Nasib Revlon Indonesia Setelah Revlon AS Ajukan Permohonan Bangkrut

Liputan6.com, Jakarta - GM Sales and Manager Revlon Indonesia, Deby Wibisana, mengungkap nasib Revlon Indonesia setelah raksasa kosmetik itu mengajukan permohonan bangkrut di Amerika Serikat (AS). Perusahaan kecantikan berusia 90 tahun itu telah mengajukan perlindungan dari kebangkrutan karena utang dan persaingan yang meningkat.

Terkait itu, Deby mengatakan, pengajuan itu tidak berpengaruh pada bisnis Revlon Indonesia. "Kami terus jalan karena merasa tidak ada isu apapun di Indonesia," katanya saat ditemui usai perayaan ulang tahun ke-90 Revlon Indonesia di bilangan Jakarta Selatan, Rabu, 6 Juli 2022.

Ia mengatakan, pihaknya tetap "percaya diri" pada kelangsungan bisnis Revlon Indonesia. Ia menuturkan, "Isu itu (Revlon AS mengajukan permohonan bangkrut) ada sejak lama, sudah sering mendengar."

"Saya yakin (Revlon Indonesia akan tetap berjalan). Yang penting konsumen kami tahu bahwa kami tetap beroperasi seperti biasa," tuturnya. "(Saat mendengar pengajuan Revlon bangkrut di AS) enggak langsung panik, karena isu itu sudah ada dari tahun-tahun sebelumnya."

Alih-alih, Revlon Indonesia melalui kampanye #RevlonIsMe malah menggagas rangkaian acara bertemakan "Bebas Tentukan Pilihan" di Kota Kasablanka pada 4--10 Juli 2022. Ini juga jadi salah satu cara merayakan ulang tahun ke-90 merek kosmetik tersebut.

Deby menyebut bahwa acara selebrasi ini telah dipersiapkan timnya sejak tahun lalu. Ini diadakan untuk menginspirasi perempuan Indonesia tampil berani dan percaya diri pada pilihan makeup masing-masing. Di kesempatan yang sama, Revlon juga meluncurkan produk baru yang eksklusif tersedia di Guardian Indonesia selama acara berlangsung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Produk-produknya antara lain Colorstay Grip Matte Primer, Colorstay Blot Setting Powder, dan Colorstay Lock Setting Mist yang merupakan rangkaian produk seri Colorstay dengan Triple Action: menghaluskan riasan untuk hasil sempurna, menyamarkan pori, dan menyerap minyak berlebih.

Setiap produk mengandung Super Food Detox Blend yang terdiri dari citrus, aloe vera, dan brokoli yang dapat melindungi kulit dari hal-hal negatif, seperti sinar biru dan polutan. Harganya dibanderol Rp150 ribu per produk.

Ada pula Colorstay Matte Lite Crayon, yang sudah disinggung Madga, merupakan salah satu produk baru yang diperkenalkan dalam acara ini. Itu merupakan lip color berbentuk krayon yang ringan dan mudah diaplikasikan yang memiliki hasil akhir matte nan halus, pihaknya mengklaim.

Formula berpigmen tinggi dengan Lite Infusion Complex ini diperkaya minyak biji mangga yang kaya antioksidan, membuat lip krayon ini 30 persen lebih ringan dari lipstik konvensional. Hadir dalam 11 warna cantik, item tersebut dijual seharga Rp129 ribu.

Lalu, eye makeup-nya termasuk Colorstay Line Creator Double Ended Liner. Eyeliner ini memiliki dua jenis aplikator, yaitu pensil dan liquid, yang dijual seharga Rp180 ribu.

Masih di kategori mata, ada So Fierce! Big Bad Lash Mascara, yakni maskara waterproof dengan teknologi Lash Tint yang secara bertahap menggelapkan warna bulu mata. Maskara ini juga mengandung smooth oils yang terdiri dari minyak jarak, minyak bunga matahari, dan minyak kedelai untuk bulu mata berkilau.

Dilengkapi Double-Sided Brush untuk menambah volume sekaligus melentikkan bulu mata, produk ini dipasarkan seharga Rp155 ribu. Terakhir, ada Revlon UHD Snap, yakni produk cat kuku yang diklaim 100 persen vegan dengan lebih dari 78 persen bahan alami. 

Kandungannya termasuk heksanal dan shea butter yang dapat merawat, serta memperkuat kuku, juga green botanicals yang terdiri dari bayam, alpukat, dan teh hijau. Tersedia dalam 12 warna cerah, produk ini dibanderol Rp105 ribu.

Sebelumnya, kanal Bisnis Liputan6.com melaporkan bahwa pengajuan bangkrut oleh Revlon AS akan memungkinkan pihaknya mengatur ulang strategi keuangan mereka. Revlon juga merujuk pada "kendala likuiditas" yang dipicu gangguan rantai pasokan dan inflasi, lapor CNN.

Merek kosmetik tersebut menerima dukungan 575 juta dolar AS (sekitar Rp8,5 triliun) dalam pembiayaan debitur untuk membantu mendukung operasional sehari-hari.

"Pengajuan hari ini akan memungkinkan Revlon menawarkan produk ikonis yang telah kami berikan selama beberapa dekade, sambil memberikan jalur yang lebih jelas untuk pertumbuhan kami di masa depan," kata CEO Revlon Debra Perelman dalam rilisnya.

Perelman menambahkan, struktur modal yang menantang telah membatasi kemampuan Revlon menavigasi masalah ekonomi makro untuk memenuhi permintaan pasar. Diketahui, Revlon AS dalam beberapa tahun terakhir telah kehilangan pembeli, di mana sebagian besar beralih ke startup yang didukung selebritas, seperti Kylie Cosmetics milik  Kylie Jenner dan Fenty Beauty milik Rihanna.

Kekurangan produk adalah faktor utama lain yang membuat Revlon AS bangkrut dan analis mengatakan masalah itu tidak mungkin diselesaikan dalam waktu dekat bagi perusahaan yang sudah memiliki cabang di seluruh dunia ini.