Curhat Asri Welas Sampai Menangis, Mengaku Menikah 17 Tahun Seperti Tak Pernah Dicariin

Liputan6.com, Jakarta Asri Welas, seorang aktris yang memiliki banyak bakat, baru saja berbagi pengalaman emosional dalam sebuah diskusi dengan Melaney Ricardo. Dalam kesempatan tersebut, Asri tak dapat menahan air matanya ketika menceritakan perasaannya setelah 17 tahun menjalani kehidupan pernikahan.

Dalam percakapan yang sarat emosi ini, Asri mengungkapkan bahwa meskipun ia telah berkomitmen dalam kehidupan berumah tangga, ia sering merasa kesepian dan diabaikan. "Saya merasa seperti tidak pernah dicari, bahkan dalam momen-momen sulit," jelasnya dengan suara yang penuh kesedihan.

Asri, yang lahir di Jakarta pada 7 Maret 1979, memang terkenal sebagai seorang yang multitalenta. Namun, di balik senyumnya yang selalu ceria, terdapat cerita menyedihkan yang menyimpan banyak luka dan kesedihan.

Dalam sebuah diskusi dengan Melaney Ricardo, Asri Welas tidak dapat menahan air matanya ketika ia berbagi tentang rasa kesepian yang dirasakannya. Ia menjelaskan bahwa selama 17 tahun berumah tangga, terdapat banyak pengalaman yang membuatnya merasa terasing dan sendirian.

Asri mengungkapkan, "17 tahun gue gapernah dicariin mel, gimana gue ngerasainnya sendiri." Pernyataan ini mencerminkan perjuangan emosional yang nyata dalam hidupnya. Ia menekankan bahwa pengalaman tersebut bukan sekadar soal cinta, melainkan juga berkaitan dengan perhatian dan pemahaman yang seharusnya ada dalam sebuah hubungan yang sehat.

Setelah belasan tahun menjalani pernikahan, Asri mengungkapkan bahwa ia tidak pernah merasakan perhatian dari mantan suaminya. Perasaan diabaikan ini sangat mendalam dan membuatnya merasa terasing dari orang-orang di sekitarnya.

Ia mengungkapkan, "Gue gapernah dicariin selama 17 tahun mel," yang menunjukkan betapa besarnya rasa kesepian yang ia alami. Beban emosional akibat ketidakpedulian ini terus menghantuinya, mengganggu kesejahteraan mentalnya setiap hari.

Asri Welas mengungkapkan bahwa ketika ia mengalami sakit, mantan suaminya memberikan reaksi yang tidak terduga. Ia merasa seolah disalahkan karena terlalu fokus pada pekerjaan dan mengabaikan kesehatan. "Makanya jangan kebanyakan maunya," ungkap mantan suaminya, yang justru membuat Asri merasa semakin tertekan. Momen ini menjadi salah satu pengalaman paling menyakitkan dalam hidupnya.

Asri juga menambahkan, "Bukannya sirik, tapi kadang aku lihat seru banget ya dicariin. Padahal anak-anak aku selalu nyariin aku." Pernyataan ini mencerminkan betapa pentingnya adanya dukungan dalam sebuah hubungan. Dukungan emosional sangat diperlukan, terutama di saat-saat sulit, agar seseorang tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah.

Dalam curhatannya, Asri mempertanyakan apakah salah jika seorang perempuan berusaha keras untuk hidup lebih baik. Ia merasa bahwa usahanya tidak dihargai dan justru menjadi alasan untuk disalahkan.

"Emang gue salah ya bekerja keras dalam hidup?" serunya dengan nada penuh tanya. Ini mencerminkan ketidakadilan yang sering dialami perempuan dalam masyarakat.

Asri berharap, perempuan lain bisa belajar dari pengalamannya dan tidak merasa sendirian dalam perjuangan mereka.

Asri, meskipun pernah merasakan kesedihan saat mengingat kenangan lamanya, tetap berjuang untuk menunjukkan senyuman. Ia ingin menyampaikan pesan motivasi bahwa perempuan harus memiliki ketahanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Asri juga menegaskan betapa pentingnya dukungan antar perempuan. "Kita harus saling menguatkan, bukan menjatuhkan," ujarnya dengan penuh keyakinan.