Kontroversi Video Musik Terbaru JKT48, Dianggap Mengandung Unsur LGBT

JKT48 baru-baru ini merilis video musik baru yang berjudul "Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam", namun video mereka itu menuai kritik dari warganet karena dianggap mengandung unsur LGBT.

oleh Dyra Daniera diperbarui 15 Mar 2023, 15:05 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 15:05 WIB
JKT48
Video musik "Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam" oleh JKT48. (Dok. Youtube/JKT48)

Liputan6.com, Jakarta - JKT48 baru-baru ini merilis video musik baru yang berjudul "Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam", namun video pertunjukan khusus mereka itu menuai kritik dari warganet karena dianggap mengandung unsur LGBT. (Lesbian Gay Biseksual Transgender). 

Video yang diunggah melalui Youtube JKT48 pada Senin, 13 Maret 2023, menampilkan lima anggota JKT48, yaitu Marsha Lenathea, Mutiara Azzahra (Muthe), Kathrina Irene, Adzana Shaliha (Ashel), dan Freya Jayawardhana, yang membawakan video dengan nuansa Timur Tengah dalam hal musik dan penampilan. 

Kelima anggota tersebut mengenakan baju yang biasa digunakan dalam pertunjukan belly dance, bernama bedlah, yang agak terbuka. Namun, konsep seksi yang digunakan dalam video musik ini mendapat banyak kritik karena beberapa adegan menunjukkan kontak fisik yang dianggap tak wajar, termasuk tampak adegan berciuman antara dua anggota. Terlebih lagi, kelima anggota JKT48 masih di bawah umur. 

Penggemar yang terpukau dengan konsep baru girlgrup Indonesia ini beralih menjadi kritikus, dengan banyak warganet yang berpendapat bahwa konsep tersebut terlalu berbahaya dan mempromosikan LGBT, khususnya lesbian, secara terang-terangan.

Seorang pengguna Twitter berkomentar, “Anda membuka gerbang kritikan pedas & bisa berujung kecaman dari berbagai pihak, siap-siap aja nanti kalo misalnya ada orang awam yg nonton & gak paham konsepnya terus tiba-tiba ngamuk & marah², apalagi 3 member di MV itu beragama yg melarang hal-hal yg ada di MV itu.

 

Menyinggung Secara Seksual dan Budaya

JKT48
Video musik "Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam" oleh JKT48. (Dok. Youtube/JKT48)

Seorang pengguna lain menyayangkan pemilihan member yang masih di bawah umur. “Sorry buat yg ini gw dislike. Hampir semua aspek bagus, tapi pemilihan member sama konsepnya bener² pinggir jurang. Gila aja Freya baru bulan kemaren 17 tahun udah disuruh tampil di mv yg konsepnya gini.

Beberapa pengguna lainnya  menunjukkan tiga kesalahan besar dari video musik JKT48 itu. “queerbaiting, cultural appropriation, minors sexualization... can you not get any worse than that!” ("queerbaiting, perampasan budaya, seksualisasi anak di bawah umur... apakah ada hal yang lebih buruk dari itu!”)

Dilansir dari Health.com, “Queerbaiting adalah taktik pemasaran yang mendukung “queerness” (komunitas LGBT) tetapi tidak pernah benar-benar memberikan “queerness”, kata Ricky Hill, PhD, asisten profesor penelitian di Institute for Sexual and Gender Minority Health and Wellbeing di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago.

Melalui plot, karakter, citra, dan lirik, seorang artis, penulis, atau produser akan menarik audiens dari komunitas LGBTQ+ dengan janji bahwa akan ada representasi queer yang positif untuk memancing penonton, tetapi kemudian mereka tidak pernah memenuhi representasi itu sehingga menimbulkan kekecewaan. 

Adaptasi Lagu ‘Terlarang’ AKB48

JKT48
Video musik "Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam" oleh JKT48. (Dok. Youtube/JKT48)

Sementara itu, cultural appropriation atau apropriasi budaya adalah tindakan mengambil atau menggunakan suatu unsur dari budaya yang bukan milik Anda, terutama tanpa menunjukkan bahwa Anda memahami atau menghormati budaya tersebut, menurut Cambridge Dictionary. 

Beberapa warganet merasa JKT48 melakukan cultural appropriation karena menggunakan kostum, latar, dan gaya yang diambil dari budaya Timur Tengah. Akan tetapi, konsep yang dianggap “mempromosikan lesbian” ini tidak sejalan dengan budaya Timur Tengah. 

Lagu ‘Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam’ sendiri adalah sebuah lagu yang diadaptasi dari lagu Jepang milik AKB48, grup saudara JKT48,  berjudul ‘Oshibe to Meshibe to Yoru no Chou Chou’ yang berarti sama dengan lirik yang juga sama.

Di kalangan penggemar grup AKB48, lagu tersebut memang dikenal sebagai lagu ‘terlarang’ yang menceritakan kisah cinta antara dua perempuan. Lirik lagunya pun dapat dikatakan ‘seksual’. Salah satu baris dari lagu itu berbunyi, “Kita telah melewati batasnya dan saling mencinta. Sudah. Sudah. Nafaspun menjadi panjang. Panas sekali. Insting ini. Menakutkan, Menyerahlah. Sari bunga dan kupu-kupu malam."

Dukungan dari Penggemar JKT48

JKT48
Video musik "Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam" oleh JKT48. (Dok. Youtube/JKT48)

Sampat saat ini JKT48 belum memberikan tanggapan apapun mengenai kritikan soal LGBT tersebut. Yang jelas, berbeda dengan komentar penuh kritik di Twitter, kolom komentar video musik “Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam” di Youtube dibanjiri pujian positif.

Sebagai fans baru jkt48, MV ini keren banget aali. Gw ampe ulang ulang, lagunya enak banget + jalan ceritanya bisa dipahami. KEREN BANGET JKT48,  TAMBAH NGEFANS DEH,” ujar salah satu penggemar berat JKT48.

Nada serupa juga disampaikan penggemar lainnya yang berkomentar, “Wow rekor performa Youtube JKT48 pecah semua sama performance ini. Dari views yang naiknya paling cepet sampe record trending 1 untuk pertama kali dalam sejarah JKT. Gua akui rilisan kali ini lebih eye catching dari yang sebelum²nya sejauh ini. Choreo, coloring, cinematography, dan Explicit art nya dapet banget. Ini pertama kalinya gua stream MV JKT lebih dari 10 kali sehari.”

Penonton video klip  “Benang Sari, Putik, dan Kupu-Kupu Malam” sudah mencapai lebih dari 460 ribu setelah dua hari dirilis, dan masuk ke jajaran trending musik keenam di Youtube. 

[Bintang] Infografis JKT48
JKT48 menjalani momen-momen yang luar biasa selama bersama Inao Jiro. (Desain: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya