada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, terkait keikutsertaan pihaknya dalam mengapresiasi para pemulung.

"Itu masih akan terus kami kembangkan (bentuk apresiasinya)," tutur Siti Nurbaya. "Tidak mudah menangani pemulung karena pembinaannya berlangsung antar kementerian."

Dalam kasus ini, Siti Nurbaya menyebut beberapa kementerian, termasuk Kementerian Sosial, serta Kementerian Koperasi dan UKM. "LHK belum bisa secara spesifik tahu apakah bisa menangani (apresiasi pemulung) secara keseluruhan dan mandiri," ucapnya.

Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021

[Fimela] Hutan
Ilustrasi Hutan | unsplash.com/@mischievous_penguins

Mengutip laman resminya, Sabtu (5/6/2021), tema perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini adalah "Restorasi Ekosistem." Tahun ini juga menandai peluncuran resmi Dekade PBB tentang Restorasi Ekosistem pada periode 2021--2030.

Bekerja sama dengan Program Lingkungan PBB (UNEP), Pakistan jadi tuan rumah global dalam perayaan tahun ini guna menyoroti pentingnya restorasi ekosistem.

Restorasi ekosistem berarti mencegah, menghentikan, dan memperbaiki kerusakan alam. Praktiknya bermaksud membantu pemulihan ekosistem yang telah rusak, serta melestarikan ekosistem yang masih utuh.

Restorasi dapat dilakukan dengan banyak cara, termasuk melalui penanaman aktif atau dengan menghilangkan "tekanan" sehingga alam dapat pulih dengan sendirinya.

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya