Liputan6.com, Jakarta - Presiden Trump dan ibu negara Melania Trump memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus di pemakaman Paus pada Sabtu pagi (26/4/2025), yang juga dihadiri para pemimpin dan pejabat dunia terkemuka. Keluarga Trump duduk di barisan terdepan dalam upacara tersebut.
Mengutip dari laman New York Post, sebelumnya ada spekulasi bahwa protokol Vatikan akan menempatkan mereka di belakang para uskup agung, uskup, kardinal, dan raja yang berkuasa. Trump terlihat mengenakan jas dan dasi biru tua, sementara Melania, yang mengenakan gaun renda hitam.
Baca Juga
Di barisan depan, Melania tampak diapit oleh Presiden Finlandia Alexander Stubb dan Presiden Estonia Alar Karis. Selain terlihat aman dengan mantel hitam, ia menyematkan tudung berenda yang biasa dikenakan orang ketika datang ke pemakaman.
Advertisement
Tampak pula perhiasan kalung dengan liontin berbentuk salib. Selain itu tak ada kesan mencolok, bahkan riasannya tampak tipis. Bibirnya hanya dipulas lipstik warna pink fuchisia yang membuatnya tampak segar.
Pasangan itu tiba di Italia pada hari Jumat untuk perjalanan internasional pertama masa jabatan keduanya, dan tepat pada saat ulang tahun Melania yang ke-55, yang juga jatuh pada hari Sabtu. "Ulang tahunnya masih berlaku," kata Trump kepada wartawan di Air Force One pada hari Jumat.
"Saya akan mengajaknya makan malam di Boeing," canda Trumpketika ditanya bagaimana mereka akan merayakannya. "Saya akan mengajaknya makan malam di Air Force One."
Trump: Paus Orang Baik
Sebelum menuju Roma, Trump memuji mendiang Paus sebagai "orang baik" yang "mencintai dunia." "Menurut saya dia orang yang luar biasa," kata Trump.
Trump dan Paus Fransiskus sebelumnya pernah berselisih pendapat soal imigrasi. Pada 2016, mendiang Paus Fransiskus menyebut rencana deportasi massal sebagai "aib." Trump menyebut komentar itu "menjijikkan."
Presiden dan ibu negara, bersama delegasi AS, juga duduk di dekat perwakilan dari Ethiopia dan Eswatini, yang sebelumnya dikenal sebagai Swaziland, karena protokol Vatikan yang mengurutkan para pemimpin dunia berdasarkan abjad sesuai nama negara mereka dalam bahasa Prancis.
Delegasi tersebut meliputi Perwakilan Nancy Pelosi (D-Calif.), Tom Suozzi (D-N.Y.), Laura Gillen (D-N.Y.) dan Senator Dick Durbin (D-Ill.) dan Edward Markey (D-Mass.). Mantan Presiden Joe Biden menghadiri pemakaman tersebut bersama istrinya, Jill Biden.Â
Sejumlah pemimpin dunia lainnya berkumpul di pemakaman tersebut, termasuk Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Secara total, delegasi asing dari 164 negara menghadiri pemakaman tersebut. Fransiskus meninggal pada hari Senin Paskah di usia 88 tahun di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.
Â
Advertisement
Aturan Berpakaian Saat Pemakaman Paus Fransiskus
Ada aturan berpakaian di Vatikan yang telah ditentukan secara ketat. Ada ketetapan yang jelas untuk "tamu berpangkat tinggi" yang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, pada Sabtu pagi ini.
Melansir VOL.AT, Jumat, 25 April 2025, pelayat pria harus memakai jas berwarna gelap di pemakaman Paus Fransiskus, beserta dasi hitam panjang dan kancing hitam di kerah jas sebelah kiri. Untuk pelayat perempuan diharuskan mengenakan mantel hitam panjang, sarung tangan hitam, serta penutup kepala.
Hanya satu perhiasan yang diperbolehkan, yakni kalung mutiara. Kemudian, baik pria maupun wanita yang ingin memasuki Basilika Santo Petrus untuk mengucapkan selamat tinggal pada Paus Fransiskus, mereka harus menutupi lutut dan lengan bagian atas mereka.
Adapun pengunjung juga dilarang mengenakan atasan tanpa lengan atau berpotongan rendah. Jika mengenakan rok, gaun, atau celana pendek, panjangnya harus di bawah lutut. Tato pada umumnya diperbolehkan. Tetapi, orang dengan tato yang dapat dianggap menyinggung moral Katolik, agama Katolik, atau kesopanan umum dapat ditolak masuk ke Basilika Santo Petrus.
Aturan untuk Aksesori
Ini juga berlaku untuk perhiasan, simbol, dan slogan pada pakaian. Para peziarah diharapkan melepas topi mereka sebelum memasuki Basilika Santo Petrus atau Museum Vatikan. Mengenakan topi di dalam ruangan dianggap sebagai perilaku yang tidak sopan. Di dalam gereja, hanya pria yang diharuskan melepas penutup kepala mereka.
Protokol ketat juga akan diterapkan terkait tempat duduk pada upacara berkabung di Lapangan Santo Petrus. Ratusan kepala negara dan pemerintahan, serta raja dan kardinal, diperkirakan akan hadir di Roma untuk upacara berkabung di Lapangan Santo Petrus.
Protokol tersebut menetapkan bahwa kursi terdepan di pemakaman Paus Fransiskus akan diberikan pada Presiden Italia dan Argentina, negara asal mendiang Paus, serta delegasi mereka. Delegasi Italia adalah yang terbanyak, yakni terdiri dari Presiden Sergio Mattarella yang didampingi putrinya Laura, Perdana Menteri Giorgia Meloni, presiden Senat, Ignazio La Russa, DPR, Lorenzo Fontana, serta beberapa menteri.
Advertisement
