Ini Dua Sholat Sunnah yang Selalu Dikerjakan Rasulullah, Menurut Syekh Ali Jaber

Rasulullah SAW senantiasa menjaga dua sunah tersebut dalam setiap keadaan, baik ketika sehat, sakit, sedang dalam perjalanan, maupun dalam kondisi perang.

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 07 Apr 2025, 07:18 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2025, 07:18 WIB
Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber saat berdakwah. (Yayasan Syekh Ali Jaber via YouTube Syekh Ali Jaber)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan sempurna bagi umat Islam. Ada dua amalan yang tidak pernah beliau tinggalkan sepanjang hidupnya, meskipun dalam berbagai kondisi sekalipun. Keteladanan ini menunjukkan betapa pentingnya konsistensi dalam melaksanakan amalan tertentu, mengajarkan kita bahwa dalam keadaan apa pun, selalu ada ruang untuk melakukan kebaikan dan ibadah.

Dengan meneladani Nabi Muhammad SAW, umat Islam diajak untuk tetap berkomitmen dalam beribadah serta menjalankan amalan-amalan baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Syekh Ali Jaber, dalam ceramah yang disiarkan melalui platform YouTube, salah satunya di kanal @fajarsangpengingat, pernah menekankan betapa pentingnya dua sunnah Rasulullah SAW yang tidak pernah beliau tinggalkan, baik dalam kondisi apapun.

Menurut Syekh Ali Jaber, kedua sunnah ini memiliki makna dan keutamaan yang sangat besar dalam kehidupan seorang Muslim. Syekh Ali Jaber memulai penjelasannya dengan menyebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu menjaga kedua sunnah tersebut, baik ketika sehat, sakit, dalam perjalanan, bahkan ketika berada di medan perang. Simak penjelasan lengkap yang dirangkum pada Jumat (4/4/2025).

Penjelasan Menurut Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber saat berdakwah. (Yayasan Syekh Ali Jaber via YouTube Syekh Ali Jaber)... Selengkapnya

"Ada dua sunah Rasulullah SAW yang tidak pernah ditinggalkan apapun keadaannya," ujar Syekh Ali Jaber dengan tegas.

Ia menjelaskan bahwa dua sunah tersebut adalah sunah witir dan sunah qabliah subuh.

"Yang pertama, sunah witir. Yang kedua, sunah qabliah subuh," tambah Syekh Ali Jaber. Menurutnya, kedua sunah ini merupakan amalan yang sangat penting dan harus selalu diperhatikan oleh umat Islam.

Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa sunah witir adalah sholat malam yang dilakukan setelah sholat Isya.

"Sunah witir adalah sholat malam yang dilaksanakan setelah sholat Isya dan sebelum sholat Subuh. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya meskipun dalam keadaan apapun," ujar beliau.

Syekh Ali Jaber menambahkan bahwa sunah witir memiliki keutamaan yang besar, terutama dalam memohon ampunan dan keberkahan dari Allah.

"Sholat witir merupakan kesempatan untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan kepasrahan," jelas Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber juga menjelaskan mengenai sunah qabliah subuh, yaitu sholat sunnah sebelum sholat Subuh. "Yang kedua adalah sunah qabliah subuh, yaitu sholat sunnah yang dilakukan sebelum sholat Subuh," ujarnya.

Ia memberi penekanan bahwa sunah qabliah subuh juga merupakan amalan yang selalu dijaga oleh Rasulullah SAW.

Menurut Syekh Ali Jaber, sholat qabliah subuh memiliki keutamaan dalam memperoleh keberkahan dan perlindungan dari Allah.

"Sholat qabliah subuh adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah sebelum memulai hari. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya, meskipun dalam perjalanan atau perang," jelasnya.

Dengan menjaga kedua sunah ini adalah bentuk keseriusan dalam mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan menjaga kualitas ibadah.

"Dengan menjaga kedua sunah ini, kita menunjukkan komitmen kita untuk mengikuti jejak Rasulullah SAW dan memperbaiki kualitas ibadah kita," tutur Syekh Ali Jaber.

 

Dua Rakaat yang Dianjurkan oleh Rasulullah SAW

tata cara sholat hajat
tata cara sholat hajat ©Ilustrasi dibuat oleh AI... Selengkapnya

Mengutip Nu Online, Dua rakaat sebelum shalat subuh sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Nilai dua rakaat (sebelum subuh) ini, sebagaimana pesan Rasulullah SAW lebih baik dari pada jagad seisinya.

ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها

Dua rakaat sholat fajar lebih baik dari dunia seisinya.

Banyak sekali istilah yang digunakan untuk menunjukan dua rakaat sebelum shubuh. Dari redaksi hadits tersebut sebagian ulama mengatakannya shalat sunnah fajar.

Adapula yang menamainya sebagai shalat sunnah subuh karena dilakukan sesebelum shalat subun. Ada pula yang mengatakan shalat sunnah barad mungkin karena dilaksanakan ketika hari masih dingin.

Ada pula yang menamakan shalat sunnah ghadat yaitu shalat sunnah yang dilakukan pagi-pagi sekali.

Oleh karena itu dalam Nihayatuz Zain, Syaikh Nawawi memperbolehkan niat shalat dua rakaat subuh ini dengan berbagai macam istilah tersebut.

Misalkan ushalli sunnatal fajri rok’ataini ada’an lillahi ta’ala. Atau boleh juga ushalli sunnatal barodi rok’ataini ada’an lillahi ta’ala sunnatas subhi, dan seterusnya. Atau boleh juga yang lebih lengkap adalah

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatas shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.

Di samping itu yang harus diperhatikan adalah anjuran untuk tidak berlama-lama dalam sholat, mengingat predikat sholat ini adalah shalat sunnah. Walaupun nilainya lebih berharga daripada dunia seisinya.

Keutamaan Melaksanakan Sholat Sunnah

1. Menyempurnakan shalat wajib dan menambal kekurangannya

Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda,

أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صلاَته فَإِنْ كَانَ أَتَمَّهَا كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ لَمْ يكن أَتَمَّهَا قَالَ الله -عز و جل- لِمَلائِكَتِهِ: انْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ لِعَبْدِى مِنْ

 تَطَوُّعٍ فَتُكْمِلُونَ بِهَا فَرِيضَتَهُ ثُمَّ الزَكَاة كذلك ثُمَ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى حَسَبِ ذَلِكَ

“Amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya tidak sempurna Allah Ta’ala berkata pada malaikat-Nya, “Lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah, maka sempurnakanlah shalat wajibnya? Kemudian zakat pun demikian. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.” (HR. Abu Daud, no. 864, dan Ibnu Majah, no. 1425 dan Ahmad, no. 103. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahihul Jami’)

2. Shalat Sunnah mengangkat derajat dan menghapus dosaٌ

Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda,

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

“Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat). Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu.”  (HR. Muslim, no. 488)

3. Banyak shalat sunnah merupakan sebab terbesar masuk Surga dan menjadi pendamping Nabi di Surga

Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami radhiyallahu’anhu, beliau berkata,

كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي: سَلْ، فَقُلْتُ: أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ، قَالَ: أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ: هُوَ ذَاكَ، قَالَ: فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

Aku pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku menyiapkan air wudhu` dan keperluan beliau. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Mintalah sesuatu!’ Maka sayapun menjawab, ‘Aku meminta kepadamu agar memberi petunjuk kepadaku tentang sebab-sebab agar aku bisa menemanimu di Surga’. Beliau menjawab, ‘Ada lagi selain itu?’. ‘Itu saja cukup ya Rasulullah’, jawabku. Maka Rasulullah bersabda, ‘Jika demikian, bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak sujud (dalam shalat)‘” (HR. Muslim, no. 489).

4. Shalat sunnah adalah amalan badan yang paling utama setelah jihad

Dalam hadits Tsauban Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan,

استَقِيمُوا ولنْ تُحْصُوا، واعْلَمُوا أنَّ خَيْرَ أعْمَالِكُم الصَّلاة ولا يحافظ على الوضوء إلا مؤمن

“Istiqomahlah dan kalian tidaklah akan mampu (untuk istiqomah dalam semua ketaatan dengan sebenar-benar istiqomah), dan ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah shalat dan tidak menjaga wudhu kecuali seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya