Liputan6.com, Jakarta - Rencana travel bubble antara Singapura dan Hong Kong, yang telah lama tertunda, resmi dibatalkan. Keputusan ini diambil, melansir Mothership, Jumat (20/8/2021), karena perbedaan strategi manajemen COVID-19.
"Kedua belah pihak fokus menjaga masing-masing warganya aman dan meminimalkan risiko kasus impor," kata Menteri Perhubungan Singapura S Iswaran, "Tapi strategi kami berbeda, dengan Singapura sekarang mengambil langkah untuk jadi negara yang tahan COVID-19."
Advertisement
Baca Juga
Travel bubble antar kedua wilayah ini dibahas sejak Oktober lalu dan sempat mengalami beberapa penundaan seiring perubahan situasi transmisi COVID-19. Iswaran mengatakan, ia telah berdiskusi dengan mitranya dari Hong Kong, Edward Yau, dan mereka telah menyimpulkan bahwa travel bubble tidak akan diluncurkan atau dipertahankan dalam bentuknya yang sekarang.
Namun, ia menyebut kedua belah pihak masih berkomitmen memfasilitasi perjalanan antara Hong Kong dan Singapura. "Kami (Singapura dan Hong Kong) adalah pusat keuangan dan penerbangan dengan ikatan ekonomi dan pribadi yang erat," ucapnya.
"Karena itu, penting untuk membangun kembali perjalanan antara Hong Kong dan Singapura, sehingga orang-orang dan bisnis kami dapat terhubung kembali," imbuhnya. Iswaran menambahkan bahwa Hong Kong telah merevisi keseluruhan kebijakan perbatasannya.
Salah satunya mencakup periode karantina lebih pendek untuk pelancong dari Singapura yang sudah divaksinasi COVID-19. Ia juga mengumumkan bahwa Singapura akan secara sepihak terbuka untuk pelancong dari Hong Kong dan Makau.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Syarat Memasuki Singapura
Lebih lanjut dijelaskan, pelancong dari Hong Kong dan Makau tidak perlu menjalani Pemberitahuan Tetap di Rumah mulai Jumat (20/8/2021) pukul 23.59, waktu Singapura. Pasalnya, dua teritori itu diklasifikasikan dalam Kategori 1 setelah peninjauan klasifikasi negara/kawasan dibuat pada tindakan perbatasan.
Syaratnya, pelancong yang masuk ke Singapura dari dua wilayah itu harus menghabiskan 21 hari terakhir berturut-turut di Hong Kong atau Makau. Namun, mereka tidak perlu divaksinasi sepenuhnya.
Warga negara Singapura, penduduk permanen, dan pemegang pass jangka panjang harus menjalani tes PCR setibanya di Singapura. Jika hasilnya negatif, mereka akan diizinkan untuk beraktivitas.
Advertisement
Buka Perbatasan untuk Pelancong
Pengunjung jangka pendek dengan riwayat perjalanan ke Hong Kong atau Makau dalam 21 hari terakhir berturut-turut sebelum keberangkatan mereka ke Singapura dapat mengajukan permohonan Air Travel Pass (ATP) untuk masuk ke Singapura pada atau setelah 26 Agustus.
Pengunjung jangka pendek akan menjalani tes PCR setibanya di bandara dan diizinkan untuk beraktivitas di Singapura jika hasil tes PCR mereka negatif.
Pihaknya juga menyebut akan meluncurkan "jalur perjalanan vaksin" dengan Jerman dan Brunei Darussalam. Mengacu pada aturan tersebut, wisatawan dari Jerman dan Brunei yang sudah divaksin COVID-19 penuh bisa masuk Singapura tanpa karantina.
Namun, mereka masih harus menjalani serangkaian tes COVID-19, seperti menyertakan hasil negatif COVID-19 uji PCR maksimal 48 jam sebelum berangkat, lalu tes lagi setibanya di Singapura. Juga, melakukan tes setelah kedatangan pada hari ke-3 dan ke-7 di klinik yang ditunjuk di Singapura.
Jangan Ragu, Vaksin COVID-19 Dipastikan Aman
Advertisement