Liputan6.com, Jakarta - Apple Store di AS mengalami lonjakan pembelian iPhone setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif impor baru.
Banyak pelanggan khawatir harga produk Apple akan naik dan akhirnya berbondong-bondong membeli sebelum kenaikan berlaku.
Beberapa karyawan Apple Store mengungkapkan hampir setiap pelanggan bertanya apakah harga akan segera naik. Tapi, Apple belum memberikan arahan kepada staf ritel soal cara merespons kekhawatiran ini.
Advertisement
Dikutip dari 9to5mac, Selasa (8/4/2025), pemerintah AS menetapkan tarif 34 persen untuk produk dari China dan 26 persen dari India, dua negara tempat mayoritas produk Apple dirakit.
Meski belum ada kepastian soal kenaikan harga, Apple dikabarkan telah mengangkut lima pesawat penuh produk dari China dan India untuk menjaga harga tetap stabil lebih lama.
Di sisi lain, Apple juga mempertimbangkan ekspansi ke Brasil bersama Foxconn, mengingat tarif impor dari negara tersebut lebih rendah, hanya 10 persen.
Sementara itu, saham Apple sudah turun lebih dari 18 persen sejak kebijakan tarif Trump ini diumumkan.
Apple Alihkan Produksi iPhone dari China ke Brasil, Hindari Tarif Impor Trump?
Di sisi lain, Apple dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk memperluas pabrik iPhone di Brasil. Sumber anonim menyebutkan, langkah ini dilakukan untuk menghindari dampak tarif impor diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini.
Menurut laporan 9to5Mac, Senin (7/4/2025), Apple ingin memanfaatkan tarif impor lebih rendah dari Brasil--hanya sebesar 10 persen--dibandingkan tarif 34 persen dari Cina dan 26 persen dari India.
Strategi Alternatif Apple Tekan Harga iPhone?
Raksasa teknologi berbasis di Cupertino ini sebenarnya telah merakit beberapa model iPhone di Brasil sejak 2011, dengan mitra kerja sama perakitan Foxconn.
Namun, selama ini produksi dari pabrik berlokasi di Sao Paulo tersebu hanya terbatas untuk model iPhone entry-level dipasarkan secara lokal di negara tersebut.
Karena kebijakan tarif Trump, Apple disebut ingin merakit lebih banyak model, termasuk untuk pertama kalinya model iPhone 16 Pro, akan keluar dari pabrik di Negeri Samba itu.
Kabar ini diperkuat dengan munculnya sertifikasi dari regulator telekomunikasi Brasil, yakni Anatel. “Kemungkinan perluasan perakitan iPhone di Brasil mulai dipelajari tahun lalu, dengan peningkatan pada mesin dan proses industri,” tulis laporan tersebut.
Advertisement
Dampak Tarif Trump Terhadap Apple?
Kebijakan tarif impor Donald Trump ini berdampak besar terhadap rantai pasokan Apple yang selama ini sangat bergantung pada Cina. Dengan tarif impor hingga 34 persen dari produk Tiongkok, perusahaan harus mencari alternatif lain agar bisa tetap kompetitif di pasar Amerika Serikat.
Sementara India yang juga menjadi basis produksi iPhone, ikut dikenakan tarif sebesar 26 persen. Brasil muncul sebagai alternatif lebih menguntungkan karena tarifnya hanya 10 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dua negara lainnya.
Jika rencana ekspansi ini terwujud, maka iPhone rakitan Brasil bukan hanya akan melayani pasar lokal, tetapi juga akan diekspor ke pasar Amerika Serikat dengan beban pajak jauh lebih ringan.
Infografis Tarif Impor Ala Donald Trump.
Advertisement
