Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan bakal mengepalai pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Targetnya, akan ada 70 ribu KopDes Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia.
Zulkifli bilang hal itu sudah jadi penunjukkan dari Presiden Prabowo Subianto. Targetnya ada Koperasi Desa Merah Putih rampung dibentuk dalam waktu dekat.
Baca Juga
"Saya dapat tugas yang sangat mulia, yaitu diminta presiden sebagai Ketua Satgas untuk pembentukan Kopdes Merah Putih," kata Menko Zulkifli, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Advertisement
"Mudah-mudahan ini berapa bulan ini bisa kita selesaikan," ia menambahkan.
Dia menegaskan, pendanaan KopDes Merah Putih akan bersumber dari kas negara, baik APBN maupun APBD. Dia menghitung akan ada 70-80 ribu koperasi di desa-desa dalam waktu dekat.Â
"Akan dibangun di 70.000 sampai 80.000 desa. KopDes itu untuk mengembangkan ekonomi desa dan menyambungkan potensi desa langsung ke perkotaan. Sebaliknya keperluan desa dari perkotaan bisa juga langsung didistribusikan oleh KopDes," terangnya.
Dengan demikian, harapannya KopDes Merah Putih bisa memutus mata rantai tengkulak yang kerap merugikan.
"Sehingga kita akan memangkas jalur distribusi yang panjang dan kita juga memangkas peran-peran tengkulak-tengkulak yang kadang-kadang mengisap darah para petani kita," ungkap dia.
Dibentuk Juni 2025
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan sebanyak 70 ribu koperasi desa (Kopdes) Merah Putih sudah terbentuk dan mulai beroperasi pada Juli 2025.
Zulhas menyatakan saat ini pihaknya tengah menunggu instruksi presiden (inpres) terkait pembentukan koperasi desa Merah Putih, yang bertujuan untuk mempercepat rantai pasok dari kota ke desa.
"Mungkin Juni-Juli sudah bisa 70 ribu. Jadi, koperasi ini akan memangkas rantai pasok desa bisa langsung ke kota. Barang dari kota bisa langsung ke desa," kata Zulhas di Jakarta, Senin, 31 Maret 2025.
Koperasi Dapat Rp 3 M
Dia menyatakan untuk pembiayaan yang diberikan kepada koperasi yakni di kisaran angka Rp3-5 miliar, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk pinjaman bagi anggota koperasi, serta untuk menyerap hasil panen para petani, sehingga dapat memacu ekonomi di level desa.
"Tapi, dari mana sumbernya, APBD atau APBN, lagi kita matangkan," ujarnya yang dikutip dari Antara.
Menurut dia, untuk inpres pembentukan kopdes Merah Putih akan rampung selama satu bulan.
 "Mudah-mudahan sebulan selesai," kata dia pula.
Â
Â
Advertisement
Menteri Koperasi Budi Arie Sebut Kopdes Merah Putih untuk Percepat Pembangunan Desa
Sebelumnya, Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menuturkan, Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih merupakan investasi bagi desa. Investasi tersebut akan berbentuk gerai, unit simpan pinjam, klinik desa, apotik desa, hingga investasi dalam bentuk transportasi logistik.
Ia juga membantah Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bukan salah satu penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat turun di level 5 persen pada Selasa, 18 Maret 2025.
Budi Arie menuturkan, Kopdes Merah Putih adalah rancangan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat menengah ke bawah, terutama di desa.
"Daya beli masyarakat meningkat. Ekonomi akan lebih meningkat. Pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih tinggi dengan adanya kopdesk merah putih. Kok dihubung-hubungkan dengan (IHSG)," ujar Budi kepada media, Jakarta, dikutip Kamis (20/3/2025).
Ia menuturkan, meskipun salah satu sumber pendanaan Kopdes Merah Putih berasal dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), ia memastikan tidak ada risiko kredit macet karena pembayarannya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Enggak loh. Bagaimana macet? (Kredit) Bagaimana macet orang dibayar pake APBN? Dan ini, ingat loh. Kopdes merah putih ini bukan ekonomi konsumtif," kata dia.
Dia bilang ada Kopdes ini merupakan investasi bagi desa, di mana nantinya investasi tersebut akan berbentuk gerai, unit simpan pinjam, klinik desa, apotik desa, hingga investasi dalam bentuk transportasi logistik. "Loh kok di menghambat ini bukan ambur-ambur duit loh," ujar Menkop Budi Arie.
Ia menegaskan, ada Kopdes Merah Lutih justru mempercepat pembangunan desa dan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di 8 persen.
"Kopdes merah putih ini justru untuk mempercepat pembangunan desa. Karena daya dongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kalau mau 8 persen salah satunya adalah desa. Digerakkan ekonomi. Gitu loh. Ya. Jadi kalau yang bilang itu, enggak ada itu," ujar dia.
Â
Menko Zulkifli Hasan: Koperasi Desa Merah Putih Bisa Potong Rantai Tengkulak
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan Koperasi Desa Merah Putih bisa memotong rantai distribusi pangan. Termasuk keterlibatan tengkulak dalam penyaluran bahan pangan.
Pembentukan KopDes Merah Putih ditargetkan rampung dalam 6 bulan. Salah satu perannya adalah melakukan distribusi pangan, baik dari desa maupun menuju desa.
"(KopDes Merah Putih) juga akan memotong rantai pasok sembako, kebutuhan-kebutuhan desa bisa langsung dari produsen, bisa sampai di koperasi," ungkap Menko Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (17/3/2025).
KopDes Merah Putih juga bisa memasok kebutuhan pangan yang ada di wilayah desa. Proses distribusi ini bisa tidak melibatkan perantara atau tengkulak.
"Selain koperasi ini nanti bisa menyuplai warung-warung yang ada di desa, juga bisa menyuplai kebutuhan masyarakat," ujar dia.
"Sehingga bisa memotong middleman atau tengkulak-tengkulak," tegas Menko Zulkifli.
Dia menerangkan, KopDes Merah Putih bisa membantu petani untuk menjual gabah hasil panen ke Perum Bulog. Termasuk penyaluran pupuk subsidi yang akan diterima langsung petani.
"Pengadaan dari petani ke Bulog, gabah atau pupuk ini dipotong (dari) tengkulak-tengkulak, juga sebaliknya nanti hasil mereka langsung ke pusat-pusat atau ke Bulog, begitu juga barang dari kota, produsen juga bisa masuk ke desa-desa," tutur dia.
Kepastian Harga
Pada kesempatan tersebut, Menko Zulkifli turut menyebut KopDes Merah Putih bisa menjaga harga hasil panen petani. Misalnya dengan menyimpan lebih dahulu hasil panen ketika harga kurang baik di pasaran.
Teknologi penyimpanan pun akan ditingkatkan. Misalnya dengan tambahan adanya gudang dingin atau cold storage di tiap desa.
"Maka nanti koperasi ini bisa juga menanggulangi, juga bisa menanggulangi hasil pertanian desa itu, disimpan dulu kalau harga lagi kurang bagus, karena nanti ada juga cold storage dan lain-lain," terangnya.
Â
Advertisement
