Curhat Asri Welas Anaknya Ditolak Masuk Sekolah karena Katarak

Gibran Ridha Rahardja, anak Asri Welas ditolak sebuah sekolah lantaran mengalami masalah katarak sejak lahir.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 05 Jan 2023, 21:14 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 21:08 WIB
Asri Welas sedih anaknya ditolak masuk sekolah
Asri Welas sedih anaknya ditolak masuk sekolah. (Dok: YouTube)

Liputan6.com, Jakarta - Asri Welas dikenal sebagai seorang artis yang sering tampil kocak dalam setiap perannya di sebuah film. Ia hampir selalu bisa melemparkan lelucon yang membuat penonton tertawa, tapi ternyata ibu tiga anak ini juga pernah mengalami masa-masa sedih.

Salah satunya ketika baru-baru ini putra keduanya, Gibran Ridha Rahardja, ditolak sebuah sekolah lantaran katarak sejak lahir. Ia mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya tersebut dalam sebuah tayangan YouTube. 

"Gibran bukan anak seperti biasa karena memerlukan perlakuan khusus, tapi ia memang bukan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Dia pun mataya bisa melihat karena dia lahir dengan katarak, kan kacamatanya tebal jadi dia nggak apa. Tapi cuma aku sedih aja dengan sekolah nolak dia," ungkap Asri sambil matanya berkaca-kaca, dikutip dari kanal YouTube Plus26, Kamis (5/1/2023). 

Padahal Asri mendaftar di sekolah inklusi. Sebagai seorang ibu, dirinya sedih bahwa anak-anak seharusnya bisa memiliki cita-cita. "Ibran itu kan butuh shadow teacher kan namanya inklusi, jadi maksudnya aku percaya banget dia sehari-hari udah pinter tahu warna, berhitung, cuma aku mau masukin sekolah inklusi kenapa aku ditolak," papar Asri.

Bahkan meskipun namanya tenar karena ia seorang aktris anaknya tetap ditolak sekolah. Menurutnya, bagaimana dengan orang lainnya yang punya keterbatasan yang sama lalu juga ditolak untuk sekolah. 

Asri juga bertanya-tanya apa yang ditakutkan oleh pihak sekolah. "Pertanyaanku dengan sekolah itu, ini sekolah yang ada inklusinya, tapi nggak mau terima dia. Aku merasa sedih, tapi aku percaya Gibran punya sekolah yang mau terima dia," tutupnya.

 

Sempat Ingin Operasi

[Fimela] Asri Welas
Asri Welas (Instagram/asri_welas)

Mengutip dari Showbiz Liputan6.com, sebelumnya diketahui Gibran Ridha Rahardja atau Ibrar sempat dijadwalkan menjalani operasi pemasangan lensa mata pada Kamis, 1 Agustus 2019 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Diketahui anak Asri Welas memang menderita katarak sejak lahir.

Ketika sang anak sudah siap masuk ruang operasi, tindakan medis tersebut rupanya tak jadi dilakukan. Lewat unggahan di Instagram pribadinya, Asri mengungkap alasan anaknya tak jadi operasi pada menit akhir jelang dilakukan tindakan.

"Mata mas @ibran_gibran sudah siap untuk operasi akan tetapi setelah diperiksa lingkar kornea nya belum siap untuk di operasi," tulis Asri Welas sebagai keterangan fotonya.

Operasi tersebut harus ditunda hingga beberapa bulan ke depan, sampai kondisi mata Ibrar benar-benar siap untuk dipasangkan lensa. 

"Kita menunggu 6 bulan atau 1 tahun untuk dilakukan operasi pemasangan lensa pada mata mas Ibran, menunggu lingkar kornea mas @ibran_gibran siap untuk tanam lensa," sambung Asri.

"Bismillah ya anaku sayang mas @ibran_gibran, kita menunggu lingkar kornea mas @ibran_gibran berkembangnya bagus dan lingkar korneanya memenuhi standar," terang Asri.

 

Mitos Katarak Pada Anak

Ilustrasi Katarak (sumber: unsplash)
Ilustrasi Katarak (sumber: unsplash)

Penyakit katarak bisa menyerang siapa saja, tak kenal usia, gender, dan lain sebagainya. Katarak terjadi ketika perubahan pada lensa mata menyebabkannya menjadi kurang nyata sehingga menghasilkan penglihatan berkabut. 

Mengutip dari laman Children's Hospital of Philadelphia, Kamis, 29 Desember 2022, ada banyak jenis katarak, berkisar dari yang ringan hingga berat. Beberapa jenis katarak tidak mengganggu penglihatan, dengan demikian, tak memerlukan pengobatan. Sementara, yang lainnya bisa menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah dan memerlukan pembedahan.

Sakit ini biasa menyerang orang dewasa yang lebih tua, namun bukan berarti usia muda tidak akan terjangkit. Ada beberapa bayi yang dilahirkan dengan katarak dan berkembang di usia muda. Hal ini dikenal sebagai katarak masa kanak-kanak atau katarak pediatrik.

Sebagian besar katarak pediatrik merupakan temuan tersendiri dan tidak terkait dengan masalah medis lainnya. Beberapa katarak disebabkan perkembangan lensa yang tak normal selama kehamilan. Disamping itu, bisa juga disebabkan dari masalah genetik atau metabolisme, bahkan infeksi. Katarak pun bisa terjadi secara spontan tanpa diketahui penyebabnya.

 

Tanpa Gejala

Ilustrasi pemeriksaan mata, katarak
Ilustrasi pemeriksaan mata, katarak. (Gambar oleh Paul Diaconu dari Pixabay)

Penting untuk dicatat beberapa anak dengan katarak tidak menunjukkan gejala. Pada anak-anak seringkali terlihat berfungsi dengan baik dengan penglihatan yang lebih rendah. Penting untuk mengatasi berbagai mitos seputar penyakit tersebut dan membantu para orangtua mengawasi anak-anak agar mendapatkan penglihatan yang lebih baik, berikut penjelasannya seperti yang dilansir dari Healthshots.

1. Mitos: Katarak merupakan lapisan kekeruhan di atas lensa

Faktanya katarak tidak tumbuh di atas lensa. Sebaliknya, itu adalah perubahan permanen di lensa pemfokusan alami mata. Selama operasi katarak, seluruh lensa yang keruh diangkat dan lensa buatan bening ditanamkan.

2. Mitos: Katarak bisa disembuhkan lewat perubahan gaya hidup

Faktanya katarak pada anak dapat terjadi karena berbagai sebab. Tidak mungkin untuk mencegah atau mengobati katarak dengan perubahan gaya hidup. Katarak membutuhkan perawatan bedah pada anak-anak. Waktu operasi tergantung pada usia anak, dan tingkat perahan katarak.

3. Mitos: Hanya orang tua yang terkena katarak

Faktanya meskipun penuaan bisa menjadi faktor penyebab, katarak juga dapat terjadi pada anak kecil, dan disebut katarak pediatrik. Mereka mungkin terkait dengan penyebab genetik atau disebabkan beberapa infeksi pada ibu selama kehamilan, trauma pada mata, diabetes, dehidrasi, serta metabolisme glukosa yang tidak normal.

 

Infografis 6 Rekomendasi WHO untuk Akhiri Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Rekomendasi WHO untuk Akhiri Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya