Liputan6.com, Pemalang - Gempa tremor yang terjadi di Gunung Slamet cenderung menurun dalam 6 jam terakhir. Padahal, sehari sebelumnya erupsi berupa abu masih terus terjadi yang menunjukkan adanya pergerakan gas dan fluida dari perut gunung menuju puncak.
"Secara visual, masih terjadi embusan-embusan asap. Kemudian secara instrumental dari rekaman gempa, ada kecenderungan menurun dari amplitudo tremornya," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sukedi, Sabtu (22/3/2014).
Ia mengatakan kondisi tersebut berbeda dengan beberapa hari sebelumnya di mana Gunung Slamet mengalami gempa tremor secara terus-menerus. Dalam hal ini, Gunung Slamet biasanya hanya mengalami gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, dan gempa embusan.
Selain penurunan amplitudo gempa tremor, kata Sukedi, pihaknya juga masih merekam adanya gempa-gempa embusan yang terjadi di Gunung Slamet.
Disinggung mengenai kemungkinan aktivitas Gunung Slamet akan terus menurun, dia mengatakan pihaknya masih terus mengamati gempa-gempa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Itu yang sedang kami amati, kami ikuti terus perkembangan dan perubahannya. Semua ahli gunung api yang ada di sekitar kita, semua masih mengevaluasi karena sebagian besar masih di lapangan untuk melakukan pemantauan dan pengamatan," katanya.
Terkait hal itu, Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes di Jawa Tengah masih berstatus Waspada (level II), sehingga masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak. (Ant/Ein)
Â
Baca juga:
Advertisement
Gempa Tremor Gunung Slamet Meningkat
Gunung Slamet Kembali Erupsi, Tinggi Letusan 2 Kilometer
[VIDEO] Aktivitas Slamet Berlanjut, Warga Diimbau Gunakan Masker
Â