Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus Pecah, Padahal Baru Berdiri Setahun Lalu

Sampai saat ini belum diketahui persis terkait penyebab jatuhnya korban selain akibat jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas yang pecah padai Rabu, 25 Oktober 2023

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2023, 03:59 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2023, 03:02 WIB
Jembatan Kaca The Geong Limpakus di Banyumas Pecah
Jembatan Kaca The Geong Limpakus di Banyumas Pecah.  foto: Instagram @kodil_027

Liputan6.com, Jakarta - Telah terjadi musibah yang menimpa beberapa orang pengunjung yang sedang berwisata di Jembatan Kaca The Geong,di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Jembatan kaca tersebut pecah hingga menyebabkan wisatawan terjatuh, Rabu, 25 Oktober 2023.

Dilansir dari kanal Regional Liputan6.com, satu orang wisatawann meninggal dunia dan satu lainnya luka-luka. "Tadi, sekitar pukul 10.00 WIB, kami mendapat informasi bahwa ada kecelakaan, di mana ada orang yang jatuh dari wahana jembatan kaca," kata Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, Rabu, 25 Oktober 2023.

Sampai saat ini belum diketahui persis terkait penyebab jatuhnya korban selain akibat jembatan kaca yang pecah pada hari Rabu tanggal 25 Oktober 2023 sekira jam 10.00 WIB. Mengutip akun Instagram @kodil_027, setidaknya empat orang terluka dan sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Kejadian itu cukup mengejutkan karena jembatan kaca The Geong baru berdiri sekitar setahun lalu. Dampak dari kejadian tersebut , jembatan kaca The Geong dan beberapa destinasi wisata di Kawasan Hutan Pinus Limpakuwus ditutup untuk sementara waktu.

Pihak pengelola pun mengucapkan rasa duka akibat peristiwa tersebut. “Kami sangat berduka. Mohon tunggu pernyataan resmi selanjutnya.. Wisata tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan,” tulis akun Instagrsm @hutanpinuslimpakuwuss pada Rabu, 25 Oktober 2023.

Sementara itu, salah seorang saksi mata bernama Sanarto mengatakan setelah turun dari minibus, rombongan wisatawan itu terlebih dulu ke toilet sebelum menjajal wahana jembatan kaca.

"Setelah mereka masuk ke jembatan kaca, tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca. Ketika saya tengok, ternyata sudah ada dua orang yang jatuh dan dua orang lainnya alhamdulillah masih bisa berpegangan besi," terang Sanarto yang merupakan penjaga toilet umum di dekat jembatan kaca nahas tersebut.

 

Jembatan Kaca di Ketinggian 10 Meter

Jembatan Kaca The Geong Limpakus di Banyumas Pecah.
Jembatan Kaca The Geong Limpakus di Banyumas Pecah. foto: Instagram @hutanpinuslimpakuwuss

Menurut dia, pekerja di tempat wisata itu segera menolong dua wisatawan yang jatuh dari ketinggian 10 meter itu. Bahkan, dia mengaku sempat mengusap salah seorang korban sembari membacakan Surat Al Fatihah saat dibawa ke mobil menuju RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

Polresta Banyumas segera mendatangi kawasan wisata tersebut dan memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP). Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, menjelaskan, berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, para pengunjung yang sedang menggunakan wahana jembatan kaca tersebut merupakan rombongan wisatawan dari Cilacap sebanyak 11 orang.

Rombongan wisatawan tersebut menggunakan wahana jembatan kaca tersebut sekitar pukul 10.00 WIB. Empat orang wisatawan dalam rombongan tersebut jatuh karena ada lembaran kaca yang pecah saat diinjak.

"Saat kacanya pecah, dua orang sempat berpegangan pengaman yang ada di jembatan kaca tersebut; kemudian dua orang lagi jatuh ke bawah," jelas Edy.Dua orang wisatawan yang jatuh itu berjenis kelamin perempuan, yakni berinisial AI (41) mengalami luka-luka dan FA (49) dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter.

 

The Geong Bukan Bagian dari Pengelolaan Hutan Pinus Limpakuwus

Jembatan Kaca The Geong Limpakus di Banyumas Pecah.
Jembatan Kaca The Geong Limpakus di Banyumas Pecah. foto: Instagram @kodil_027

Edy juga mengatakan pihaknya telah memasang garis polisi di TKP dan menghubungi Laboratorium Forensik yang saat ini sedang dalam perjalanan dari Semarang menuju Banyumas. Selain itu, polisi juga akan menggandeng sejumlah ahli untuk mengetahui kelayakan jembatan kaca tersebut.

"Kami juga akan melakukan pemeriksaan maupun penyelidikan terhadap pengelola dan sebagainya termasuk saksi-saksi. Saat ini kami masih olah TKP," kata Edy.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus Eko Purnomo mengatakan wahana jembatan kaca "The Geong" bukan bagian dari pengelolaan HPL. (Hutan Pinus Limpakuwus).

Menurut dia, wahana jembatan kaca "The Geong" berada di lahan milik Kementerian Pertanian yang dikelola Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, bukan di lahan milik Perum Perhutani yang saat ini dimanfaatkan untuk kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus. Dalam hal ini, kata dia, pengelola "The Geong" bekerja sama dengan Kokarnaba yang merupakan koperasi milik BBPTUHPT. 

Sudah Diingatkan Tentang Manajemen Risiko

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

"Pengelola 'The Geong' bekerja sama dengan kami hanya dalam hal parkir.  Pengunjung membayar parkir di depan, kami yang menampung," ungkapnya, dikutip dari Antara.. Ia mengatakan wahana tersebut masuk ke kawasan wisata HPL sejak satu tahun silam namun mulai beroperasi resmi pada momentum Lebaran 2023 karena pembangunannya dilakukan secara bertahap.

Usai lebaran, kata dia, pihaknya mengadakan evaluasi terkait dengan pengelolaan termasuk manajemen media sosial dan manajemen risiko.  Menurut dia, pihaknya banyak menemukan komplain di media sosial yang menyoroti masalah konstruksi dan pengamanan wahana jembatan kaca tersebut.

"Kami menemukan komplain melalui komentar di media sosial yang melebihi batas toleransi. Angkanya hampir 5 persen dari angka kunjungan," ungkapnya. Oleh karena itu, pihaknya mengundang Kokarnaba maupun pengelola The Geong namun dua pihak tersebut tidak bisa hadir secara langsung dan hanya diwakilkan.

Dengan demikian, lanjut dia, tidak ada titik temu atas komplain yang disampaikan pengunjung melalui media sosial, sehingga pihaknya titip pesan jika ingin berkoordinasi mengenai permasalahan tersebut.

 

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya