Kenali Bahayanya! Ini 5 Ciri-Ciri Bakso Tikus yang Wajib Diketahui

Tak hanya nikmat, bakso juga menyimpan risiko kesehatan jika terbuat dari bahan tak layak konsumsi seperti tikus. Kenali ciri-ciri bakso tikus dan cara aman memilihnya!

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 22 Apr 2025, 11:32 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2025, 11:03 WIB
ciri-ciri bakso tikus
ciri-ciri bakso tikus ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bakso adalah salah satu kuliner yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, dan bisa ditemukan hampir di setiap sudut, dari pedagang kaki lima hingga restoran mewah. Keberagaman penyajian dan rasa bakso membuat makanan ini begitu istimewa dan selalu dinikmati oleh banyak orang.

Namun, di balik popularitasnya, ada kekhawatiran yang muncul terkait kualitas dan keamanan bakso yang dijual di pasaran, khususnya mengenai kemungkinan penggunaan daging tikus sebagai bahan baku. Isu mengenai penggunaan daging tikus dalam pembuatan bakso bukanlah hal yang sepele, mengingat selain melanggar standar keamanan pangan, hal ini juga dapat membahayakan kesehatan konsumen.

Daging tikus, seperti yang diketahui, berisiko mengandung berbagai penyakit zoonosis yaitu penyakit yang dapat berpindah dari hewan ke manusia. Maka dari itu, kita akan mengupas tuntas tentang bagaimana cara membedakan bakso yang terbuat dari daging tikus dengan bakso yang menggunakan daging sapi atau ayam yang aman untuk dikonsumsi.

Simak beberapa cirinya yang dirangkum dari berbagai sumber pada Selasa (22/4/2025).

Mengenal Ciri-Ciri Bakso Tikus

Ilustrasi bakso
Ilustrasi bakso (Photo by jcomp on Freepik)... Selengkapnya

Mengenali bakso tikus sangat penting untuk melindungi diri dari kemungkinan mengonsumsi makanan yang tidak aman dan tidak layak dikonsumsi. Dengan memahami ciri-ciri fisik bakso tikus, Anda bisa lebih berhati-hati dan memilih dengan bijak sebelum membeli makanan tersebut. Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dapat membantu Anda mengidentifikasi apakah bakso yang Anda beli terbuat dari bahan yang tidak diinginkan, seperti daging tikus.

1. Warna Bakso yang Cenderung Pucat

Salah satu ciri fisik yang paling mudah dikenali adalah warna bakso tersebut. Bakso tikus biasanya memiliki warna yang lebih pucat atau keabu-abuan dibandingkan dengan bakso daging sapi atau ayam yang umumnya berwarna lebih gelap atau kemerahan. Pada bakso daging sapi, warna yang khas adalah merah kecokelatan, sedangkan bakso tikus cenderung lebih putih pucat. Perbedaan ini bisa menjadi petunjuk awal bahwa bakso tersebut tidak terbuat dari bahan yang seharusnya.

2. Tekstur Bakso yang Lebih Keras dan Padat

Perbedaan tekstur juga bisa menjadi tanda yang jelas. Jika bakso terasa lebih keras, padat, dan kurang kenyal, kemungkinan besar itu adalah bakso tikus. Ketika ditekan, bakso tikus tidak akan elastis seperti bakso daging sapi atau ayam. Sebaliknya, bakso yang terbuat dari daging hewan ternak biasanya memiliki tekstur yang lebih lembut dan kenyal. Selain itu, bakso tikus cenderung lebih mudah hancur atau pecah ketika dibelah, menunjukkan kualitas bahan yang berbeda dengan daging ternak.

3. Aroma yang Tidak Sedap dan Menyengat

Aroma juga menjadi indikator penting dalam mengenali bakso tikus. Meskipun sudah dimasak dengan berbagai bumbu, bakso tikus sering kali mengeluarkan bau yang lebih menyengat dan amis. Bau khas tikus yang tidak sedap bisa saja masih terasa meskipun bakso telah diolah dengan bumbu yang kuat. Jika Anda mencium aroma yang tidak biasa atau agak mencurigakan, itu bisa menjadi tanda bahwa bakso yang Anda konsumsi terbuat dari bahan yang tidak seharusnya.

4. Serat Daging yang Halus dan Rapat

Ciri-ciri fisik lain yang perlu diperhatikan adalah serat daging pada bakso. Jika Anda membelah bakso, Anda akan melihat bahwa serat pada bakso tikus lebih halus dan rapat dibandingkan dengan bakso daging sapi. Hal ini disebabkan oleh struktur otot tikus yang berbeda dengan hewan ternak lainnya. Pada daging sapi, seratnya lebih kasar dan lebih terpisah, sementara pada bakso tikus, seratnya lebih halus dan terkompresi.

5. Rasa yang Kurang Gurih

Walaupun bumbu yang kuat dapat menutupi rasa asli dari bakso, Anda mungkin akan menemukan bahwa bakso tikus cenderung memiliki rasa yang lebih hambar dan kurang gurih dibandingkan dengan bakso yang terbuat dari daging sapi atau ayam. Bakso daging sapi biasanya lebih lezat dan memiliki rasa yang lebih kaya. Oleh karena itu, jika Anda merasa bakso terasa kurang gurih meskipun sudah diberi bumbu, bisa jadi itu adalah tanda bahwa bahan bakso tersebut bukan berasal dari daging yang umum digunakan.

Perlu diingat bahwa meskipun ciri-ciri di atas dapat membantu Anda mengidentifikasi bakso tikus, dalam beberapa kasus, ciri-ciri tersebut mungkin sulit dikenali. Hal ini terutama terjadi jika bakso tikus dicampur dengan daging lain atau telah diolah dengan bumbu yang kuat yang dapat menutupi rasa dan bau aslinya. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi konsumen untuk selalu berhati-hati saat membeli bakso, terutama di tempat yang tidak terjamin kebersihannya atau dari penjual yang reputasinya kurang baik.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kebersihan tempat penjualan bakso dan memastikan bahwa penjual memiliki reputasi yang baik. Membeli dari tempat yang terjamin kualitasnya dapat meminimalkan risiko mengonsumsi bakso yang tidak aman atau terbuat dari bahan yang meragukan.

 

Bahaya yang Dapat Timbul Akibat Mengonsumsi Bakso Tikus

Ilustrasi bakso (Food photo created by jcomp - www.freepik.com)
Ilustrasi bakso (Food photo created by jcomp - www.freepik.com)... Selengkapnya

Mengonsumsi bakso yang terbuat dari daging tikus dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius dan berbahaya. Daging tikus, terutama jika tidak diolah dengan benar, memiliki risiko tinggi dalam hal kontaminasi penyakit dan zat berbahaya yang dapat merugikan tubuh manusia. Berikut adalah beberapa bahaya yang perlu diwaspadai:

1. Penyakit Zoonosis yang Dapat Menular ke Manusia

Tikus dikenal sebagai pembawa berbagai jenis penyakit zoonosis, yang merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit berbahaya yang bisa ditularkan melalui konsumsi daging tikus termasuk leptospirosis, salmonellosis, dan hantavirus. Leptospirosis dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot yang parah, bahkan dapat berujung pada kerusakan hati dan ginjal jika tidak segera ditangani. Salmonellosis, di sisi lain, mengarah pada keracunan makanan yang ditandai dengan diare, demam, dan sakit perut. Sementara itu, hantavirus dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang berat, berpotensi mengancam jiwa. Mengonsumsi daging tikus yang terkontaminasi dengan bakteri atau virus ini dapat memicu penularan penyakit-penyakit tersebut, yang berpotensi membahayakan kesehatan Anda.

2. Risiko Keracunan Makanan Akibat Bakteri Patogen

Daging tikus yang tidak diproses dengan baik dapat mengandung sejumlah besar bakteri patogen yang berbahaya bagi tubuh manusia. Salah satu contoh yang paling umum adalah bakteri Escherichia coli (E. coli) dan Campylobacter, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Jika bakteri ini masuk ke dalam tubuh, gejala keracunan makanan bisa muncul, seperti mual, muntah, diare, dan demam tinggi. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, keracunan makanan dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius dan memerlukan perawatan medis. Oleh karena itu, mengonsumsi daging tikus yang tidak melalui prosedur sanitasi yang ketat sangat berisiko bagi kesehatan.

3. Infeksi Parasit Berbahaya dari Tikus

Tikus sering menjadi inang bagi berbagai jenis parasit yang dapat menginfeksi tubuh manusia, salah satunya adalah cacing pita. Parasit-parasit ini hidup di dalam tubuh tikus dan dapat berpindah ke tubuh manusia jika daging tikus yang terinfeksi dikonsumsi. Infeksi parasit ini bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius, seperti gangguan pencernaan, penurunan berat badan yang drastis, serta rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Beberapa parasit juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berat jika tidak segera diobati, yang mungkin memerlukan penanganan medis jangka panjang.

4. Reaksi Alergi Terhadap Daging Tikus

Selain risiko infeksi, beberapa orang juga dapat mengalami reaksi alergi akibat konsumsi daging tikus. Alergi terhadap daging tikus bisa disebabkan oleh adanya protein tertentu dalam daging yang tidak biasa ditemukan pada daging hewan lain, seperti daging sapi atau ayam. Reaksi alergi ini bisa bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti gatal-gatal atau ruam kulit, hingga gejala yang lebih berat, seperti sesak napas, pembengkakan, atau bahkan syok anafilaksis. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki alergi terhadap protein tertentu, konsumsi bakso tikus bisa menimbulkan risiko yang sangat berbahaya.

5. Paparan terhadap Kontaminasi Kimia

Tikus yang hidup di lingkungan perkotaan atau tempat-tempat yang tercemar sering terpapar berbagai bahan kimia berbahaya. Tikus dapat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan kimia beracun, seperti pestisida, rodentisida, atau bahkan bahan berbahaya lainnya yang ada di sekitar lingkungan tempat mereka tinggal. Jika daging tikus ini dikonsumsi oleh manusia, dapat terjadi paparan tidak langsung terhadap zat-zat kimia yang berbahaya tersebut. Paparan terhadap bahan kimia berbahaya ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan organ dalam tubuh, tergantung pada tingkat keparahan paparan.

Tips untuk Menghindari Konsumsi Bakso Tikus

bakso
Ilustrasi bakso/copyright freepik.com/Jcomp... Selengkapnya

Untuk menghindari risiko mengonsumsi bakso tikus, yang dapat berbahaya bagi kesehatan, penting bagi konsumen untuk lebih waspada dan cermat dalam memilih tempat atau penjual bakso. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri dari potensi bahaya tersebut:

1. Memilih Penjual yang Terpercaya dan Terkenal

Langkah pertama yang sangat penting adalah membeli bakso hanya dari penjual yang sudah Anda kenal dan percayai. Hindari membeli bakso dari pedagang yang tidak memiliki reputasi jelas atau yang baru pertama kali Anda temui. Penjual yang sudah lama beroperasi dan dikenal oleh banyak orang cenderung lebih memperhatikan kualitas bahan baku dan kebersihan, sehingga risiko mendapatkan bakso tikus bisa lebih rendah.

2. Perhatikan Harga dengan Cermat

Salah satu indikator yang bisa Anda gunakan untuk menghindari bakso tikus adalah dengan memperhatikan harga yang ditawarkan. Waspadalah jika harga bakso terlalu murah atau jauh di bawah harga pasar pada umumnya. Harga yang sangat rendah sering kali menjadi tanda bahwa bahan baku yang digunakan tidak terjamin kualitasnya dan bisa jadi melibatkan penggunaan bahan yang tidak aman, termasuk daging tikus. Oleh karena itu, pastikan harga yang dibayar sebanding dengan kualitas yang diterima.

3. Cek Sertifikasi Halal Jika Diperlukan

Bagi Anda yang beragama Islam, penting untuk memastikan bahwa bakso yang dibeli memiliki sertifikasi halal yang sah dari lembaga yang terpercaya. Sertifikasi halal menunjukkan bahwa produk tersebut telah melewati pengawasan yang ketat dan diproses sesuai dengan ketentuan agama. Penjual yang memiliki sertifikasi halal juga cenderung lebih memperhatikan proses produksi dan bahan baku yang digunakan, sehingga mengurangi risiko tercampurnya bahan yang tidak sesuai standar.

4. Amati Kebersihan Tempat Penjualan

Kebersihan adalah faktor penting dalam memilih tempat untuk membeli bakso. Tempat penjualan yang terjaga kebersihannya sering kali menjadi indikasi bahwa penjual peduli terhadap kualitas bahan yang digunakan. Pastikan bahwa tempat tersebut bersih, baik di area pembuatan maupun tempat penyajian. Penjual yang tidak memperhatikan kebersihan dapat berisiko menggunakan bahan yang tidak layak, yang bisa menyebabkan masalah kesehatan.

5. Tanya Asal Usul Daging yang Digunakan

Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual mengenai asal-usul daging yang digunakan dalam pembuatan bakso. Penjual yang jujur dan transparan akan dengan senang hati memberikan informasi yang Anda butuhkan tentang sumber daging mereka. Jika penjual kesulitan atau enggan memberikan penjelasan, hal ini bisa menjadi tanda bahwa ada yang perlu dipertanyakan mengenai kualitas atau asal-usul bahan yang digunakan.

6. Kenali Ciri-Ciri Fisik Bakso Tikus

Dengan mempelajari ciri-ciri fisik bakso tikus yang telah dibahas sebelumnya, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi bakso yang tidak layak konsumsi. Misalnya, bakso tikus biasanya memiliki warna pucat, tekstur yang keras dan kurang kenyal, serta aroma yang tidak sedap. Ketika membeli bakso, pastikan Anda memeriksa ciri-ciri ini untuk memastikan kualitas dan keamanannya.

7. Pilih Merek Bakso yang Terpercaya dan Terdaftar

Jika Anda membeli bakso dalam kemasan, pastikan untuk memilih merek yang sudah terkenal dan memiliki izin edar resmi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Merek-merek yang sudah teruji kualitasnya biasanya telah melewati berbagai pengujian dan proses produksi yang ketat, sehingga Anda bisa lebih percaya pada keamanan dan kualitas produknya.

8. Buat Bakso Sendiri di Rumah

Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa bakso yang Anda konsumsi aman dan terjamin kualitasnya adalah dengan membuatnya sendiri di rumah. Dengan cara ini, Anda dapat mengontrol secara langsung bahan baku yang digunakan dan memastikan kebersihan proses pembuatannya. Meskipun memerlukan waktu dan usaha lebih, membuat bakso sendiri adalah pilihan yang sangat aman dan memberikan Anda kebebasan untuk menyesuaikan bahan sesuai dengan kebutuhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya