Liputan6.com, Jakarta - Video Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro meninggalkan kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) saat sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) mendemonya, Senin, 20 Januari 2025, jadi viral di media sosial.
Di sederet komentar online, warganet bertanya-tanya hendak ke mana ia sampai tidak mau menemui ASN yang mendemonya. Merujuk unggahan Instagram Kemendiktisaintek, Selasa dini hari (21/1/2025), Mendiktisaintek ternyata bertolak ke Bandung, Jawa Barat, untuk menghadiri pelantikan Prof. Dr. Ir. Tata Cipta Dirgantara sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) periode 2025--2030.
Dalam sambutannya, menurut keterangan unggahan tersebut, Satryo, yang merupakan lulusan ITB, menegaskan pentingnya kampus itu sebagai pelopor perubahan untuk pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan, penelitian, dan inovasi multidisiplin.
Advertisement
"Dengan komitmen kuat terhadap solusi inovatif, ITB diharapkan terus menjadi garda terdepan dalam menjawab tantangan bangsa," sambung caption unggahan yang membatasi komentar itu.
Di antaranya, warganet menyindir alasan akun tersebut berbagi kegiatan Mendiktisaintek tengah malam, saat "kebanyakan orang" sudah tidur. "Bisa-bisanya postingan kementerian di jam segini??? Mimin aman mental min? Sehat min? 😮😮😮," kata salah satunya, sementara yang lain menulis, "Uploadnya tengah malam mulu, adminnya dapat tukin (tunjangan kinerja) sih jadi mau-mau aja."
Sementara di kantornya di Jakarta, Mendiktisaintek Satryo didemo, karena dinilai sewenang-wenang dalam bekerja. Di aksi protesnya, sejumlah ASN terlihat membentangkan spanduk-spanduk bernada satir yang secara tidak langsung ditujukan pada Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro, lapor kanal News Liputan6.com, Senin.
Tuntutan ASN Kemendiktisaintek
Salah satu spanduk demo berkelir hitam bertuliskan, "Institusi Negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri." Spanduk lain berlatar putih bertuliskan, "Kami dibayar oleh negara, bekerja untuk negara bukan babu keluarga."
Karangan bunga bernada sindiran juga berjejer rapi menghiasi pintu depan lobi gedung. Sebagian besar isinya juga menyindir perilaku Menristekdikti Satryo. Dalam keterangan yang diterima kanal News Liputan6.com, salah satu ASN yang bertugas di Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga atas nama NH menuangkan unek-uneknya.
Dia bercerita diusir dari kantor yang sudah dihuni selama 24 tahun belakangan. Hal itu diketahui dialami pada Jumat sore, 17 Januari 2024. "Tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan di hadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen. Saya keluar dan salat," kata dia.
NH mengatakan, penyebab diusir dari ruangan karena persoalan sepele. "Berawal dari sebuah meja di ruang tertinggi lantai 18, yang mungkin perlu diganti karena dianggap 'tidak menghormati' dan lain-lain," ucap NH.
Advertisement
Kini Dipecat
NH kini dipecat karena dianggap tidak mampu menyelesaikan persoalan di lapangan. "Lalu, semua masalah urusan rumah tangga yang terjadi di lapangan bermuara pada saya, sampai saya harus keluar dari institusi ini," ungkapnya.
Terkait hal ini, NH menyampaikan permohonan maaf bila selama bekerja dinilai kurang bisa melayani para pimpinan dengan baik. "Dari hati terdalam, saya menyampaikan permohonan maaf pada para pimpinan yang definitif, jika dalam saya melayani Ibu Bapak semua masih banyak kekurangan," ucap dia.
NH berharap, kejadian pemberhentian secara sepihak tidak terulang kembali. "Saya menitipkan teman-teman pegawai Diktiristek, jangan sampai ada lagi yang diperlakukan tidak adil seperti saya. Sungguh ini sangat di luar perikemanusiaan dan melanggar Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang yang ada," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno berkata terkait demo, "Kami menyampaikan saja, terutama adalah kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau (Satryo Soemantri Brodjonegoro) sebagai Menteri."
Pengakuan Mendiktisaintek Satryo
Di sisi lain, Mendiktisaintek Satryo menyebut bahwa demonstrasi pegawai kementerian yang dipimpinnya dikarenakan persoalan mutasi di lembaga tersebut. Menurut dia, mutasi tersebut memang diperlukan karena adanya restrukturisasi di tubuh kementerian yang dipecah tiga sejak kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto
"Demo itu terkait kami yang sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran karena pecahnya jadi tiga menteri, kita perlu banyak orang, kita ingin benahi sesuai amanat presiden harus hemat anggaran pemerintah," kata Satryo di Bandung, Senin 20 Januari 2025, seperti dilansir kanal News Liputan6.com dari Antara.
Ia mengklaim bahwa ada pihak-pihak yang tidak bersedia dimutasi, yang disebutnya memicu demonstrasi di Kantor Kemdiktisaintek di Jakarta. "Kita melakukan mutasi yang cukup besar, karena memang ada pihak yang tidak berkenan," ujar dia.
Terkait kabar bahwa pegawai berdemonstrasi karena sikap Satryo yang dinilai pemarah dan suka menampar, seperti yang dituliskan di salah satu spanduk aksi, dia menampik dan menduga hal tersebut demi mendapatkan perhatian publik. "Enggak ada, tidak benar. Pendemo kan cari sesuatu yang menarik, intinya kita sedang bersih-bersih," ia mengaku.
Advertisement
