Deteksi MERS-CoV, Pemindai Panas Dipasang di Bandara Juanda

1 ruang isolasi juga disiapkan untuk merawat penumpang yang teridentifikasi memiliki suhu tubuh tinggi.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Mei 2014, 14:10 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2014, 14:10 WIB
Ilustrasi virus mers 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi virus mers 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Surabaya - Penerbangan internasional di Terminal 2 Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, kini sudah dilengkapi pemindai panas tubuh (thermal scanner). Alat deteksi tersebut terdiri dari perangkat CCTV (kamera tersembunyi), kotak pendeteksi dan alarm yang akan berbunyi saat mendeteksi penumpang yang suhu tubuhnya di atas batas normal.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (9/5/2014), semua penumpang internasional otomatis akan melewati dan terdeteksi alat tersebut. Pemindai suhu tubuh tersebut dipasang Balai Karantina Kesehatan Bandara Juanda, sebagai antisipasi mencegah masuknya virus MERS-CoV ke Jawa Timur.

Apabila ditemukan ada penumpang bersuhu tubuh tinggi, Bandara Juanda sebetulnya telah menyiapkan alat body clean disinfectan. Akan tetapi pemakaian alat itu masih menunggu arahan Kementerian Kesehatan, karena body clean disinfectan itu sebetulnya untuk mencegah flu burung.

Selain itu, 1 ruang isolasi juga telah disiapkan untuk merawat penumpang yang teridentifikasi memiliki suhu tubuh tinggi, sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit.

Virus MERS-CoV sendiri terus memakan korban. Di Arab Saudi, kematian akibat terjangkit virus ini bertambah 5 orang hingga totalnya mencapai 126 jiwa. Selain itu jumlah kasus baru juga bertambah 14 orang.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang telah berada di Kota Jeddah, selama 5 hari menyatakan penyebaran virus karena tidak diterapkannya upaya pencegahan dan pengendalian sebagaimana yang telah direkomendasikan.

Virus sebagian besar menyebar di antara para petugas medis dan fasilitas kesehatan negara tersebut. Karena itulah WHO belum melarang warga asing memasuki negara tersebut.

Sejauh ini belum ada vaksin dan perawatan tertentu yang bisa mencegah virus MERS-CoV. Para ahli medis hingga saat ini masih terus meneliti untuk mengetahui informasi detil virus tersebut. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya