Trik Sabuk Pengaman yang Memudahkan Tidur di Pesawat Viral, Ahli Sebut Sangat Berbahaya

Bagi banyak pelancong, tidur sambil duduk tegak merupakan tantangan besar, yang membuat penerbangan jarak jauh jadi pengalaman melelahkan bagi penumpang pesawat kelas ekonomi.

oleh Asnida Riani Diperbarui 24 Feb 2025, 08:01 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 08:01 WIB
Kursi Terisi Penuh, Penumpang Pesawat Maskapai Thailand Gagal Jaga Jarak
Ilustrasi pakai sabuk pengaman di pesawat. (dok. Pexels/Dinny Mutiah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak pelancong, tidur sambil duduk tegak merupakan tantangan besar, yang membuat penerbangan jarak jauh jadi pengalaman melelahkan bagi penumpang kelas ekonomi. Penumpang pesawat sering kali berusaha keras mendapatkan tidur yang cukup selama penerbangan, entah dengan membawa bantal leher dan membeli "hammock kaki" yang mahal.

Sebagian besar upaya ini, meski mungkin sia-sia, sama sekali tidak berbahaya. Namun, satu trik penerbangan yang beredar di TikTok dan Instagram dalam beberapa bulan terakhir telah membuat para ahli khawatir.

Dalam video tersebut, melansir CNN, Minggu (23/2/2025), penumpang terlihat menekuk lutut mereka ke dada dan meletakkan kaki di tepi kursi. Mereka kemudian mengencangkan sabuk pengaman di sekitar pergelangan kaki untuk mencegah kaki tergelincir dari kursi, sehingga mereka dapat menyandarkan kepala mereka di lutut.

Tidak mengherankan, pramugari di Amerika Serikat (AS) tidak mendukung penumpang yang mencoba melakukan trik ini. Sara Nelson, presiden Association of Flight Attendants-CWA, yang mewakili 55 ribu pramugari di 20 maskapai penerbangan, tidak berbasa-basi.

"Ini sangat berbahaya," katanya dalam sebuah pernyataan pada CNN. "Sabuk pengaman dirancang untuk posisi duduk dan dipakai di sekitar pinggang Anda. Ini untuk melindungi Anda sebaik-baiknya jika terjadi turbulensi, pendaratan darurat, atau kecelakaan."

"Ini bukan hanya untuk keselamatan Anda," imbuhnmya. "Jika Anda tidak mengenakan sabuk pengaman dengan benar, Anda kemungkinan akan melukai orang lain saat terlempar dalam turbulensi."

Reaksi Beragam

Pesawat
Ilustrasi pakai sabuk pengaman di pesawat. (dok. unsplash.com/angelacompagnone)... Selengkapnya

Pramugari itu juga mengatakan, hal itu bisa membuat Anda bermasalah dengan hukum. "Intinya, ini adalah pelanggaran peraturan federal dan instruksi dari awak pesawat. Hentikan," kata Nelson. "Penolakan yang disengaja juga akan membuat Anda dikenai denda hingga 35 ribu dolar AS."

Reaksi terhadap video viral di media sosial tentang penumpang yang memperagakan trik tidur dengan sabuk pengaman beragam. Beberapa mengatakan, mereka akan mencobanya pada penerbangan berikutnya, sementara yang lain mengklaim mereka tidak cukup lentur atau terlalu tinggi untuk mencoba melakukannya.

Sebagian membelanya, mengatakan maskapai penerbangan telah mendorong penumpang melakukan tindakan ekstrem dengan membuat kursi kelas ekonomi terlalu kecil dan tidak nyaman. Banyak kritikus juga ikut berkomentar, memperingatkan secara gamblang tentang cedera yang dapat terjadi selama turbulensi hebat.

Banyak juga yang menyarankan bahwa mengencangkan sabuk pengaman di pergelangan kaki akan meningkatkan risiko pembekuan darah. Dr. Nathan Connell, seorang ahli hematologi di Rumah Sakit Brigham dan Wanita serta profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Harvard di Boston, memberi pendapatnya mengenai masalah ini.

Risiko Cedera Kaki

Ilustrasi kabin pesawat terbang
Ilustrasi pakai sabuk pengaman di pesawat. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)... Selengkapnya

Connell berkata, "Sulit untuk mengatakan apakah trik bepergian ini secara khusus akan menyebabkan pembekuan darah, tapi saya akan berhati-hati dengan apapun yang membatasi aliran darah karena itu dapat menyebabkan peningkatan risiko pembekuan darah."

"Jika terjadi turbulensi atau keadaan darurat, dan kaki seseorang terpasang sabuk pengaman seperti ini, itu dapat menyebabkan cedera kaki atau pergelangan kaki, yang juga dapat menyebabkan pembekuan darah," ia menambahkan.

Pakar American Society of Hematology mencatat jutaan orang bepergian setiap tahun, tapi belum ada penelitian kuat yang mengevaluasi semua faktor yang menyebabkan "tromboemboli vena" alias bekuan darah terkait perjalanan seperti trombosis vena dalam (DVT) atau emboli paru (PE).

"Data yang kami miliki menunjukkan bahwa durasi penerbangan lebih dari empat jam mungkin menyebabkan peningkatan risiko pembekuan darah, tapi lebih mungkin bahwa penerbangan lebih dari delapan jam merupakan risiko sebenarnya untuk sebagian besar kasus," kata dia menambahkan.

Cegah Pembekuan Darah Saat Terbang

Kabin Pesawat
Ilustrasi kabin pesawat. (iStockphoto)... Selengkapnya

Connell menyambung, "Meski risikonya berubah seiring durasi penerbangan ini, jumlah absolut orang yang mengalami pembekuan darah masih kecil." Jadi, bagaimana sarannya untuk mereka yang khawatir tentang risiko pembekuan darah saat terbang?

Ia menyebut, tetaplah terhidrasi dengan baik, kenakan pakaian yang longgar dan nyaman yang tidak membatasi gerakan atau aliran darah, serta jika memungkinkan, berdirilah dan bergeraklah selama penerbangan.

"Saya pikir, saran terpenting yang saya berikan pada pasien saya adalah bahwa kebanyakan orang, bahkan mereka yang memiliki kelainan pembekuan darah bawaan, tidak akan pernah mengalami pembekuan darah, tapi kombinasi berbagai risiko bersama-sama dapat berkontribusi pada kemungkinan seseorang mengalami DVT atau PE," kata Connell.

"Terbang sangat aman, dan dengan mendidik diri sendiri tentang cara-cara mengurangi pembekuan darah, Anda dapat menikmati perjalanan yang menyenangkan," ia menyambung. Itu, sebutnya, termasuk menjaga pergelangan kaki Anda jauh dari sabuk pengaman.

Infografis Sederet Aturan Koper Pintar Masuk Kabin Pesawat. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Sederet Aturan Koper Pintar Masuk Kabin Pesawat. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya