Mendikbud M Nuh: Persiapan UN di Daerah Tahun Ini Bagus Semua

Pendistribusian naskah ke kabupaten/kota sudah dilakukan secara bertahap.

oleh Tia Fitriyyah diperbarui 10 Apr 2014, 15:19 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2014, 15:19 WIB
Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh, berjabat tangan dengan robot karya mahasiswa saat peresmian penggunaan fasilitas baru Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian pendidikan dan kebudayaan sudah menyiapkan sejumlah paket soal UN SMP/MTs, SMA/MA, SMK, program paket B, paket C dan paket C kejuruan dengan mempertimbangkan kesetaraan antarpaket ke daerah Papua.

"Kalau melihat kesiapan dari naskah dan ini berangkat juga dari pengalaman tahun lalu, rasa-rasanya insya Allah penyelenggaraan UN di Papua akan berlangsung serentak," kata Mendikbud Mohammad Nuh di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Disinggung mengenai pendistribusian soal UN ke Papua, Nuh mengaku pendistribusian dilakukan pada 26 Maret 2014 lalu. Pendistribusian ini melalui beberapa tahap sebelum akhirnya masuk ke kabupaten/kota se-Papua.

Pendistribusian naskah ke kabupaten/kota sudah dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dikirim ke provinsi, kemudian diamankan oleh pihak kepolisian. Selanjutnya tahap kedua, naskah UN akan didistribusikan ke kabupaten/kota.

"Tahun ini rasanya sudah sangat bagus semuanya, sudah masuk dan masuknya itu tanggal 26 Maret. Itu sudah masuk di provinsi. Tanggal 29 itu terutama untuk yang jauh-jauh. Tanggal 30 Maret-1 April itu jadwal untuk provinsi yang secara umum. Jadi dari sisi naskah, rasa-rasanya sudah lebih bagus," papar Nuh.

Namun jika memang diketahui masih ada naskah UN yang kurang, ia memastikan H-1 sebelum penyelenggaraan UN, naskah soal sudah masuk di kabupaten/kota se-Papua.

"Rasa-rasanya sudah sampai semua. Nanti kami akan kroscek terutama daerah-daerah yang sangat jauh. Karena daerah-daerah yang sangat jauh itu sebenarnya pengirimannya sudah lebih awal," jelas dia.

Tapi untuk daerah-daerah tertentu, sambung dia, naskah UN jauh sebelumnya telah dikirim. Misalnya Sulawesi Selatan (Sulsel). "Sulsel itu ada Pulau Selayar. Itu jauhnya bukan main. Itu harus dikirim lebih awal. Intinya itu aja," ucap Nuh.

Nuh juga mencontohkan daerah Maluku. Untuk menuju ke daerah itu, perlu 38 jam bahkan ada yang kapalnya itu hanya 2 pekan sekali. "Di situlah distribusi lebih awal. Kalau dulu seminggu sebelumnya sudah pusing, bahkan akhirnya kita undur. Dipastikan tahun ini tidak akan terulang," pungkas Nuh.

Baca juga:

Ungkap Kecurangan UN, Mendikbud: Usu Dibantu Kepolisian

Bahas Persiapan UN, Mendikbud Imbau Kepala Dinas Jaga Aturan Main

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya