Liputan6.com, Pontianak - Berawal dari sebuah penangkapan 4 kurir narkoba jenis sabu oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Jakarta pada 20 April 2014. 4 Orang itu diketahui berinisial TK, HM, JK, dan ZL asal Kediri, Jawa Timur.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Jakarta AKBP Muhammad Nasrun M, menerangkan dari hasil penyidikan terhadap keempat tersangka tersebut diperoleh informasi bahwa mereka mendapatkan narkoba jenis sabu itu dari seseorang yang tinggal di Kecamatan Pontianak, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
"Narkoba jenis sabu yang mereka edarkan itu berasal dari Malaysia. Jaringan sindikat ini mempunyai wilayah operasi Pontianak, Semarang, Kediri, Jakarta. Dari Pontianak sabu tersebut dibawa untuk diedarkan menumpang kapal Pelni KM Leuseur dengan rute Pontianak - Semarang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat ke daerah Kediri dan Jakarta," terang Nasrum kepada wartawan di Kantor BNN Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (13/5/2014).
Dari kejadian kasus narkotika tersebut, jelas Nasrun petugas telah melakukan serangkaian penyelidikan yang memakan cukup lama. "Pada hari Minggu 11 Mei 2014 sekira pukul 23.30 WIB petugas BNN bekerja sama dengan BNNP Kalimantan Barat melakukan penggerebekan pada sebuah rumah yang dijadikan gudang untuk menyimpan narkoba di wilayah Kecamatan Pontianak Timur," jelasnya.
Hasil pengerebekan itu, petugas menemukan paket yang diduga narkotika jenis sabu berbentuk bubuk kristal putih. "Jumlahnya sebanyak 4.650 kilogram sabu dan 3.930 butir pil inex (ekstasi) yang diduga mengandung narkotika yang disimpan dalam rumah itu," ujarnya.
Saat ini petugas BNNP Kalimantan Barat dan BNN Jakarta mengamankan 1 tersangka dengan inisial MSA. Petugas, menurut Nasrun masih mengejar tersangka yang menjadi pelaku utama dari jaringan narkoba untuk pengembangan.
Nasrun menambahkan, kejahatan terhadap narkotika jenis ini diancam Pasal 114 ayat 2 (menerima barang) dengan ancaman maksimal hukuman mati. "Dan paling ringan 6 tahun dan pasal 112 ayat 2 (menyimpan atau menguasai) diancam hukuman yang sama minimal sesuai UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba.
Lebih lanjut Nasrun memaparkan, asumsi harga 4.650 kilogram sabu senilai Rp 9.350.000.000. Asumsi harga 3.930 butir inex senilai Rp 393.000.000. "Dari kejadian ini BNN bisa menyelamatkan anak bangsa," klaim Nasrun.
"Jika asumsi 1 gram sabu dapat dikonsumsi oleh banyak orang, maka kejadian ini akan ada calon korban anak bangsa sebanyak 18.600 orang bisa diselamatkan. (Dengan disitanya) pil inex, (maka) dapat menyelamatkan anak bangsa calon pengguna sebanyak 3.930 orang," pungkasnya.
BNN Gerebek Gudang Narkoba di Pontianak
Dari gudang tersebut, petugas BNN menyita 4,6 kg sabu dan ribuan pil ekstasi.
Diperbarui 14 Mei 2014, 00:46 WIBDiterbitkan 14 Mei 2014, 00:46 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo dan Anwar Ibrahim Bahas Dampak Tarif Trump Terhadap Negara-Negara ASEAN
Trik Agar Baju Tidak Hilang di Pesantren untuk Santri
Ini Dua Sholat Sunnah yang Selalu Dikerjakan Rasulullah, Menurut Syekh Ali Jaber
Perayaan Idul Fitri di Oman, Perpaduan Tradisi, Budaya dan Rekreasi
Trik Isi Bensin di Pom untuk Pengisian BBM yang Aman dan Efisien
3 Zodiak Ini Terlalu Berlebihan dalam Menganalisis Kehidupan Percintaan Mereka
Jadi Relawan Korban Kebakaran Hutan di Korea, Jin BTS Sajikan Makanan buat Para Pengungsi
Waspada Bahaya Minum Es Teh Jumbo Rp 3.000-an
Prediksi Piala Asia U-17 2025 Timnas Indonesia U17 vs Yaman U17: Kesempatan Emas Amankan Tiket Piala Dunia
ASDP: Baru 30 Persen Pemudik Kembali ke Jawa dari Sumatera via Pelabuhan Bakauheni
Cut Syifa Bintang Cinta di Ujung Sajadah Dukung Korban Pelecehan: Tuhan Tak Pernah Tinggalkan Kalian
Awal Pekan Masih Libur Lebaran dan Cuti Bersama, Ganjil Genap Jakarta Tak Berlaku Senin 7 April 2025