Liputan6.com, Surabaya - Geliat malam di Lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, terusik. Petugas gabungan Polrestabes Surabaya dan TNI merazia satu per satu tamu penghuni wisma dan panti pijat di kawasan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (16/5/2014), karena takut terjaring razia, pengunjung lokalisasi berhamburan keluar. Alasan razia dilakukan polisi dan tentara untuk mengantisipasi keamanan dan perdagangan narkoba dan perempuan di bawah umur.
Baca Juga
Petugas tidak menemukan bukti apa pun. Baik pengunjung yang menggunakan atau membawa narkoba maupun perdagangan gadis di bawah umur.
Awalnya keberadaan Dolly yang dilokalisir memberikan kemudahan pemerintah dalam mengontrol. Namun lambat laun bisnis prostitusi terus bergerak sangat cepat. Dolly bukan lagi sekadar lokalisasi prostitusi, melainkan merembet dan melewati batas.
Seperti anak-anak di bawah umur ikut larut dalam suasana malam. Mereka akrab dan terbiasa dengan aktivitas yang identik dilakukan oleh orang-orang dewasa.
Mencegah efek negatif yang terus meluas, Pemerintah Kota Surabaya berencana menutup kawasan Lokalisasi Dolly pada 19 Juni mendatang. Namun rencana penutupan Dolly masih menimbulkan pro dan kontra. (Ans)
Advertisement