Liputan6.com, Jakarta - Influencer, sekaligus bintang reality TV Brasil, Luana Andrade, meninggal dunia secara tragis setelah operasi sedot lemak dari lututnya gagal. Ia menghembuskan napas terakhir di usia 29 tahun, lapor NY Post, dikutip Jumat, 10 November 2023.
Andrade pergi ke Rumah Sakit Sao Luiz di Sao Paulo pada Senin, 6 November 2023, untuk menjalani operasi sedot lemak lutut oleh seorang ahli bedah swasta dan ahli anestesi yang disewanya, menurut Globo 1. Ia dilaporkan mengalami "gangguan pernapasan" dan mengalami serangan jantung dua jam setelah operasi, menurut pernyataan rumah sakit.
Ahli bedah yang menanganinya tiba-tiba menghentikan prosedur dan melakukan tes pada pasien, yang diketahui menderita trombosis masif, ketika gumpalan darah menyumbat arteri. Ia kemudian dipindahkan ke ICU, dan meninggal dunia pada Selasa, 7 November 2023, pukul 5.30.
Advertisement
Emboli paru, penyumbatan arteri mendadak yang biasanya terjadi setelah kain terlepas dari pembuluh darah di kaki dan mengalir ke paru-paru, jadi penyebab resmi kematian Andrade setelah operasi plastik. Influencer ini mungkin paling dikenal karena ia berkompetisi di acara kencan Power Couple Brasil 6Â pada 2022 dengan pacarnya, pengusaha Joao Hadad.
Pada April 2023, Andrade mengumumkan di media sosial bahwa ia telah dipekerjakan sebagai asisten panggung untuk program Domingo Legal di SBT. Ia juga jadi model dan memiliki merek pakaian sendiri. Lima hari sebelum kematiannya, ia mengunggah kompilasi momen kenangan tahun 2023.
Ungkapan Duka
Andrade kedapaan menulis, "Ini bahkan belum berakhir, dan terima kasih banyak untuk tahun 2023 ini." Kepergiannya yang mendadak membuat orang terdekat, teman-teman, dan para penggemar "sangat terpukul," lapor publikasi itu. "Saya terkoyak dan menjalani mimpi buruk terbesar saya," tulis kekasih sang influencer di Instagram.
Ia menyambung, "Sebagian dari diri saya telah hilang. Dengan penuh penyesalan dan rasa sakit di hati saya, saya mengucapkan selamat tinggal pada Luana-ku, perempuan cantikku."
"Sudah dua tahun di sisimu dan saya tidak punya kata-kata untuk mengungka betapa bahagianya saya," imbuhnya. "Kami membangun kisah yang indah dan mewujudkan impian kami dengan intens. Kamu lebih dari sekedar pacar dan akan selalu jadi pasangan hidup cintaku."
Hadad juga menyertakan foto hitam putih mereka berpegangan tangan saat berjalan-jalan di Menara Eiffel, Paris, Prancis. Bintang sepak bola Brasil Neymar juga berduka atas kematian Andrade di media sosial. "Hari yang menyedihkan, dengan dua berita yang sangat buruk," tulisnya.
Advertisement
Bukan Kali Pertama
Neymar melanjutkan, "Pertama ada serangan yang dialami orang tua Bru (Bruna Biancardi), tapi syukurlah semuanya selamat! Kedua, kematian seorang teman. Saya turut berbela sungkawa pada seluruh keluarga, semoga Tuhan menyambut Luana dengan tangan terbuka."
Neymar mengacu pada insiden mengerikan yang terjadi Selasa pagi setelah rumah pacar atlet tersebut, yang baru saja melahirkan anak kedua Neymar, digerebek geng bersenjata. Meski saat itu mereka tidak berada di rumah, orangtua pacarnya dikabarkan diikat saat perampok menggeledah barang-barang berharga di rumah.
Acara untuk mengenang Andrade diadakan pada Rabu, 8 November 2023, di Pemakaman Valle dos Reis, Jardim das Oliveiras, Taboao da Serra. Kepergiannya menambah daftar panjang pasien operasi plastik yang meninggal dunia.
Awal tahun ini, polisi Thailand meluncurkan penyelidikan terhadap Klinik Marichche di distrik Pak Kret, Provinsi Nonthaburi setelah seorang pelanggan kehilangan kesadaran dan meninggal dunia hanya enam jam setelah operasi pembesaran payudaranya selesai pada 23 Maret 2023.
Chatri Pinyai, seorang pengacara dari divisi hukum Departemen Kesehatan Thailand, mengatakan bahwa pembesaran payudara dianggap sebagai operasi besar. Tapi, klinik tersebut hanya memiliki izin untuk melakukan operasi kecil, dikutip dari The Thaiger, 30 Maret 2023.
Keluarga Tuntut Kompensasi
Keluarga korban menuntut 10 juta baht (sekitar Rp4,4 miliar) sebagai kompensasi dari Klinik Marichche, yang setuju membayar biaya awal 100 ribu baht (sekitar Rp44 juta) untuk menutupi biaya pemakaman mendiang Kanokwan yang berusia 37 tahun.
Tuntutan kompensasi disampaikan dengan alasan korban, yang bekerja selama bertahun-tahun sebagai tukang pijat di Dubai, adalah tulang punggung keluarga dan mengirim uang ke rumah setiap bulan. Ibu Kanokwan, Champee, mengatakan, putrinya memperoleh gaji bulanan sekitar 40 ribu baht (sekitar Rp17,6 juta) di Dubai, setelah kembali ke Thailand hanya tiga hari sebelum operasi.
Segera setelah operasi Kanokwan selesai pada pukul 11 malam, ia mulai batuk. Sekembalinya ke rumah sekitar tengah malam, Kanokwan mengaku menderita sakit punggung. Pada pukul 4 pagi, saudara perempuan Kanokwan menemukannya tidak sadarkan diri dengan pakaian dalam yang kotor.
Petugas penyelamat melakukan CPR, tapi Kanokwan meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bang Pa-In, lapor ThaiRath. Otopsi awal mengidentifikasi pendarahan di dada sebagai penyebab kematian Kanokwan, tapi tidak menyebut bahwa ini adalah penyebab langsung dari operasi plastik yang dijalani.
Advertisement