Kunjungan Wisatawan ke Thailand Selatan Naik 600 Persen, Infrastruktur Kota Makin Dipercantik

Terdapat kunjungan 3.690.642 wisatawan tahun 2022 lalu di Thailand Selatan, meningkat 666 persen dari tahun sebelumnya.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 21 Feb 2023, 16:01 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 16:01 WIB
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah wisatawan yang mengunjungi provinsi Surat Thani di Thailand Selatan pada 2022 lalu melonjak lebih 600 persen dari 2021, menurut laporan pejabat setempat. Provinsi ini mencakup pulau surga liburan Koh Samui dan Koh Tao.

Mengutip dari Thethaiger, Selasa (21/2/2023), Gubernur Surat Thani Kh. Witchawut, mengatakan provinsi melihat 3.690.642 wisatawan pada 2022 lalu, meningkat 666 persen dari tahun sebelumnya. KH. Witchawut juga mengatakan ada pendapatan pariwisata sebesar 27,66 miliar baht di Surat Thani tahun lalu, melonjak 912,04 persen dari 2021.

Sektor pariwisata di Surat Thani digenjot dengan beberapa inisiatif untuk menarik pengunjung, termasuk pembangunan sarana dan prasarana. pada Januari lalu, para pejabat mulai mengubah Desa Nelayan Koh Samui untuk membantu bisnis menarik lebih banyak turis.

Pemerintah setempat mulai merapikan Beach Road di Bo Phut dengan perbaikan lanskap dan pembersihan umum. Tak hanya itu, Thailand yang sedang gencar untuk menggaet wisatawan mancanegara untuk mengunjungi negeri gajah putih tersebut.

Bahkan Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) berencana mengusulkan memperpanjang program bebas visa 45 hari sampai akhir tahun untuk mendorong pemulihan pariwisata. Kabinet Thailand pada September 2022 lalu sudah menyetujui perpanjangan sementara visa on arrival dan pembebasan visa on arrival selama high season.

Turis asing yang tiba di Thailand antara 1 Oktober 2022 hingga 31 Maret 2023 bisa tinggal di negara itu sampai 45 hari tergantung paspor yang dipegang. Masa tinggal pemilik visa on arrival di Thailand juga bisa diperpanjang sampai 15--30 hari.

Biaya Masuk ke Thailand

Ilustrasi Thailand
Ilustrasi Thailand (Dok.Unsplash)

Thailand mengizinkan turis asing dari 19 negara yang berhak mengajukan visa on arrival. Sementara, bebas visa berlaku untuk pemegang paspor dari 64 negara yang memiliki kesepakatan bilateral dengan Thailand yang masa tinggalnya bisa diperpanjang 30 hari hingga 45 hari. Di antara negara yang masuk daftar bebas visa adalah Indonesia.

TAT berpendapat kebijakan bebas visa maupun visa on arrival tersebut mampu mendorong jumlah kunjungan wisatawan asing ke Thailand hingga 11,5 juta orang pada 2022, melebihi target awal 10 juta turis asing. Pada tahun lalu, TAT memprediksi perpanjangan masa tinggal akan memicu wisatawan untuk tinggal lebih lama di Thailand, rata-rata diperpanjang lima hari.

Namun, mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, pemerintah Thailand baru-baru ini juga telah menyetujui proposal Komite Kebijakan Pariwisata Nasional. Ke depannya biaya masuk sebesar 300 baht atau setara Rp133.000 per orang bakal dibebankan bagi turis asing yang tiba di negara tersebut lewat jalur udara. 

Pemulihan Pariwisata

Ilustrasi Koh Samui di Thailand
Ilustrasi Koh Samui di Thailand (dok.unsplash/ Taylor Simpson)

"Sementara untuk pelancong yang datang melalui darat atau laut, biayanya 150 baht atau sekitar Rp 66.000 per orang, kata wakil juru bicara Kantor Perdana Menteri Traisulee Traisoranakul seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 16 Februari 2023.

Aturan mengenai biaya masuk ini bakal berlaku per Juni 2023. "Biaya yang terkumpul akan digunakan untuk mengelola dan mengembangkan pariwisata, termasuk asuransi bagi wisatawan internasional selama mereka tinggal di Thailand," jelas Traisulee. 

Pemegang paspor diplomatik atau dinas atau izin kerja akan dibebaskan dari biaya masuk. Di samping itu, penumpang transit dan anak-anak berusia dua tahun ke bawah juga pengecualian. 

Adapun pemerintah Thailand telah menginstruksikan Biro Imigrasi untuk meninjau kembali aturan, persyaratan, dan ketentuan visa serta undang-undang terkait, mengingat aturan biaya masuk ini. Mengutip studi Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand, Traisulee mengatakan, Thailand adalah negara pertama di dunia yang memungut biaya masuk dan pada saat yang sama memberikan tunjangan kesejahteraan untuk wisatawan, termasuk asuransi kecelakaan. 

Target 30 Juta Turis

Ilustrasi Thailand
Ilustrasi Thailand (unsplash.com/Geoff Greenwood)

Ia menambahkan uang yang dikumpulkan dari biaya masuk akan mengurangi beban keuangan negara, yang menghabiskan sekitar 300 juta hingga 400 juta baht atau setara Rp132 miliar--Rp176 miliar per tahun. Uang digunakan untuk menyediakan layanan kesehatan bagi wisatawan. 

Pengeluaran lain yang dikeluarkan pemerintah meliputi pelestarian tempat wisata serta lingkungan dan sumber daya alam yang terdampak kegiatan pariwisata. Industri pariwisata Thailand yang kini telah pulih dari pandemi COVID-19 mencatatkan sekitar 430.000 kunjungan wisatawan pada 2021. 

Dari 11 juta kedatangan turis internasional tercatat selama Januari dan Desember tahun lalu, setelah Thailand secara bertahap mencabut pembatasan perjalanan terkait COVID. Sementara itu, awal bulan ini, Perdana Menteri Thailand Jenderal Prayut Chan-o-cha mengungkapkan keyakinannya negara itu bisa menyambut lebih dari 30 juta turis internasional tahun ini, menyusul pembukaan kembali perbatasan China. 

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi
Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya