Liputan6.com, Jakarta - Sebuah potongan video saat Ustaz Gus Miftah menoyor kepala istrinya viral di media sosial. Pria 43 tahun itu duduk bersebelahan dengan istrinya, asyik menikmati musik yang sedang dilantunkan.
Tapi pada klip yang diunggah ulang akun TikTok @discover3393, tiba-tiba Gus Miftah memegang kepala istrinya lalu menggoyang-goyangkannya. Tampak guncangannya agak keras hingga istri Gus Miftah yang berkerudung kecokelatan berusaha menahannya.
Advertisement
Baca Juga
Ekspresi Gus Miftah sendiri terlihat semringah ketika melakukannya dan terkesan tindakannya itu sebagai ekspresi bercanda. Namun, tak semua warganet yang melihatnya sepaham.
Advertisement
Di antaranya ada yang berkomentar, "Alhamdulilah walaupun bukan dai atau ustaz suamiku tidak pernah seperti itu, sekalipun bercanda ..... itu kepala lho."
"Kok gitu banget ya, itu kepala," balas yang lain. "Saya kecewa berat," sambung warganet. "Ustaz harus memberi contoh yang baik karena memberi panutan," komentar warganet.
"Kepala itu difitrahkan, kenapa digituin haduh," balas warganet. "Astagfirullah labelnya ustaz," kata warganet.
"Miftah kadang-kadang," tanggapan warganet lain. "Pepatah bilang orang baik akan berkata baik dan berperilaku baik," timpal warganet.
Diketahui Pondok Pesantren Ora Aji pimpinan Gus Miftah belum lama ini menggelar Live Orasi dan Konser Kebangsaan dalam rangka Milad ke-12 tahun. Tampak sederet artis ibu kota, seperti Atta Halilintar hingga Denny Caknan hadir mengisi acara.
Di acara tersebut Denny yang khas dengan lagu-lagu dangdut koplo memberi selamat kepada Gus Miftah di harlah Pondok Pesantrennya. Ia juga mendoakan agar karier kiyai tersebut makin bagus ke depannya. Semoga kariernya semakin moncer," sebut suami Bella Bonita itu dikutip dari akun resmi Gus Miftah di YouTube, 19 September 2024.
Gus Miftah Cerita Perjalanan Istrinya Sakit Kanker
Sosok Gus Miftah terkenal akrab dengan tokoh publik maupun para artis di Tanah Air. Mengutip kanal Hot Liputan6.com, 11 Mei 2022, ia dianggap sahabat karib oleh Deddy Corbuzier.
Bahkan sebelum memutuskan mualaf, Deddy mencari ilmu dan menggali tentang islam ke Gus Miftah. Puncaknya, Deddy mengucapkan dua kalimat syahadat di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2019.
Sosok Gus Miftah yang nyentrik bikin penasaran publik. Terlebih, kehidupan pribadi ustaz yang lahir 5 Agustus 1981 jarang tersorot, seperti kehidupan rumah tangganya bersama perempuan bernama Ning Astuti yang sudah dibina sejak 2004.
Dalam sebuah tayangan podcast Deddy, Gus Miftah menceritakan soal kondisi sang istri yang kian membaik setelah didiagnosis sakit kanker beberapa tahun lalu. Dai kondang tersebut tampak setia menemani istrinya. Momen kebersamaan mereka kerap terungkap lewat unggahan Gus Miftah di media sosialnya.
Advertisement
Dakwah Gus Miftah di Tempat Prostitusi
Usia pernikahannya sekarang ini sekitar 20 tahun. Rumah tangga Gus Miftah dan Ning Astuti dikaruniai dua orang anak bernama bernama Atqiya dan Mecca.
Ustaz kelahiran Lampung sering mengajak istri dan anak-anaknya saat harlah pondok pesantrennya. Gus Miftah begitu dihormati karena ia adalah keturunan ke-9 kiai pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Ageng Hasan Besari.
Gus Miftah diketahui kerap berdakwah di lokasi tak terduga. Ia pernah mendatangi klub malam dan tempat-tempat prostitusi, bahkan sempat viral video aksi Gus Miftah dakwah dan selawat di klub malam di Bali.
Namun, tidak banyak orang tahu kalau aktivitas dakwah Gus Miftah di tempat-tempat hiburan malam dan prostitusi sudah dilakukan sejak belasan tahun lalu. Menurut ceritanya, Gus Miftah memulai dakwahnya sejak kuliah dan sering mendapat ancaman fisik.
"Perlawanan terkeras saat itu, yang akhirnya jadi jemaah saya seorang preman besar di Jogja. Dia pegang leher saya lalu bilang, 'Kamu berani macem-macem di tempat ini kamu saya bunuh'," kenangnya.
Dakwah Sejak Mahasiswa
"Itu awal-awal dan saya masih mahasiswa, tapi saya bilang ke beliaunya, tolong kasih saya waktu menjelaskan apa yang ingin saya lakukan," tutur Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji ini.
"Wenehono ageman marang wong udo wenehono tongkat marang wong wutho. 'Berikanlah pakaian pada mereka yang telanjang berikanlah tongkat pada mereka yang buta'," paparnya.
"Konsep berbagi saya sampaikan pada mereka. Bodi mereka memang maksiat, tapi saya yakin kalau ada semacam siraman rohani, ada bimbingan hati, mereka tidak akan ikut bermaksiat," terang lulusan UIN Sunan Kalijaga tersebut.
Gus Miftah tidak meminta bayaran dari dakwah di kafe dan tempat hiburan malam. Ia menolak dituduh melacurkan agama. Menurut Gus Miftah, banyak yang beranggapan ia mau berdakwah di kafe dan tempat hiburan malam, sebab amplopnya tebal. Padahal, ia sama sekali tidak menerima bayaran dari aktivitasnya.
Advertisement