Terlibat Perkelahian, Anggota Paskhas Biak Tewas Bersimbah Darah

Diduga korban terlibat perkelahian dan salah paham dengan anggota polisi yang bertugas di Biak.

oleh Katharina Janur diperbarui 27 Apr 2014, 17:06 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2014, 17:06 WIB
Garis Polisi Ilustrasi
(Liputan6.com/ilustrasi)

Liputan6.com, Jayapura - Pratu Wardeni, anggota Batalyon Paskhas 468/Sarotama, Biak, ditemukan tewas dengan luka tembak pada bagian kepalanya di pasar malam Kompleks Mandiri, Distrik Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Korban ditemukan tergeletak bersimbah darah sekitar pukul 03.00 WIT, Minggu (27/4/2014).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono membenarkan adanya korban tewas anggota TNI AU tersebut. Diduga korban terlibat perkelahian dan salah paham dengan anggota polisi yang bertugas di Biak.

"Kasus ini bermula dari pasar malam 2 hari yang lalu. Diduga keduanya dipengaruhi oleh minuman keras dan ada perkelahian antara keduanya," jelas Sulistyo di Jayapura.

Menurutnya, masalah tersebut sebenarnya telah dibicarakan oleh para pimpinan kedua belah pihak, yakni Kapolres Biak AKBP Esterlina Sroyer dengan Komandan Brimob di Biak dan pihak TNI AU.

"Permasalahan pun sebenarnya telah selesai. Namun, keduanya kembali bertemu di pasar malam dan kembali bertengkar, hingga mengakibatkan anggota TNI AU Pratu W  meninggal dunia terkena tembakan dan anggota Brimob, Briptu AS terluka di kepala dan tangan terkena alat tajam," ujarnya.

Saat ini sejumlah petinggi Polda Papua di bawah koordinasi Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw bersama dengan Kasat Brimob Polda Papua, Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua serta Direktur Propam Polda Papua sedang menyelidiki masalah yang terjadi.

"Kami akan segera membawa Briptu AS, anggota yang diduga sebagai pelaku ke Polda Papua untuk dilakukan pendalaman secara kode etik maupun pidana. Saat ini pelaku sudah ditahan di Polres Biak," jelas Sulistyo.  

Selain itu Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian juga telah memerintahkan agar melakukan evaluasi atas kinerja dari Kasubden Brimob Biak dan bila perlu segera diganti.

Tito juga telah menghubungi Pangkosek Hanudnas IV Marsma Asnan Muhidir, serta meminta Danrem Biak, Kepala Brimob Biak serta Kapolres Biak agar mengimbau anak buah masing-masing untuk menahan diri.

"Kami sampaikan kepada masyarakat dan rekan-rekan TNI bahwa masalah ini adalah murni masalah pribadi dan tidak ada hubungannya dengan kebijakan kesatuan sama sekali," tegas Sulistyo.

Sementara Danyon Paskhas Biak Letkol Nana Setiawan yang dihubungi secara terpisah belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut dengan alasan duka yang tengah menyelimuti kesatuannya.

"Kami belum dapat berkomentar banyak, yang jelas jenazah akan dibawa ke Cirebon besok dan akan dikuburkan di kampung halamannya," ujar Nana.

Pasar malam di Kompleks Mandiri, Kota Biak, sudah ada lebih dari satu tahun lamanya. Pasar ini berdiri dengan maksud untuk mencari tambahan modal bagi Persatuan Sepak Bola Biak Numfor. Izin beroperasi pasar ini bahkan dikeluarkan oleh bupati setempat.

Pada kepemimpinan bupati yang baru dilantik, pasar ini kembali mendapat izin untuk terus beroperasi dan dengan tujuan yang sama untuk persepakbolaan Biak Numfor.

"Waktu masa Paskah kemarin, pasar ini sempat tutup 3 hari dan ini baru kembali dibuka dan ada kejadian seperti ini," kata salah seorang warga Biak, Titi Sukowati ketika dihubungi lewat telepon selulernya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya