Studi: Konsumsi Almond Dapat Jaga Kolesterol dan Tekan Risiko Diabetes

Bagaimana almond bisa menekan risiko diabetes?

oleh Komarudin diperbarui 11 Jul 2021, 05:02 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2021, 05:02 WIB
Ilustrasi almond
Ilustrasi almond (dok.unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Selama 40 tahun terakhir, jumlah orang yang hidup dengan diabetes secara global telah meningkat empat kali lipat. Faktanya, India memiliki angka peningkatan kasus pra-diabetes menjadi diabetes tipe 2 tertinggi setiap tahun, sekitar 14-18 persen. Oleh karena itu, diperlukan intervensi gaya hidup untuk membantu membalikkan tren ini.

"Perubahan gaya hidup, termasuk perbaikan nutrisi dan olahraga yang ditargetkan pada remaja dan dewasa muda berpotensi untuk menghentikan perkembangan dari pradiabetes menjadi diabetes tipe-2. Mengonsumsi camilan almond dua kali sehari dapat membuat perubahan," kata peneliti utama Jagmeet Madan, Profesor dan Kepala Sekolah di Sir Vithaldis Thackersey College of Home Science di Mumbai, India, dilansir dari laman ahmedabadmirror, Kamis, 7 Juli 2021.

Dalam hal pilihan camilan, almond mungkin merupakan salah satu strategi diet yang mudah dan lezat. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang almond membantu memperbaiki metabolisme glukosa pada remaja dan dewasa muda dengan pradiabetes.

Penelitian ini merupakan uji coba paralel acak dari 275 peserta yang terdiri dari 59 laki-laki dan 216 perempuan dengan gangguan metabolisme glukosa (pradiabetes). Dari jumlah itu, mereka dikelompokkan menjadi kelompok almond dan kontrol.

Pada awal penelitian, dua kelompok ini diukur, baik berat badan, tinggi, dan lingkar pinggang, serta pengambilan sampel darah puasa. Peserta juga menjalani tes toleransi glukosa dan profil lipid mereka pun dinilai, dilansir dari laman india.com.

Selama masa penelitian, peserta dimonitor untuk memastikan mereka patuh dalam mengonsumsi makanan ringan mereka. Di akhir penelitian, peserta menyelesaikan penilaian asupan makanan dan pengukuran serta tes darah yang sama dilakukan lagi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ukuran Berat Badan

Ilustrasi berat badan
Ilustrasi berat badan. (iStock)

Dari penelitian itu diketahui bahwa kolesterol dan glukosa kelompok almond menurun secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Memperbaiki kadar gula darah pada tahap pra-diabetes dapat membantu mencegah atau menunda perkembangan diabetes.

Selain itu, konsumsi almond mengurangi kolesterol total dan kolesterol "jahat" secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol, sambil mempertahankan kadar kolesterol "baik".

Kadar glukosa darah puasa secara signifikan berkurang pada kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok almond pascaintervensi. Pada kelompok almond, rasio glukosa puasa dan insulin puasa menurun, sementara kelompok kontrol mengalami sebaliknya.


Sejarah Singkat

Ilustrasi almond
Ilustrasi almond (dok.unsplash)

Almond merupakan makanan yang populer di Amerika Serikat karena sifatnya yang serba guna dan menyehatkan. Awalnya, pohon almond (Prunus dulcis) dibawa ke California dari Spanyol di pertengahan 1700-an oleh Franciscan Padres.

California merupakan penghasil 83 persen almond dunia. Saat ini terdapat lebih dari 90 negara yang mengimpor almond California, melansir laman merdeka.com.

Almond harus disimpan dalam kondisi dingin dan kering, jauh dari sinar matahari langsung dan jauh dari makanan lain dengan bau yang kuat, yang dapat diserap almond. Almond memiliki kandungan gizi yang kaya lemak sehat, antioksidan, vitamin, dan mineral.

 


Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya