Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi ePorter yang selama ini berdiri sendiri sudah terintegrasi dengan aplikasi KAI Access. Kolaborasi tersebut memudahkan penumpang memesan layanan porter secara daring.
"Integrasi aplikasi ePorter dengan Access by KAI merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk menghadirkan layanan yang lebih baik melalui transformasi digital. Kami percaya bahwa inovasi ini akan semakin meningkatkan pengalaman pelanggan dalam menggunakan layanan KAI Wisata," kata Direktur Utama KAI Wisata Hendy Helmy dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 26 Desember 2024.
Dengan integrasi tersebut, penumpang kereta api kini cukup membuka aplikasi KAI Access dan meng-klik ePorter. Selanjutnya, pilih scan koder QR atau input ID Porter. Porter nanti langsung membawa barang bawaan penumpang ke kereta maupun ke penjemputan.
Advertisement
Lewat aplikasi tersebut, penumpang bisa mendapatkan harga layanan porter secara jelas dan bersifat tetap (fixed price). Tarifnya flat Rp38 ribu dalam bentuk Porter Instan. Porter Instan itu akan berlaku selama masa uji coba di musim libur Natal dan Tahun Baru (libur Nataru).Â
Tarif yang tertera telah mencakup seluruh layanan porter yang akan membawa barang bawaan dari dan menuju kereta. Saat ini, layanan ePorter tersedia di 14 stasiun yang berada di 10 kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Yogya, Solo, Madiun, Surabaya, dan Malang.
"Kami mengajak para pelanggan setia kereta api jangan khawatir berlibur membawa barang bawaan banyak. Percayakan kepada porter di stasiun melalui ePorter yang sudah ada di aplikasi Access by KAI semakin mudah dalam genggaman Anda," kata Hendy.
Optimalkan Peran Porter di Stasiun
Sebelumnya, Hendy mengakui bahwa layanan porter di banyak stasiun kereta belum dimanfaatkan secara optimal. Berbagai faktor menjadi penyebab, terutama soal keamanan dan keraguan atas biaya yang harus dibayarkan untuk jasa mereka. Untuk itu, mereka mengeluarkan layanan pemesanan jasa porter secara digital melalui aplikasi bernama e-porter.
"Dengan sistem ini, harganya lebih standar. Dengan adanya e-porter, penumpang bisa menilai worth it nggak barang segitu bayar segitu. Buat di sisi kita, bisa menjaga kenyamanan penumpang karena petugas porter tidak akan berebutan mencari pelanggan," ujarnya ditemui di sela The Extended Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 1 April 2024.
Ia menjelaskan uji coba aplikasi itu sudah dimulai sejak sebulan terakhir. Ada 15 stasiun kereta yang jadi lokasi uji coba, yakni Stasiun Gambir, Stasiun Senen, Stasiun Jatinegara, Stasiun Bandung, Stasiun Bekasi, Stasiun Cirebon Prujakan, Cirebon Kejaksan, Semarang Tawang, Purwokerto, Jogja Tugu, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, dan Malang.
"Biayanya Rp15 ribu. Dihitung per barang. Kereta api punya batas berat barang maksimal yang bisa diangkut ke dalam kereta, yaitu 20 kilogram," kata Hendy. Biaya itu berlaku satu harga untuk semua stasiun.
Advertisement
8 Luxury Lounge
Saat itu, ia mengaku respons penumpang cukup baik. "Nanti, petugas porter akan langsung tahu nomor tempat duduk penumpang dan namanya. Jadi, dia bisa langsung tahu di mana penumpang duduk untuk mengangkut barangnya," sambung Hendy.
Ia menjelaskan bahwa aplikasi itu bisa dipakai sebelum penumpang tiba di stasiun tujuan maupun ketika akan berangkat dari stasiun. "Sebelum sampai di stasiun, ada tempat pengambilan oleh porter," ujarnya lagi.
Selain aplikasi e-porter, KAI Wisata juga menghadirkan delapan luxury lounge yang tersebar di delapan stasiun besar, meliputi Stasiun Jakarta Gambir, Stasiun Cirebon, Stasiun Purwokerto, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasar Turi, dan Stasiun Malang. Fasilitas lounge itu tidak hanya disediakan khusus untuk penumpang kereta wisata namun juga terbuka untuk umum dengan membayar biaya Rp65 ribu per orang.
"Luxury Lounge yang terbuka untuk penumpang umum hanya tersedia di empat stasiun besar, yaitu Stasiun Jakarta Gambir, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Surabaya Gubeng," kata Hendy.
Fasilitas Luxury Lounge
Helmy menjelaskan bahwa fasilitas tersebut dihadirkan untuk membuat penumpang lebih nyaman dan intim saat menunggu jadwal keberangkatan kereta api. Fasilitas yang terdapat pada Luxury Lounge tersedia musala, toilet, serta beragam hidangan lezat, termasuk aneka jajan pasar, pastry/ cake, light meal, dan minuman.
Ke depan, KAI Wisata akan berkolaborasi dengan beberapa brand terkemuka, seperti Dilmah Tea, Toza Juice, Sari-Sari Sarinah, dan XXI, untuk memperkaya variasi hidangan yang disajikan kepada penumpang kereta api lebih menarik lagi.Â
"Kehadiran Luxury Lounge merupakan kebanggaan untuk KAI Wisata sebagai pengelola dalam meningkatkan pelayanan dan menegaskan komitmen untuk menghadirkan service excellence yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan," ujar Hendy.
Di samping itu, KAI Wisata juga meluncurkan kereta Java Priority berkapasitas 190 orang di musim libur Nataru. Rangkaiannya terdiri dari dua Kereta Imperial, lima Kereta Priority, dan satu Kereta Dining On Train yang difungsikan sebagai kereta makan. Layanan ini memberi pengalaman perjalanan naik kereta berbeda dari kereta api reguler.
Advertisement