45 Desa Wisata di Lombok Sambut Wisatawan dan Penonton World Superbike 2021

Kunjungan ke desa wisata meningkat tajam selama WSBK 2021 di Lombok, yang pastinya akan menggerakkan ekonomi masyarakat desa.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2021, 19:06 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2021, 14:30 WIB
WSBK Mandaiika 2021
Sirkuit Mandalika (Liputan6.com/Hans Bahanan)

Jakarta - Ajang World Super Bike (WSBK) di Mandalika, Lombok, Nusa Tengara Barat, membuat banyak wisatawan mancanegara atau wisman kembali menyambangi Indonesia. Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan, sedikitnya 45 desa wisata di Lombok sudah siap menyambut wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

"Presiden mendorong agar desa memiliki daya ungkit ekonomi dengan mengangkat potensi masing-masing, termasuk pariwisata. Dalam verifikasi lapangan yang dilakukan di Lombok tengah, kami melihat hal ini sudah berjalan sesuai arahan Presiden. Kunjungan ke desa wisata meningkat tajam, yang pastinya akan menggerakkan ekonomi masyarakat desa," ungkap Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Albertien Enang Pirade dalam siaran pers KSP, dilansir dari Antara, Sabtu, 20 November 2021.

KSP berharap agar ajang WSBK 2021 yang saat ini sedang berlangsung di Sirkuit Internasional Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), bisa menghasilkan dampak berkelanjutan bagi perekonomian daerah. Harapannya, sektor ekonomi rakyat ikut terdongkrak, termasuk saat perhelatan MotoGP yang akan berlangsung di sirkuit tersebut pada awal 2022.

Secara umum, desa-desa wisata tersebut mendapat pembinaan baik dari Dinas Pariwisata Provinsi, maupun dari Dinas Pariwisata kabupaten/kota. Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Pariwisata NTB Ahlul Wakti mengatakan bahwa geliat ekonomi dampak dari ajang WSBK berkembang signifikan. Pergerakan pariwisata terlihat sangat nyata setelah hampir semua sektor pariwisata terpuruk karena pandemi Covid-19.

Menurut Ahlul, hotel-hotel sudah full, termasuk desa-desa wisata ada peningkatan penjualan dari produk-produk wisatanya seperti suvenir dan atraksi. Ia pun berharap agar efek dari sport tourism ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah, tapi merata ke masyarakat NTB di kabupaten lainnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sarhunta dan Homestay

Kementerian PUPR telah menyelesaikan 915 unit Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang tersebar di Lombok Tengah dan Lombok Utara dengan anggaran Rp 62,22 miliar. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah menyelesaikan 915 unit Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang tersebar di Lombok Tengah dan Lombok Utara dengan anggaran Rp 62,22 miliar. (Dok Kementerian PUPR)

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan keberadaan 398 sarana hunian pariwisata (Sarhunta) siap menjadi tempat akomodasi bagi wisatawan yang ingin menyaksikan ajang WSBK. "Kami siap untuk mensukseskan ajang WSBK dan MotoGP. Kami sudah membangun jalan, menata lingkungan serta penyediaan saluran air bersih serta menyelesaikan pembangunan 398 sarhunta," terang Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid.

Ia menerangkan, pembangunan sarhunta merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), serta dilaksanakan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Mereka membangun sarhunta untuk mendukung sektor pariwisata dan mendukung ajang WSBK dan MotoGP.

"Total rumah yang kami bedah melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya di KSPN Mandalika 915 unit terdiri dari 398 homestay dan 517 peningkatan kualitas rumah swadaya," jelas Khalawi.

Kementerian PUPR pun telah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian/lembaga agar promosi terkait sarhunta ini bisa lebih luas lagi. Di dalam sarhunta juga telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penginapan yang baik seperti tempat tidur, lemari pakaian, kamar mandi dalam dan telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pariwisata yakni Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE).

Okupansi Hotel 100 Persen

Kunjungan Wisman Meningkat, Hotel di Lombok Panen Besar
Keindahan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil menggoda wisatawan mancanegara.

Saat ini, okupansi hotel di Lombok dan sekitarnya rata-rata mengalami peningkatan bahkan ada yang sampai 100 persen.Hal itu disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Ni Ketut Wolini. "Rata-rata okupansi hotel kita karena ada WSBK ini meningkat," ungkapnya, seperti dilansir Antara, 17 November 2021.

Menurut Wolini, berdasarkan data PHRI NTB untuk Kota Mataram okupansinya mencapai 95 persen, Lombok Barat 95 persen, sedangkan Lombok Tengah sudah mencapai 100 persen.

"Kalau untuk Lombok Timur ini okupansinya baru 40 persen. Yang masih rendah ini justru Lombok Utara cuma 5 persen, bahkan tiga Gili (Trawangan, Air dan Meno) cuman satu digit," terangnya.

"Tapi khusus Lombok Tengah sebagai lokasi Sirkuit Mandalika peningkatannya luar biasa. Kita bahkan kekurangan kamar karena memang hotel-hotel belum terlalu banyak tersedia," lanjut Wolini. Ia mengakui keberadaan Sirkuit Mandalika telah menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Lombok.

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya