Diduga Terkait Kematian Matthew Perry, 2 Dokter dan Mantan Asisten Pribadi Ditangkap Polisi

Selain dua dokter dan mantan asisten pribadi Matthew Perry, polisi juga menahan Ratu Ketamin dan seorang pengedar narkoba jalanan karena diduga terkait penyebab kematiannya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 16 Agu 2024, 12:01 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2024, 12:01 WIB
Matthew Perry. (Photo by Brian Ach/Invision/AP)
Matthew Perry. (Photo by Brian Ach/Invision/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Kematian Matthew Perry berbuntut panjang. Mantan asisten pribadinya, Kenneth Iwamasa, dua dokter, seorang pengedar narkoba jalanan, dan pengedar narkoba ditangkap polisi terkait kematian aktor Friends pada 2023, kata Jaksa Amerika Serikat Martin Estrada.

Dikutip dari Hello Magazine, Jumat (16/8/2024), Estrada mengatakan bahwa selama penyelidikan ditemukan bahwa 'para terdakwa itu memanfaatkan masalah kecanduan Perry untuk memperkaya diri mereka sendiri'. Dalam dokumen dinyatakan bahwa selama periode dua bulan pada musim gugur 2023, kelima orang tersebut mendistribusikan sekitar 20 botol obat ketamin bernilai USD 12 per botol, tetapi dijual kepada Perry seharga lebih dari USD 2.000 per botol.

"Mereka tahu apa yang mereka lakukan itu salah. Mereka tahu apa yang mereka lakukan menimbulkan bahaya besar bagi Perry, tapi mereka tetap melakukannya. Pada akhirnya, para terdakwa ini lebih tertarik mengambil keuntungan dari Perry daripada merawat kesejahteraannya," kata Estrada.

Dokumen tersebut menyatakan bahwa Iwamasa telah "bekerja dengan dua dokter, yakni dr. Salvador Plasencia dan dr. Mark Chavez, dan seorang pengedar narkoba bernama Eric Fleming untuk membeli ketamin senilai ribuan dolar untuk Perry, yang telah lama berjuang melawan penyalahgunaan narkoba dan kecanduan, dalam minggu-minggu menjelang kematiannya.

Ada banyak pesan teks dan pesan terenkripsi menggunakan kata-kata kode seperti "Dr. Pepper" untuk ketamin. Dalam satu pesan teks, jaksa penuntut menuduh Plasencia, yang dikenal sebagai "Dr. P," menulis, "Saya ingin tahu seberapa banyak orang bodoh ini akan membayarnya", saat mendiskusikan Perry.

Dakwaan yang Menjerat 5 Terdakwa

Matthew Perry. (Rich Fury/Invision/AP, File)
Matthew Perry. (Rich Fury/Invision/AP, File)

Bintang film itu kemudian beralih ke dr. Fleming untuk mendapatkan ketamin. Ia diklaim mendapatkannya dari pengedar narkoba Jasveen Sangha yang dikenal sebagai Ratu Ketamin. Perempuan berusia 41 tahun itu dilaporkan mengirim SMS ke Fleming setelah mendengar berita kematian Perry yang berbunyi, 'hapus semua pesan kita'.

Iwamasa didakwa dengan berbagai tuduhan, termasuk konspirasi untuk mendistribusikan ketamin. Ia telah mengaku bersalah dan mengaku "berulang kali menyuntik Perry dengan ketamin tanpa pelatihan medis," termasuk memberi beberapa suntikan pada 28 Oktober 2023, hari kematian aktor tersebut.

Chavez dan dr. Fleming didakwa berkonspirasi untuk mendistribusikan ketamin. Sangha dan dr. Plasencia juga didakwa berkonspirasi untuk mendistribusikan ketamin, distribusi ketamin yang mengakibatkan kematian, kepemilikan dengan tujuan untuk mendistribusikan metamfetamin, dan mengubah serta memalsukan catatan terkait penyelidikan federal.

Bintang komedi itu ditemukan tewas di jacuzzi rumahnya di Los Angeles pada 28 Oktober 2024 dalam usia 54 tahun. Jenazahnya ditemukan oleh asistennya yang diutus untuk suatu keperluan setelah Matthew pulang dari permainan Pickleball.

Keluarga Matthew Perry Menantikan Keadilan Ditegakkan

David Schwimmer dan  Matthew Perry dalam Friends: The Reunion. (Terence Patrick/HBO Max via AP)
David Schwimmer dan Matthew Perry dalam Friends: The Reunion. (Terence Patrick/HBO Max via AP)

Penyebab kematiannya belakangan dipastikan karena efek akut ketamin. Penegak hukum kemudian menyelidiki soal bagaimana dan dari siapa aktor tersebut memperoleh obat tersebut.

"Kami dulu dan masih sedih atas kematian Matthew, namun kami merasa terbantu dengan mengetahui bahwa penegak hukum telah menangani kasusnya dengan sangat serius," kata keluarga Keith Morrison, ayah tiri Matthew. "Kami menantikan keadilan ditegakkan."

Hasil autopsi setelah kematiannya menegaskan bahwa meskipun aktor tersebut telah menerima infus ketamin untuk depresi dan kecemasan, jumlah ketamin yang ditemukan dalam sistem tubuhnya setelah kematiannya tidak mungkin berasal dari terapi infus apa pun. Itu karena waktu paruh ketamin adalah tiga hingga empat jam. atau kurang.

Menurut Lembaga Administrasi Obat-obatan AS, ketamin adalah obat yang bisa memberikan sensasi merasa tenang dan rileks, imobilitas, terbebas dari rasa sakit, hingga amnesia. Dilansir dari People dan Variety pada Senin, 18 Desember 2023, bintang Friends itu memulai perawatan dengan menggunakan ketamin sekitar 1,5 minggu sebelum kepergiannya. 

 

Perjuangan Lepas dari Kecanduan Obat-obatan

Fans Beri Penghormatan untuk Matthew Perry
Lusinan karangan bunga dengan kalimat seperti “saat kita semua kehilangan teman” ditumpuk di sudut barat daya Bedford and Grove dekat restoran The Little Owl. (Adam GRAY / AFP)

 

Di akhir hidupnya, Matthew Perry begitu blak-blakan mengungkap upayanya untuk bangkit dari kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang yang pernah membelitnya. Ia bahkan mendirikan yayasan amal untuk membantu orang-orang yang bernasib sama sepertinya. Setelah kematiannya, Yayasan Amal Matthew Perry Foundation yang ia dirikan, menyatakan akan meneruskan perjuangan yang sang aktor.

"Hal terbaik tentangku, adalah jika seseorang mendatangi saya dan berkata, 'Aku enggak bisa berhenti minum. Bisakah Anda menolongku?' Saya bisa berkata ya kemudian melakukannya," kata Matthew Perry dalam podcast Q with Tom Power pada November 2022.

Ia melanjutkan, "Aku sudah mengatakan ini sejak lama: Ketika aku tiada, aku tak ingin Friends menjadi hal pertama yang disebut-sebut—saya ingin itu (membantu orang lepas dari kecanduan) menjadi hal pertama yang disebutkan. Dan aku akan menjalani sisa hidupku untuk membuktikannya."

Infografis Artis Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba
Infografis Artis Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya