Liputan6.com, Jakarta - Ini kegiatan Tati Mulyati di salah satu rumah singgah bagi penderita kanker di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ia menjadi pengrajin sekaligus motivator kerajinan sulam bagi para penderita kanker.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV dalam Sosok Minggu Ini, Minggu (9/3/2014), Tati sempat terkena kanker payudara stadium lanjut dan divonis dokter usianya tersisa 6 bulan saja.
Tapi kini, 20 tahun kemudian Tati ternyata tetap bertahan. Ia tetap semangat bertahan dan berdoa semoga panjang umur karena waktu itu anak-anaknya masih kecil.
"Saya terus bertahan dan meminta, Ya Allah berikanlah saya umur panjang karena anak-anak masih kecil" cerita Tati.
Sekarang, Tati mencurahkan waktunya untuk memberi semangat pada penderita kanker. Caranya dengan memberi pelajaran teknik menyulam. Dengan sulam, pasien kanker lebih mudah terhindar dari emosi negatif. Sulam juga jadi wadah menuangkan kreatifitas.
Upaya Tati membantu sesama tidak berhenti pada penderita kanker. Ia juga memberi motivasi dan pelatihan pada warga binaan di lembaga pemasyarakatan.
Di rumahnya, di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Tati membagi ilmu sulam secara cuma-cuma pada kalangan tidak mampu. Umumnya peserta berasal dari kalangan ibu rumah tangga lanjut usia. Kemudian berdirilah Yayasan Tati Sulam.
Keluarga dekat tahu betul perjuangan batin Tati. Sempat terpuruk setelah vonis kanker, kini Tati bisa bangkit dengan membantu orang lain.
Sejak kecil, wanita asal Cianjur ini sudah mencintai sunia sulam menyulam. Selesai belajar sulam pada orang tuanya sendiri, Tati kemudian ikut kursus sulam, termasuk dengan guru asal Jepang. Sekarang Tati sudah menguasai berbagai teknik sulam, termasuk sulam 3 dimensi.
Untuk mewadahi usaha dan kreatifitas para penyulam, Tati kemudian membentuk Koperasi Jemari Manis. Anggotanya sekarang sudah mencapai ratusan orang. Berbekal sulam, Tati bisa menyentuh kehidupan banyak orang.
Kini di usia yang sudah 60 tahun, lulusan Universitas Al Azhar ini masih siap berbagi sikap positif dengan siapa saja. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
[VIDEO] Sumartono, Aktivis PMI Penggerak Pengobatan Gratis
[VIDEO] Pasutri di Depok Bantu Ekonomi Warga Melalui Bank Sampah
Advertisement
TNI AL Kirim 5 Kapal Perang Cari Malaysia Airlines
Â