Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, pihak SDN 09 Makasar, Jakarta Timur lalai mengawasi kenakalan para siswa di sekolah hingga mengakibatkan seorang siswa kelas V, Renggo Khadafi meninggal dunia. Untuk itu, ia menyerahkan kepada Dinas Pendidikan DKI untuk segera menyelidiki dan mengambil tindakan kepada pihak sekolah.
"Saya nggak bisa menyalahkan. Tapi dalam penelitian, itu ada kelalaian kepala sekolah dan guru. Ya tinggal diteliti saja. Urusan kepala dinas deh," tegas Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Pria yang karib disapa Ahok itu mengatakan, seharusnya pihak sekolah melakukan tindakan cepat ketika seorang siswa melaporkan adanya keributan antara pelaku SY dan korban Renggo. Apalagi kejadian penganiayaan terjadi di kelas V-B lantai II tepat di samping ruang kepala sekolah.
Ia mengatakan guru dan kepala sekolah semestinya dapat mendeteksi anak-anak nakal di sekolahnya dan memberikan perhatian, terbukti si pelaku SY menurut informasi siswa SDN 09 dikenal jagoan sekolah.
"Masa guru nggak bisa merhatiin siswanya. Kalau sampai mukul orang dibiarin. Di samping kantornya lagi dipukulin. Dia ngapain? Cuek banget," tegas Ahok.
Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan penganiayaan Renggo oleh kakak kelasnya, SY. Jika terbukti ada kelalaian, bukan tidak mungkin kepala sekolah SDN Makasar 09 Pagi akan dicopot.
"Sanksinya, kami akan tindak tegas kalau dari hasil pemeriksaan menemukan adanya kelemahan dan kelalaian guru dalam mengawasi murid-muridnya di sekolah," kata Kasudin Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Nasrudin di SDN Makasar 09, Senin 5 Mei 2014.
Sanksi itu, lanjut Nasrudin, mengacu pada PP 53 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Penjatuhan sanksi akan disesuaikan dengan tingkat kesalahan dari pihak-pihak yang dianggap tahu atau lalai terhadap kejadian tersebut. (Mut)
Bocah Renggo Tewas, Ahok: Kepala Sekolah dan Guru Lalai
Ahok mengatakan guru dan kepala sekolah semestinya dapat mendeteksi anak-anak nakal di sekolahnya dan memberikan perhatian.
diperbarui 06 Mei 2014, 11:38 WIBDiterbitkan 06 Mei 2014, 11:38 WIB
Menurut penuturan Yani di Mapolrestro Jakarta Timur, alasan menganiaya Diva karena bocah itu sudah berbuat onar sejak bangun tidur pukul 05.00 WIB.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ahli Berbagi Tips Murah Atasi Jamur Kuku di Rumah
Ini 3 Alasan Indonesia Tidak Menjadi Negara Monarki
Bolehkah Menemani Orang Lain untuk Sholat Berjamaah setelah Kita selesai Sholat? Simak Kata Buya Yahya
Bukan Sekadar Lauk, Ini Makna Rempeyek yang Kerap Hadir dalam Ritual Upacara Adat
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 13 Januari 2025
Mengenal 9 Tokoh Pejuang Asal Lampung, Siapa Saja?
Link Live Streaming Piala Super Spanyol Real Madrid vs Barcelona, Sebentar Lagi Kick-off
Aurat Terbuka Tanpa Sengaja, Apakah Sholat Tetap Sah?
Menlu Sugiono Akan Jadi Inspektur Pemakaman Hasjim Djalal di TMP Kalibata
Sisi Lain Patrick Kluivert: Tidak Kaget Makanan Indonesia, Ucapkan Terima Kasih dan Janji Belajar Bahasa
Astana Oetara: Kompleks Pemakaman, Cagar Budaya, dan Pusat Kebudayaan Peninggalan Mangkunegara VI
Aksi Jamrud dan Wali Berujung Tampil Bareng, Panaskan Panggung Malam Puncak Ketiga: Konser 3 Dekade Indosiar Luar Biasa