Mengubah Perilaku Masyarakat Memilah Sampah Lewat Recycle for Good

Perilaku masyarakat memilah sampah harus dibenahi sebab Indonesia sedang mengalami kondisi darurat sampah.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 04 Mar 2023, 02:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2023, 02:00 WIB
Melalui program Recycle for Good, SIG dan SIG Foundation ingin mengubah perilaku masyarakat lebih sadar sampah
Melalui program Recycle for Good, SIG dan SIG Foundation ingin mengubah perilaku masyarakat lebih sadar sampah. (Dok: SIG)

Liputan6.com, Jakarta - Riset menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan lebih dari 19 ton sampah per tahun dengan 77 persen sampah yang dikelola, di mana kebanyakan sampah berasal dari rumah, pasar tradisional dan perkantoran. Mengutip dari laman Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup, Jumat (3/3/2023) Indonesia juga merupakan negara yang menghasilkan sampah plastik kedua terbanyak di dunia.

Lebih dari 5 ton sampah plastik per tahun dan 3 ton sampah plastik dibuang ke perairan di sekeliling Indonesia. Selain itu, 72 persen masyarakat Indonesia belum peduli terhadap sampah dan belum terbiasa memilah dan mengelola sampah dengan baik. 

Melalui program Recycle for Good, SIG dan SIG Foundation pun ingin mengubah perilaku masyarakat, mengajak masyarakat untuk mengantar sampah mereka ke titik pengumpulan dan menerapkan ekonomi sirkuler. Bahan-bahan sampah yang dikumpulkan akan didaur ulang menjadi bahan berguna oleh mitra pendauran ulang.

Saat peluncurannya di Mal Cibubur Junction, Jumat, 3 Maret 2022, Head of Market Indonesia, Malaysia, Philippines and Vietnam SIG, Noer Wellington, mengatakan Indonesia SIG sebagai penyedia sistem dan solusi kemasan karton aseptik mengambil satu lagi langkah untuk mewujudkan komitmen Way Beyond Good miliknya di Indonesia. Setelah menjalankan berbagai kegiatan yang mendukung keberlanjutan, hari ini SIG bersama dengan SIG Way Beyond Good Foundation meluncurkan program Recycle for Good di Indonesia, yang pertama di Asia Tenggara.

SIG Way Beyond Good Foundation didirikan pada 2018 berdasarkan komitmen SIG Way Beyond Good untuk menjadi perusahaan net positive. "SIG Foundation memiliki visi untuk masa depan di mana gizi baik dan air bersih tersedia untuk semua orang, dan habitat alami dilestarikan untuk generasi masa depan," tambah Holger Dickers, Managing Director, SIG Way Beyond Good Foundation. 

Dampak Positif Bagi Lingkungan

Saat peluncuran Recycle for Good untuk kesadaran memilah sampah
Noer Wellington, Head of Market Indonesia, Malaysia, Philippines and Vietnam, SIG Indonesia bersama Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia dan pihak Cibubur Junction saat peluncuran Recycle for Good.(Dok: Liputan6.com/dyah)

Ia mengatakan memasarkan kegiatan dan proyek akan memperkuat masyarakat sipil serta menghasilkan dampak positif bagi lingkungan. Menurutnya, sejak didirikan, SIG Way Beyond Good Foundation telah menjalankan program, yakni Cartons for Good di Bangladesh.

Sekarang, SIG Foundation meluncurkan program baru yaitu Recycle for Good di Indonesia, yang pertama di Asia Tenggara. "Tujuan SIG Foundation sejalan dengan ambisi net positive untuk berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat dan lingkungan dibadingkan dengan yang diambil oleh perusahaan," sambung Noer.

Program Recycle for Good mengacu pada wawasan dari kemitraan daur ulang yang sudah berhasil untuk menciptakan dan mengembangkan pendauran ulang serta ekonomi sirkuler. Program ini mengambil contoh skema rewards yang dilakukan oleh SO+MA, sebuah startup dari Brazil yang telah bermitra dengan SIG sejak tahun 2018 dan sudah terbukti sukses menggunakan cara yang inovatif ini. 

Cara Berpartisipasi

Ilustrasi sampah gelas plastik (pixabay)
Ilustrasi sampah gelas plastik (pixabay)

Program Recycle for Good di Indonesia tampil perdana pada tanggal 3 Maret 2023 di Cibubur Junction, Jakarta Timur, di mana disediakan drop point Recycle for Good yang pertama. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam program Recycle for Good dengan:

1. Mengunduh aplikasi Recycle for Good di Play Store atau App Store dan daftar secara gratis

2. Membawa sampah daur ulang ke drop point Recycle for Good

3. Mengumpulkan poin di aplikasi Recycle for Good

4. Menukarkan poin dengan berbagai manfaat dan hadiah

Angela Lu, President and General Manager Asia Pacific-South, SIG Group berkata, sangat senang bisa meluncurkan program Recycle for Good di Asia Tenggara, dimulai dengan Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara di wilayah Asia Tenggara yang telah mengambil tindakan untuk menangani isu-isu lingkungan dan SIG juga mengambil bagian melalui Recycle for Good.

"Kami berharap bisa terjadi perubahan perilaku masyarakat Indonesia, yang dimulai dengan mengambil langkah-langkah kecil terhadap gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, salah satunya adalah dengan mengumpulkan dan mengantar sampah ke drop point Recycle for Good untuk dikelola dan didaur ulang," ungkapnya. 

 

Darurat Sampah

Sampah plastik.
Ilustrasi sampah plastik cemari lautan. (Foto: Shutterstock)

"Setelah menjalankan berbagai kegiatan yang mendukung keberlanjutan, kami bersemangat untuk mengimplementasi program Recycle for Good di Indonesia. Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan kita dengan mengumpulkan sampah di drop point kami.

Model inovatif untuk memajukan pendauran-ulang tidak hanya menghasilkan manfaat bagi lingkungan, tapi juga manfaat sosio-ekonomik dengan menawarkan masyarakat berpenghasilan rendah sebuah kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan menghemat biaya untuk kebutuhan esensial serta belajar keterampilan yang dapat membuka kesempatan kerja baru,” tutup  Noer Wellington, Head of Market Indonesia, Malaysia, Philippines and Vietnam, SIG Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Editor in Chief, National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim mengatakan mengapresiasi dengan adanya koorporasi yang berpihak kepada isu lingkungan. Tapi bagaimana caranya mengubah perilaku, menjadi bijak dalam kehidupan keseharian dan mulai dari rumah. 

"Kita belum mampu mengolah semuanya, kita masih kelabakan dengan limbah-limbah. Kemampuan mengolah sampah kita baru 60-70 persen, sisahnya yang akan berdampak pada lingkungan kita ini. Kita darurat sampah," sebut Didi.

 

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya